32 Sengketa Pilkada Lanjut Tahap Pembuktian di MK
Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan 32 perkara sengketa Pilkada 2020 yang akan diteruskan dalam sidang tahapan pembuktian pada 22 Februari sampai 4 Maret 2021 nanti.
Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan 32 perkara sengketa Pilkada 2020 yang akan diteruskan dalam sidang tahapan pembuktian pada 22 Februari sampai 4 Maret 2021 nanti.
"32 Perkara (yang lanjut dalam tahapan pembuktian)," kata Komisioner KPU RI Evi Novida Ginting Manik saat dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (18/2).
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Mengapa Pilkada 2020 disebut sebagai momen penting dalam demokrasi Indonesia? Pilkada Serentak 2020 menjadi salah satu momen penting dalam demokrasi Indonesia, meskipun dilaksanakan di tengah tantangan pandemi.
Evi menjelaskan hasil tersebut didapat setelah 132 perkara yang telah disidangkan pada 15-17 Februari 2021 kemarin, dengan keputusan 100 perkara dismissal atau tidak akan lanjut ke tahap pembuktian.
Dari 100 perkara yang tidak dilanjut tersebut terdiri dari 90 perkara dinyatakan tidak dapar diterima, 6 permohonan ditarik kembali, 2 permohonan gugur, dan dua perkara MK tidak berwenang mengadili.
Sedangkan untuk daftar 32 perkara perkara sengketa Pilkada 2020 yang akan diteruskan dalam sidang tahapan pembuktian, berikut jadwalnya sidang yang dikutip dari website MK:
1. Bupati Belu, 22 Februari 2021
2. Gubernur Kalimantan Selatan, 22 Februari 2021
3. Bupati Sumba Barat, 22 Februari 2021
4. Bupati Kotabaru, 23 Februari 2021
5. Gubernur Jambi, 23 Februari 2021
6. Bupati Malaka, 23 Februari 2021
7. Bupati Sekadau, 24 Februari 2021
8. Bupati Bandung, 24 Februari 2021
9. Bupati Sumbawa, 24 Februari 2021
10. Bupati Pesisir Barat, 24 Februari 2021
11. Bupati Boven Digoel, 25 Februari 2021
12. Bupati Samosir, 25 Februari 2021
13. Bupati Morowali Utara, 25 Februari 2021
14. Bupati Mandailing Natal, 25 Februari 2021
15. Bupati Solok, 26 Februari 2021
16. Bupati Nabire, 26 Februari 2021
17. Bupati Nabire, 26 Februari 2021
18. Bupati Teluk Wondama, 26 Februari 2021
19. Bupati Indragiri Hulu, 1 Maret 2021
20. Bupati Nias, 1 Maret 2021
21. Bupati Yalimo, 1 Maret 2021
22. Wali Kota Banjarmasin, 1 Maret 2021
23. Bupati Halmahera Utara, 2 Maret 2021
24. Bupati Labuhanbatu, 2 Maret 2021
25. Bupati Karimun, 2 Maret 2021
26. Bupati Labuhanbatu Selatan, 2 Maret 2021
27. Bupati Konawe Selatan, 3 Maret 2021
28. Bupati Penukal Abab Lematang Ilir, 3 Maret 2021
29. Bupati Tojo Una-Una, 3 Maret 2021
30. Bupati Rokan Hulu, 3 Maret 2021
31. Bupati Tasikmalaya, 4 Maret 2021
32. Wali Kota Ternate, 4 Maret 2021
Baca juga:
Masih Ada Sengketa Pilkada, 9 Kabupaten di NTT Dijabat Sekda Sebagai Pelaksana Harian
Pascaputusan MK, KPU Tangsel Segera Tetapkan Wali Kota Terpilih
Menengok Polemik Kewarganegaraan Bupati Terpilih Sabu Raijua Orient Riwu
MK Tolak Gugatan terkait Pilkada Tangsel, Benyamin-Pilar Menunggu Pelantikan
Respons Bupati Pegunungan Bintang Terpilih soal MK Tolak Gugatan Petahana
MK Tolak Gugatan Hasil Pilkada Bengkulu yang Diajukan Agusrin-Imron