21 Buaya Lepas Akibat Banjir di Banyuasin, BKSDA Kerahkan Pawang
"Penyebabnya karena banjir, memang airnya tinggi saat itu," ujarnya.
Petugas masih melakukan pencarian pascalepasnya puluhan ekor buaya muara dari penangkaran akibat banjir di Banyuasin, Sumatera Selatan. Dari hasil perhitungan, buaya yang lepas sebanyak 21 ekor, bukan 82 ekor seperti yang disebut sebelumnya.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel Ujang Wisnu Barata mengungkapkan, selain petugas profesional, pencarian juga melibatkan pawang buaya dari penangkaran PD Budiman. Penyisiran masih berlangsung dengan mengecek titik-titik yang menjadi tempat buaya itu bersembunyi.
-
Apa itu "Kijang Buaya"? Generasi pertama ini dijual Rp 1,3 juta per unit. Dikenal dengan sebutan \"Kijang Buaya\".
-
Di mana buaya biasanya tinggal? Buaya menyebar luas di berbagai habitat, termasuk sungai, danau air tawar, muara air asin, laguna, dan rawa bakau.
-
Apa yang dimaksud dengan "bucin"? Demi mempertahankan cintanya, tak ayal banyak sekali orang yang rela jadi bucin atau budak cinta agar tak kehilangan kekasihnya.
-
Siapa yang menemukan buaya tersebut? Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
-
Apa yang ditemukan di perut mumi buaya itu? Para peneliti memindai mumi buaya berusia 3.000 tahun dan menemukan di dalam perut hewan purba itu ada kait perunggu.
-
Siapa yang menjadi korban penyerangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
"Kami libatkan pawang buaya juga biar pencarian lebih maksimal," ungkap Ujang, Kamis (14/4).
Dikatakan, petugas juga memeriksa kondisi penangkaran dan mencari tahu penyebab pasti lepasnya buaya-buaya itu. Dari hasil penyelidikan, banjir menjadi penyebab utama karena ketinggian air 1,5 meter yang membuat buaya leluasa keluar dari bak penampungan.
"Penyebabnya karena banjir, memang airnya tinggi saat itu," ujarnya.
Ujang mengklarifikasi jumlah buaya yang lepas. Sebelumnya dia menyebut sebanyak 82 ekor, ternyata hanya 21 ekor buaya yang keluar penangkaran.
"Yang lepas semuanya buaya anakan, tidak besar-besar. Saya pastikan pencarian masih berlanjut sampai semuanya dievakuasi kembali," kata dia.
Ujang menjelaskan, buaya muara merupakan salah satu jenis satwa yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar. Dengan demikian, keberadaan dan populasinya harus tetap terjaga agar tetapi tidak membuat ancaman masyarakat.
"Jika melihat jangan dibunuh, tapi harus dilaporkan untuk dievakuasi. Yang penting masyarakat sekitar waspada saat berada di sungai dan rawa," imbaunya.
Baca juga:
Geliat Wisata Buaya di Sungai Tarcoles
Gawat! 82 Ekor Buaya Muara Lepas dari Penangkaran di Banyuasin
Banjir Dua Meter di Kutai Timur, Warga Khawatirkan Buaya Berkeliaran
CEK FAKTA: Kabur dari Kejaran Buaya dengan Berlari Zigzag? Ini Faktanya
Pengelola Panik, Buaya di Tempat Wisata Ini Lepas dan Dekati Kandang Monyet
BKSDA Evakuasi Buaya Pemangsa Manusia di Mukomuko