3 Kecamatan Dilewati Sungai Bengawan Solo Masuk Kategori Wilayah Rawan Bencana
Ancaman utama bencana di Solo adalah genangan air akibat luapan sungai. Terlebih tiga kecamantan tersebut berada di sekitar aliran sungai baik di aliran sungai Bengawan Solo maupun kawasan pintu air sungai.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo memetakan, ada 3 kecamatan masuk kategori rawan bencana. Ketiga kecamatan tersebut berada di dekat aliran sungai, baik Sungai Bengawan Solo maupun anak sungai terpanjang di Jawa itu.
Plt. Kepala BPBD Solo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo Indradi mengatakan, ketiga kecamatan tersebut adalah Pasarkliwon, Laweyan dan Kecamatan Jebres.
-
Dimana limbah tekstil yang mencemari Sungai Bengawan Solo berasal? Berbagai jenis pabrik tumbuh menjamur di sekitar aliran Sungai Bengawan Solo. Limbah dari pabrik-pabrik itu langsung dibuang ke sungai. Kebanyakan dari limbah-limbah yang mencemari Sungai Bengawan Solo adalah limbah tekstil.
-
Di mana pantai Sowan berada? Pantai Sowan, terletak di Desa Sowan, menawarkan pemandangan laut yang indah dengan ombak yang cocok untuk berselancar.
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Di mana Danau Beratan berada? Danau Beratan merupakan danau terbesar kedua di Pulau Bali. Danau ini dikelilingi gunung sehingga suasana di sekitarnya sangat sejuk. Sementara itu, di tengah danau terdapat PuraUlun Danu Beratan. Danau ini terletak paling timur di antara dua danau lainnya yaitu Danau Tamblingan dan Danau Buyan, yang merupakan gugusan danau kembar di dalam kaldera besar.
-
Kapan sungai bawah laut ini ditemukan? Sungai ini ditemukan tahun 2010 menggunakan kapal selam robot.
-
Bagaimana Sungai Lobang terbentuk? Dihimpun dari beberapa sumber, Sungai Lobang ini awalnya terbentuk dari letusan bawah tanah yang berubah menjadi mata air. Usia dari lubang tersebut diperkirakan sudah mencapai ratusan tahun.
"Kalau di Laweyan itu daerah Pajang, terus di Kecamatan Jebres ada di Kampung Sewu, Ngoresan, dan Mipitan. Untuk Pasarkliwon ada daerah Semanggi, Sangkrah dan Mono," ujar Indradi, Senin (18/1).
Indradi menyebut, ancaman utama bencana di Solo adalah genangan air akibat luapan sungai. Terlebih tiga kecamatan tersebut berada di sekitar aliran sungai Bengawan Solo maupun kawasan pintu air sungai.
"Titik rawan bencana di Solo ya kalau terkait dengan genangan, hampir ada beberapa titik," katanya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya telah menyiapkan ratusan personel gabungan yang terdiri dari, Damkar Solo, SAR Solo, dan relawan serta logistik bencana.
"Kalau untuk personel BPBD itu ada jumlah totalnya 28 orang, sedangan relawan ada ratusan orang," katanya.
Karena masih dalam masa pandemi Covid-19, pihaknya menyarankan kepada masyarakat untuk taat menjaga protokol kesehatan. Di antaranya, menggunakan masker,mencuci tangan serta menjaga jarak.
”Kita tetap menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Seperti mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker dan menghindari kerumunan," tutupnya.
Baca juga:
Pencemaran Bengawan Solo, Air Berubah Warna Jadi Pekat
Ketegasan Ganjar Atasi Pencemaran di Sungai Bengawan Solo Diapresiasi Komisi III DPR
Tenggelam di Bengawan Solo, Julian Ditemukan Tewas
Atasi Pencemaran, Wali Kota Usul Pengolahan Limbah di Hilir Anak Sungai Bengawan Solo
Sungai Bengawan Solo Tercemar Limbah, Warga Mengeluh ke Ganjar Pranowo
Menguak Jejak Sungai Bengawan Solo Purba, Banyak Peninggalan Prasejarah