Tiga Tahanan Polresta Malang Kota Kabur Berhasil Diringkus, Satu Masih Diburu Polisi
Empat tahanan Polresta Malang Kota yakni Andrian Fairi alias Ian (43 ), Sokip Yulianto, Nurcholis (29) dan Bayu Prasetyo kabur pada Senin (9/12) sekitar pukul 02.00 WIB. Keempatnya melarikan diri dengan menggergaji dan membengkokan teralis besi yang terpasang di atap ruangan.
Satu per satu buronan tahanan Polresta Malang Kota kabur kembali ditangkap polisi. Tiga buronan berhasil diringkus, hingga menyisakan Bayu Prasetyo yang saat ini tengah dalam pengejaran.
"Kita masih dalam proses pengejaran tersangka (Bayu Prasetyo), insya Allah mohon doa restunya dari temen-temen dalam waktu dekat kita bisa lakukan penangkapan. Sehingga lengkap semuanya bisa kita kembalikan ke proses hukum," kata AKBP Leonardus Simarmata, Kapolresta Malang Kota, Minggu (15/12).
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
-
Kapan Rumah Hantu Malioboro buka? Objek wisata ini buka setiap hari mulai pukul 18.00 hingga 22.00.
-
Kapan Festival Tembakau Madura diadakan? Festival Tembakau Nusantara akan diselenggarakan pada 29-30 September 2023.
-
Kapan Dava meninggal? Meninggal Dunia, 8 Foto Dava MCI di MasterChef Indonesia Season 7 Yang Tinggal Kenangan Dava, mantan peserta MasterChef Indonesia musim 7, telah pergi dengan usia yang masih muda, hanya 24 tahun.
-
Kapan Teras Malioboro diresmikan? Mengutip Jogjaprov.go.id, kawasan Teras Malioboro diresmikan pada 26 Januari 2021 oleh Gubernur DIY, Sri Sultan HB X bersama Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.
-
Kapan Tangkuban Perahu buka? TWA Gunung Tangkuban Parahu, dibuka setiap hari. TWA Gunung Tangkuban Perahu buka mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, dengan jam terakhir masuk pukul 16.00.
Empat tahanan Polresta Malang Kota yakni Andrian Fairi alias Ian (43 ), Sokip Yulianto, Nurcholis (29) dan Bayu Prasetyo kabur pada Senin (9/12) sekitar pukul 02.00 WIB. Keempatnya melarikan diri dengan menggergaji dan membengkokan teralis besi yang terpasang di atap ruangan.
Selanjutnya menggunakan kain tersambung yang difungsikan sebagai tali untuk memanjat ke atap. Para pelaku keluar ruangan tahanan dan melompati pagar menuju arah sekolahan di samping Markas Polresta Malang Kota.
Kendati keluar secara bersama-sama, keempatnya kabur dengan arah dan tujuan masing-masing. Aksi para pelaku pun berjalan lancar tanpa tercium empat penjaga yang sedang piket malam itu.
Polresta Malang Kota pun membentuk empat tim khusus guna menangkap kembali para tersangka. Setiap tim dipimpin seorang perwira guna dan bertugas mengejar keempat buronan tersebut.
Tidak butuh waktu lama, secara berturut-turut tersangka Adrian Fairi, Sokip Yulianto dan Nurkholis tertangkap di lokasi masing-masing. Adrian Fairi ditangkap paling awal, sehari setelah kabur tepatnya Selasa (10/12) dini hari, disusul Sokip Yulianto yang diringkus di Kediri pada hari berikutnya, Rabu (11/12).
Sementara Nurcholis juga berhasil ditangkap Rabu (11/12) malam di persembunyiannya di sebuah rumah kosong. Nurcholis bersembunyi di ladang dan berpindah ke rumah kosong tidak jauh dari rumah kerabatnya.
Sepekan sudah berlalu, pekerjaan menangkap kembali para buronan masih menyisakan Bayu Prasetyo. Sebelumnya, Bayu diduga berlari bersama Sokip Yulianto di Kediri.
"Karena ini sudah proses beberapa hari otomatis dia sudah berpindah-pindah tempat," tegas Leo Simamarta.
Ingin Hadir di Pernikahan Anak
Adrian Fairi (43) berhasil ditangkap dengan dihadiahi timah panas di kaki kanannya lantaran berusaha lari dari petugas yang menangkapnya. Tersangka kasus narkoba itu berdalih ikut kabur dengan ketiga temannya lantaran ingin hadir di pernikahan anaknya pada 13 Desember.
Adrian keluar tahanan dan membajak ojek online untuk diantarkan ke rumah adiknya di Kelurahan Jodipan Wetan Kota Malang. Karena merasa dicurigai di rumah adiknya, Adrian bersembunyi di mushola terdekat, sebelum kemudian pindah ke rumah adiknya yang lain, Anik.
Sokip Otak Rencana Kabur
Otak di balik rencana kabur para tahanan datang dari Sokip Yulianto (38) yang diakui memiliki gergaji besi yang dicuri dari tukang bangunan yang tengah memperbaiki ruang tahanan. Sokip sendiri sejak awal memang ingin kabur dari tahanan Mapolresta Malang Kota.
Sokib ditangkap di rumah kos-kosan di Desa Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, Kabupaten Kediri. Saat itu diduga bersama Bayu, yang sudah pergi meninggalkannya beberapa saat sebelumnya.
Sokib pun dihadiahi tembakan di kedua kakinya, setelah tembakan peringatan petugas diindahkannya. Ia berusaha melawan petugas dan lari saat diminta menunjukkan keberadaan Bayu.
Sementara terkait gergaji, Pengakuan Sokip berbeda dengan keterangan Adrian Fairi. Adrian menjelaskan kalau gergaji diperoleh dari kiriman seseorang bersama roti.
Tiga Peluru Lumpuhkan Nurkholis
Usai berhasil kabur dari tahanan Polresta Malang Kota, Nurcholis membajak ojek online dan minta diantarkan ke kawasan Jalan KH Malik Kota Malang. Tim pun memperoleh informasi dari kakak tersangka, yang tinggal di kawasan tersebut, kalau sempat berpapasan dengan adiknya. Warga sekitar juga mengaku melihat tersangka berjalan masuk di sebuah kebun.
Setelah dipantau beberapa waktu, tersangka pindah tempat di sebuah rumah kosong Jl. Malik Gg 19 Kota Malang. Petugas mengepung rumah kosong tersebut, tetapi tersangka justru menyerang petugas dengan benda runcing berbahan akrilik yang direkatkan di kedua pahanya. Belakangan diketahui dua benda tersebut adalah sikat gigi yang ujungnya diruncingkan.
Saat itu, tersangka melarikan diri ke ladang sayur sehingga dilakukan penembakan peringatan tiga kali, tetapi diindahkannya. Sehingga dilakukan tindakan tegas terukur dengan ditembak kedua kakinya.
Pria asal Kelurahan Dinoyo Kota Malang itu dihadiahi tiga tembakan di kedua kakinya, hingga membuatnya menyerah dan menghentikan perlawanan. Saat dihadirkan dalam konferensi pers, Nurcholis pun harus ditandu.
(mdk/gil)