2 Sekolah di Solo Besok Gelar Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
SMP Negeri 22 dan SD Warga di Solo mulai melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Kamis (2/9) besok. Kabar gembira tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Etty Retnowati, Rabu (1/9).
SMP Negeri 22 dan SD Warga di Solo mulai melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Kamis (2/9) besok. Kabar gembira tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Etty Retnowati, Rabu (1/9).
"Kamis besok ada 2 sekolah yang aksn mulai melaksanakan PTM, SMP Negeri 22 dan SD Warga. Tapi minggu depan akan lebih banyak lagi kira-kira mulai tanggal 6 September," ujar Etty.
-
Apa yang dipelajari Amir Hamzah saat di Surakarta? Di sana, Amir banyak sekali mempelajari perihal Sastra Timur dan bahasa, seperti Bahasa Jawa, Sanskerta, hingga Arab.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Bagaimana siswa membacok guru? Peristiwa itu terjadi pada Senin (25/9) pukul 09.30 WIB. Saat itu sang guru sedang mengawasi PTS (Penilaian tengah semester). Akibat insiden itu, guru mengalami luka serius dan mendapat perawatan di RS Wongsonegoro, Semarang.
-
Kenapa siswa SDN Ambon belajar di lantai? Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran. Sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Serang, Banten, tampak memprihatinkan. Puluhan siswa di sana terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar di lantai karena tak ada meja dan kursi.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kapan doa mau belajar dibaca? Dengan berdoa sebelum belajar, seseorang dapat memohon bantuan dan petunjuk dari Tuhan agar diberi kecerdasan, kejelian, dan pemahaman yang baik dalam proses belajar.
Etty mengatakan, PTM dilaksanakan setelah status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Kota Solo dinyatakan turun dari level 4 ke level 3. Menurutnya, yang lebih penting kegiatan tersebut sudah mendapatkan persetujuan dari orang tua siswa. Jika orangtua sudah mengizinkan maka tinggal memeriksakan persyaratan PTM.
"Misal ada orang tua yang tidak berkenan, anak tetap bisa melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Karena kan juga masih separuh di rumah dan separuh di sekolah," kata dia.
Etty menyampaikan, pihaknya menyerahkan kepada sekolah masing-masing terkait kegiatan PTM. Karena, lanjut dia, yang paling mengetahui kondisi siswa adalah sekolah yang bersangkutan. Berbeda jika nanti diatur oleh dinas, dipastikan akan menimbulkan kesulitan.
"Saya minta sekolah mengatur sesuai situasi dan kondisinya. Tapi yang jelas 50 persen sesuai dengan edaran, jadi fokusnya dua yakni daring dan langsung," tandasnya.
Etty menambahkan, sekolah yang sudah pernah melakukan simulasi sebelumnya, diperbolehkan langsung melaksanakan PTM. Namun untuk yang belum pernah melakukan simulasi, harus mengajukan terlebih dahulu.
Saat ini sekolah tingkat SMP di Kota Solo hampir semuanya sudah melaksanakan simulasi. Sedangkan untuk sekolah tingkat SD, simulasi PTM sudah dilakukan per kecamatan.
"Untuk SMP baik negeri dan swasta hampir 100 persen sudah, kalau untuk SD yang belum tinggal 30 persen. Sedangkan untuk PAUD baru delapan yang sudah simulasi PTM," jelas dia.
Menurutnya, tidak ada persyaratan harus sudah divaksin untuk siswa yang akan mengikuti PTM. Namun untuk guru dan tenaga pendidik sudah 90 persen divaksin. Sedangkan untuk murid-murid sudah 14.000 yang divaksin.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan para siswa yang mengikuti PTM wajib diantar orangtua. Bagi anak yatim piatu akan disediakan armada khusus seperti veeder khusus.
"Diantar wajib, nanti anak yatim piatu akan disediakan armada khusus, nanti kita koordinasikan," kata Gibran.
Putra sulung Presiden Joko Widodo itu menegaskan sebelum mengikuti PTM harus mendapatkan izin dari orangtua . Jika orangtua tidak mengizinkan masih bisa mengikuti pembelajaran secara daring.
"Kalau untuk vaksin muridnya, disarankan tetap divaksin. Nanti dilakukan secara paralel sambil PTM. Kalau menunggu semua divaksin dulu akan kelamaan," tutup dia.
(mdk/gil)