25 Sekolah dan 2.384 Rumah Rusak Dampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki
Sedangkan korban meninggal dunia terdata 10 orang dan luka-luka sebanyak 53 orang.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat sebanyak 2.384 rumah mengalami kerusakan akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur.
Sedangkan korban meninggal dunia terdata 10 orang dan luka-luka sebanyak 53 orang.
- Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus, Enam Orang Dilaporkan Meninggal Dunia
- Diduga Dimintai Rokok Tak Dikasih, Santri Ponpes Az-Zayadiyy Tewas Dianiaya Kakak Kelas
- Pemprov DKI dan 57 Kepala Sekolah Minta Orangtua Murid Sumbang 365 Siswa Korban Kebakaran Manggarai
- Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, Ratusan Pengungsi Mulai Terserang Penyakit
"Total ada 10 korban jiwa, laki-laki 4 dan perempuan 6 orang. Korban luka-luka ada 53 orang dari berbagai desa," kata Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto.
Menurutnya, ribuan rumah yang rusak itu tersebar di delapan desa. Selain itu, berbagai fasilitas umum termasuk gedung sekolah sebanyak 25 unit mengalami kerusakan ringan hingga berat.
"Ada TK/PAUD 18 unit, SD satu unit, SMP tiga unit, dan SMA/SMK tiga unit. Asrama tiga unit, kapela tiga unit, koperasi dua unit, bank dua unit, yakni Bank BRI dan Bank NTT, Kantor Pos, Koramil, dan Polsek," jelasnya.
Andriko menjelaskan Pj Bupati Flores Timur Sulastri H Rasyid saat ini sudah menaikkan status bencana menjadi tanggap darurat dari sebelumnya siaga darurat.
Status tanggap darurat ini berlaku selama 58 hari ke depan. Namun, status ini bisa diperpanjang jika bencana masih terus berlangsung.
"Status tanggap darurat yang berlaku selama 58 hari terhitung sejak tanggal 4 November sampai 31 Desember 2024. Apabila masa tanggap darurat selama tiga bulan tidak cukup, maka kami bisa lanjutkan status tanggap darurat berikutnya," tutup Andriko.