3 Kasus dunia kesehatan yang bikin geger Tanah Air
Indonesia sempat dibuat geger dengan sejumlah kasus medis yang membahayakan masyarakat.
Kasus-kasus dalam dunia medis merupakan kabar kerap menjadi sorotan publik. Tak heran, sebab kasus medis berkaitan langsung dengan aspek kesehatan dari banyak orang. Hal ini pun kerap terjadi di Indonesia, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Kementerian kesehatan dan Badan POM, merupakan pihak yang paling sering diminta bertanggung jawab dalam kasus-kasus yang berhubungan dengan dunia medis semacam ini. Hal ini dikarenakan kasus-kasus medis yang pernah terjadi di Indonesia, biasanya disebabkan karena sejumlah produk medis atau kesehatan yang terkontaminasi atau bahkan dipalsukan.
Untuk mengetahui apa saja kasus-kasus di dunia kesehatan yang pernah terjadi di Indonesia, merdeka.com, Sabtu (16/7), merangkumnya sejumlah kasus yang pernah bikin heboh jagat Tanah Air:
-
Untuk siapa rekomendasi 10 bedak ini ditujukan? Berikut ini adalah 10 rekomendasi bedak yang cocok untuk wanita di atas usia 50 tahun.
-
Kapan obat cacing efektif? Obat ini bekerja dengan cara membunuh cacing dewasa, larva, dan telurnya di dalam tubuh manusia.
-
Bagaimana cara memilih obat batuk yang tepat? Menurut dr. Patriotika Ismail, Sp.PD, spesialis penyakit dalam dari RS EMC Cikarang, penting untuk mengetahui jenis batuk sebelum memilih obat. "Sebaiknya memang di tahap awal dapat melakukan pengobatan sendiri untuk meredakan gejala batuk. Tapi sebelum itu, penting untuk mengetahui jenis batuk yang diderita, apakah batuk kering atau batuk berdahak, dan apakah batuknya setelah terpapar suatu alergen atau tidak. Karena kalau obat yang diminum tidak sesuai, gejala batuk tidak akan teratasi," jelasnya.
-
Apa itu obat cacing? Obat cacing, seperti namanya, dirancang untuk mengatasi infeksi cacing di dalam tubuh manusia. Cacing-cacing yang sering diatasi oleh obat cacing termasuk cacing gelang, cacing kremi, dan cacing pita.
-
Bagaimana cara merawat kuku palsu? Pilih Salon Perawatan Kuku yang Terpercaya
-
Apa saja jenis obat-obatan terlarang di masa kini yang dulunya digunakan sebagai obat? Sejumlah obat yang pada saat ini dianggap terlarang, pada masa lalu sempat digunakan sebagai obat untuk mengatasi masalah kesehatan.
Bakteri di susu formula
Di Indonesia, bakteri Sakazaki pernah membuat geger pada tahun 2008 silam. Ketika itu berdasarkan penelitian yang di lakukan IPB terhadap 74 sampel susu formula, 13,5 persen di antaranya mengandung bakteri berbahaya. Hasil riset tersebut merupakan kelanjutan dari penelitian yang dilakukan sebelumnya dari tahun 2003 hingga 2006.
Bakteri Sakazaki atau yang secara lengkapnya disebut Enterobacter Sakazaki, merupakan bakteri gram negatif anaerob fakultatif berbentuk koliform (kokoid), dan tidak membentuk spora. Bakteri ini termasuk dalam famili Enterobacteriaceae. Sampai tahun 1980, E. sakazakii dikenal dengan nama Enterobacter cloacae berpigmen kuning.
E. sakazakii dapat menyebabkan radang selaput otak dan radang usus pada bayi. Kelompok bayi yang memiliki risiko tertinggi terinfeksi E. sakazakii yaitu neonatus (baru lahir hingga umur 28 hari), bayi dengan gangguan sistem tubuh, bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), bayi prematur, dan bayi yang lahir dari ibu yang mengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Kasus ini sempat membuat para orangtua khawatir memberikan anak-anaknya susu formula. Terlebih lagi, tidak ada pengumuman resmi dari pemerintah tentang mana saja susu formula yang mengandung zat berbahaya tersebut.
Pembalut mengandung Klorin
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) pernah melansir temuannya mengenai produk pembalut wanita, yang mengandung zat pemutih atau klorin. Zat klorin diketahui sangat berbahaya, jika terus menerus bersinggungan langsung dengan tubuh manusia, terutama sistem reproduksi wanita.
Penelitian ini dilakukan pada periode Desember 2014-Januari 2015, dengan menggunakan sampel pembalut dan pantyliner yang kerap digunakan konsumen wanita Indonesia.
Bahan kimia pemutih yang biasa digunakan untuk membuat pembalut menjadi terlihat lebih bersih, memiliki efek samping yang dapat meracuni sistem kekebalan tubuh serta reproduksi wanita.
Efeknya yang sering muncul ialah di sekitar organ intim wanita akan timbul seperti iritasi atau ruam. Ruam tersebut munculnya berbagai macam alasan. Salah satunya, disebabkan karena kondisi yang terlalu lembab dan penyerapan pembalut kurang maksimal.
Vaksin palsu
Akhir-akhir ini dunia medis dan kesehatan di Indonesia kembali digegerkan oleh pengungkapan kejahatan, berupa peredaran vaksin palsu yang marak tersebar di sejumlah rumah sakit dan klinik kesehatan. Menteri Kesehatan RI Nila Djuwita Moeloek memaparkan, bagaimana para tersangka pembuat vaksin palsu ini bisa mendistribusikan vaksin palsu tersebut.
Nila mengatakan, awalnya ada kecurigaan pihak Kemenkes dengan adanya kelangkaan vaksin tertentu di pasar, yang bukan merupakan vaksin program pemerintah. Kemudian, ditemukan juga vaksin nonprogram pemerintah dengan harga yang murah.
Kemudian, ditemukan 3 botol bekas dari Rumah Sakit Hermina di Bekasi, Rumah Sakit Betesda di Yogya, dan Rumah Sakit Harapan Bunda di Jakarta Timur. Dua rumah sakit awal tersebut didistribusikan melalui Sugiyanti sebagai pengumpul botol bekas.
Sedangkan, untuk Rumah Sakit di Jakarta Timur, diawali oleh Irna dan Enday sebagai pengumpul botol bekas. Di situ pula ada percetakan yang dikelola oleh Sutanto.
"Vaksin diperoleh dari pemerintah. Sedangkan rumah sakit atau swasta dapat memperoleh dari pemerintah, atau dapat melakukan pengadaan sendiri, membeli dari distributor resmi. Tapi ada vaksin yang berasal dari sumber tidak resmi, bisa asli atau palsu," kata Menteri Nila.
Sampai saat ini, sudah ada 14 rumah sakit yang terindikasi terlibat dalam peredaran vaksin palsu ini. Sementara itu, orang-orang yang dipastikan terlibat dalam peredaran dan penjualan vaksin palsu ini antara lain adalah para pembuat vaksin palsu yakni Nuriani, Syafrizal, Iin Sulastri, Rita Agustina, Hidayat, dan Agus Priyanto.
Kemudian, distributor vaksin yakni Ryan pemilik Apotek Cahaya Medika, Farid melalui Apotek Ibnu Sina, lalu Mirza, Pius, dan Sutarman yang mendistribusikannya melalui Apotek Ciledug dan Rawa Bening, Jati Negara. Selain itu, distributor lainnya ialah Thamrin, melalui toko obat CV Azka Medical.