25 Kepala Keluarga Korban Banjir NTT Masih Tempati Lokasi Pengungsian
Para pengungsi secara mandiri telah membangun beberapa bangunan untuk tempat tinggal sementara. Selain itu, para pengungsi juga menempati satu unit rumah warga Oebufu yang tidak ditempati sebagai tempat mengungsi sementara.
25 kepala keluarga korban bencana alam badai siklon tropis Seroja masih bertahan di lokasi pengungsian di Kelurahan Oebufu,Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
"Ada 25 kepala keluarga (KK) yang masih bertahan di lokasi pengungsian ini. Para pengungsi memilih bertahan karena belum memiliki biaya untuk kontrakan rumah, apalagi dana tunjangan hunian (DTH) yang dijanjikan pemerintah belum diterima para pengungsi," kata Arni Loasana salah satu korban bencana seroja di lokasi pengungsian di Kelurahan Oebufu, Senin (24/5).
-
Bagaimana Siklon Tropis Anggrek terbentuk? Siklon tropis biasanya berkembang dari kondisi depresi tropis, kemudian berubah menjadi badai tropis, lalu berubah lagi menjadi siklon tropis.
-
Apa itu Siklon Tropis Anggrek? Siklon tropis biasanya berkembang dari kondisi depresi tropis, kemudian berubah menjadi badai tropis, lalu berubah lagi menjadi siklon tropis.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
-
Apa yang diwaspadai oleh BMKG di Jogja terkait siklon tropis 99W? “Waspada potensi angin kencang. Diharapkan untuk memangkas pohon yang berpotensi tumbang atau rapuh,” ujar Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta, Warjono, mengutip ANTARA pada Senin (16/10).
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Bagaimana Hutan Babakan Siliwangi menjadi tempat nongkrong kekinian? Terakhir, hutan Babakan Siliwangi direnovasi dan dijadikan tempat untuk berkumpul kalangan anak muda. Di sana ditambahkan fasilitas bangku dan balkon untuk melihat kawasan hutan dan lain-lain.
Arni Loasana yang didampingi koordinator posko 2 Kelurahan Oebufi, Mince Henuk bahwa pemilik rumah yang dijadikan tempat pengungsian masih mengizinkan pengungsi tinggal dan membangun rumah darurat di dalam lokasi pengungsian sampai ada pembangunan rumah oleh Pemerintah.
Dia mengatakan, sebanyak 24 kepala keluarga korban bencana alam badai siklon tropis Seroja itu memilih bertahan di lokasi pengungsian sambil menunggu realisasi pembangunan rumah oleh pemerintah Kota Kupang di Manulai II.
Para pengungsi secara mandiri telah membangun beberapa bangunan untuk tempat tinggal sementara. Selain itu, para pengungsi juga menempati satu unit rumah warga Oebufu yang tidak ditempati sebagai tempat mengungsi sementara.
"Sejak mengungsi pada Maret lalu sampai sekarang para pengungsi tinggal sementara di rumah ini," jelasnya seperti dilansir dari Antara.
Arni mengungkapkan, sekalipun tinggal di lokasi pengungsian secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan termasuk melaksanakan rapid tes Covid-19.
"Apabila kami mengambil bantuan di Kantor Lurah Oebufu maka dilakukan rapid tes terlebih dahulu oleh petugas kesehatan. Puji Tuhan semuanya sehat," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Biro Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur, Marius Ardu Jelamu mengimbau para pengungsi untuk tidak lagi menempati lokasi pengungsian guna terjadinya kerumunan yang dapat berpotensi adanya penularan Covid-19.
"Apalagi Kota Kupang masih tinggi dengan kasus Covid-19, sehingga diharapkan para pengungsi tinggalkan lokasi pengungsian dan mencari tempat tinggal sementara yang lebih baik sambil menunggu dilakukan relokasi ke Manulai II," tutupnya.
(mdk/fik)