3 Hal yang Harus Diperhatikan Pasien Covid-19 dengan Penyakit Asma
"Harus diperhatikan oleh pasien asma dengan Covid-19 kepatuhan dia terhadap kontrol dengan dokter paru," katanya
Dokter Spesialis Paru Kepala Bagian Pembinaan Fungsi RS Bhayangkara TK I R. Said Sukanto, Yahya mengatakan ada tiga hal yang harus diperhatikan pasien Covid-19 dengan komorbid asma untuk mencegah kondisi kesehatan memburuk. Pertama, melakukan pengecekan asma secara rutin kepada dokter paru.
"Harus diperhatikan oleh pasien asma dengan Covid-19 kepatuhan dia terhadap kontrol dengan dokter paru," katanya dalam diskusi virtual, Kamis (3/6).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
-
Kenapa Kemenkes memvaksinasi monkeypox? Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
-
Di mana virus-virus kuno itu ditemukan? Ilmuwan berhasil menghidupkan kembali virus prasejarah berusia 48.500 tahun yang terperangkap dalam permafrost (lapisan tanah beku) di Siberia.
Kedua, jangan menggunakan obat tanpa resep dokter. Dia mengingatkan, penggunaan obat bagi setiap pasien Covid-19 tidak sama.
"Jangan seenaknya beli obat tertentu yang tidak tahu manfaatnya apa, efek sampingnya apa. Tidak bisa disamakan 'Si A pakai obat ini cocok, kok ini enggak'. Memang nggk bisa," ujarnya.
Menurut Yahya, selama terjangkit Covid-19, pengidap asma tetap bisa menggunakan inhaler steroid dan obat pelega napas. Penggunaan kedua obat tersebut bisa dilakukan rutin setiap hari.
Hal ketiga yang perlu diperhatikan pasien Covid-19 dengan komorbid asma yakni evaluasi kesehatan secara berkala.
"Selalu evaluasi asma control test. Nah itu bisa minta di dokter setempat, ada lima pertanyaan. Informasi itu penting buat disampaikan kepada dokternya," tandasnya.
Berdasarkan grafik Satuan Tugas Penanganan Covid-19, ada 12 komorbid yang ditemukan pada pasien Covid-19. Di antaranya, hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, penyakit paru obstruktif kronis, penyakit ginjal, gangguan napas lain, kanker, gangguan imun, asma, hamil, penyakit hati dan TBC.
Dari 12 komorbid tersebut, yang paling banyak ditemukan yakni hipertensi 49,9 persen, diabetes melitus 36,6 persen, penyakit jantung 17,4 persen, hamil 10,2 persen dan penyakit paru obstruktif kronis 5,9 persen.
Baca juga:
Wamenkes Konfirmasi Kasus Covid-19 pada Lansia Meningkat Usai Lebaran
Klaim Yoga Bisa Cegah Covid, Ribuan Dokter di India Minta Baba Ramdev Ditangkap
Sepekan Terakhir Kematian Covid-19 Bertambah, di Atas 100 Kasus
Warga di Zona Merah Cilangkap Disuntik Vaksin Covid-19
Penderita Long Covid-19 Mayoritas Pria Perokok yang 'Baperan'