3 Warga PALI Sumsel Tepergok Diduga Lakukan Politik Uang Sebelum Pencoblosan
Tiga warga diamankan karena diduga melakukan politik uang pada malam sebelum pencoblosan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, Rabu (9/12). Mereka menjalani pemeriksaan di Bawaslu.
Tiga warga diamankan karena diduga melakukan politik uang pada malam sebelum pencoblosan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, Rabu (9/12). Mereka menjalani pemeriksaan di Bawaslu.
Anggota Bawaslu PALI Iwan Dedi mengungkapkan, ketiga warga berinisial AG, HK dan RG, diamankan satgas antipolitik uang bentukan salah satu pasangan calon bupati dan calon wakil bupati PALI saat berada di Sumberejo, Kelurahan Talang Ubi Utara, Kecamatan Talang Ubi, Rabu (9/12) pukul 00.05 WIB. Selanjutnya mereka dibawa ke kantor Bawaslu PALI.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
"Benar, tadi malam diamankan tiga orang yang diduga melakukan money politics," ungkap Iwan.
Setelah terlapor diamankan, pihaknya menggeledah mobil jenis Avanza nomor polisi BH 99 yang dikendarai. Bawaslu menemukan 9 amplop dan dua pelat mobil warna merah. Dari amplop yang ditemukan, tujuh amplop di antaranya berisi uang pecahan Rp100 ribu dan dua amplop berisi Rp200 ribu dengan total Rp1,1 juta.
"Kami yang menggeledah dan menyaksikan langsung penemuan barang bukti tersebut di dalam mobil. Pelat warna merah itu bukan yang terpasang, tetapi tersimpan di dalam," ujarnya.
Menurut dia, kuat dugaan ketiga orang tersebut benar melakukan seperti yang dituduhkan. Terlebih barang bukti sudah ditemukan dan kini tinggal diverifikasi ulang.
"Dugaannya seperti itu. Mereka bertugas menyebarkan uang itu dari salah satu paslon," ujarnya.
Jika terbukti, terlapor bakal dikenakan pidana umum. Begitu juga dengan penerima hingga orang yang menyuruh melakukan perbuatan melanggar hukum itu.
"Ya otomatis sanksinya pidana sesuai undang-undang. Kami masih lakukan pemeriksaan baik terlapor maupun pelapor," tegasnya.
Baca juga:
Tepergok Melakukan Politik Uang, 3 Warga OKU Timur Mengaku Disuruh Perangkat Desa
Pilkada Inhu, 146 Amplop Berisi Rp50 Ribu Diamankan Diduga Buat Serangan Fajar
KPK Ingatkan Jual Beli Suara Awal Tumbuh Suburnya Korupsi
CEK FAKTA: Hoaks Video Praktik Politik Uang Paslon Pilkada Medan, Ini Faktanya
Bawaslu Kabupaten Bandung Temukan Dugaan Praktik Money Politik Modus Bagi Sembako