33 Nyawa Melayang, Aktivis Sebut Lubang Eks Tambang di Kaltim Mirip Bom Waktu
RNA, merupakan korban ke-33 tewas di kolam bekas tambang di Kalimantan Timur sejak tahun 2011 lalu, di mana kali ini terjadi di sekitar Desa Bunga Jadi, kecamatan Muara Kaman.
Pegiat Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kalimantan Timur merampungkan investigasi terkait meninggalnya RNA (14), siswi SMP di Muara Kaman, Kutai Kartanegara, di kolam bekas galian tambang batu bara, Minggu (21/4) sore lalu. Jatam menduga, lubang menganga yang kini menjadi kolam itu merupakan konsesi PT MUTU.
RNA, merupakan korban ke-33 tewas di kolam bekas tambang di Kalimantan Timur sejak tahun 2011 lalu, di mana kali ini terjadi di sekitar Desa Bunga Jadi, kecamatan Muara Kaman.
-
Kapan Klenteng Talang dibangun? Klenteng Talang dulunya dibangun tahun 1450 masehi.
-
Kapan pemukiman Atlit Yam tenggelam? Tentang penyebab tenggelamnya pemukiman ini, terdapat perdebatan. Ada yang menyebut tsunami akibat runtuhnya gunung berapi, sementara yang lain mengaitkannya dengan perubahan iklim yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
-
Di mana letak Tenggarong? Tenggarong merupakan salah satu wilayah yang menjadi ibu kota dari Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Apa itu Tembang Batanghari Sembilan? Tembang Batanghari Sembilan adalah jenis musik tradisional yang menggunakan vokal manusia dan gitar akustik. Musik ini memiliki ciri khas yang unik dari daerahnya sendiri.
-
Apa itu Tambua Tasa? Sebuah kesenian tradisional dari Pariaman ini dimainkan oleh grup musik penabuh gendang, yaitu Gandang Tambua dan Gandang Tasa.
Dari penelusuran Jatam, lokasi tenggelamnya RNA, diduga berada di konsesi tambang milik PT MUTU, yang memegang 2 konsesi tambang dari Pemkab Kutai Kartanegara, dengan luasan masing-masing 616 hektare dan 1.059 hektare.
Lokasi lubang bekas tambang itu, menurut Jatam, hanya berjarak sekira 57 meter dari jalan umum. Ketua RT 10 di desa itu menjelaskan, lubang itu ditinggalkan perusahaan 2-3 tahun terakhir, tanpa rehabilitasi.
"Tenggelam dan meninggalnya RNA, tak terlepas dari sikap pemerintah, baik daerah maupun pusat, yang tidak bertanggungjawab, membiarkan lubang-lubang menganga tanpa rehabilitasi dan penegakan hukum," kata Dinamisator Jatam Kalimantan Timur Pradarma Rupang, dalam keterangan tertulis diterima merdeka.com, Jumat (26/4) malam.
Menurut Jatam, ribuan lubang tambang di Kalimantan Timur, mirip bom waktu dan kapan saja bisa menimpa siapapun. "Apalagi jarak dengan pemukiman warga dan fasilitas publik seperti sekolah sangat dekat," ujar Rupang.
"Bahkan sejak Isran Noor dan Hadi Mulyadi menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, tercatat sudah empat orang yang meninggal di lubang tambang. Polda Kaltim pun demikian. Kasus tewasnya 32 orang sebelumya, mangkrak. Tidak ada penegakan hukum yang tegas, terus dibiarkan," tambah Rupang.
Jatam Kaltim merinci sejak 2011-2019, 33 nyawa korban lubang bekas tambang batubara yang didominasi anak itu 19 korban terjadi di Samarinda, 12 korban di Kutai Kartanegara, 1 korban di Penajam Paser Utara, dan 1 korban di Kutai Barat. "Sekalipun Pemilu selesai, korban keganasan lubang tambang tidak akan selesai kalau terus dibiarkan," kata Rupang.
Baca juga:
Kolam Eks Tambang di Kaltim Kembali Telan Korban, 33 Nyawa Anak Melayang
19 Orang Tewas di Lubang Bekas Tambang, Polres Samarinda Baru Tetapkan 1 Tersangka
16 Perusahaan di Kaltim Biarkan Lubang Bekas Tambang Menganga
Komnas HAM selidiki tewasnya 31 orang di lubang bekas tambang batubara di Kaltim
31 Orang tewas di lubang bekas tambang di Kaltim, Jokowi diminta turun tangan
1 Siswa MTs tewas tenggelam di kolam bekas tambang batu bara