4 Aksi simpatik Risma terhadap keluarga korban AirAsia
Setelah dilakukan pencarian selama 3 hari, pesawat AirAsia akhirnya ditemukan.
Sejak pesawat AirAsia QZ8501 dinyatakan hilang, Wali Kota Tri Rismaharini ikut sibuk mendata warganya yang menjadi penumpang pesawat tersebut. Pesawat dengan rute Surabaya-Singapura itu hilang sejak Minggu (28/12).
Setelah dilakukan pencarian selama 3 hari, pesawat AirAsia akhirnya ditemukan. Pesawat jatuh ke laut. Tim SAR sejauh ini menemukan 6 jenazah penumpang AirAsia yang mengapung di laut.
Risma memang tak ikut terjun bersama tim SAR mencari korban. Tetapi Risma menunjukkan aksi simpatinya dengan terus menemani keluarga penumpang pesawat AirAsia di Surabaya.
Berikut ini aksi-aksi simpatik Risma saat membantu keluarga penumpang AirAsia seperti dirangkum merdeka.com, Rabu (31/12):
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Apa yang terjadi pada pesawat British Airways nomor 5390? Pada 10 Juni 1990, penerbangan British Airways nomor 5390 mengalami kejadian luar biasa yang hampir berujung fatal. Pesawat BAC 1-11 itu lepas landas dari Birmingham, Inggris, menuju Malaga, Spanyol, dengan 81 penumpang di atasnya. Namun, hanya 13 menit setelah lepas landas, sebuah kejadian yang menggemparkan terjadi.
Ikut mendata keluarga penumpang AirAsia
Risma, selaku wali kota merasa ikut bertanggung jawab atas keselamatan seluruh warganya, termasuk yang menjadi penumpang pesawat nahas itu. Dia memutuskan berkantor sementara di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo. Pemkot mendirikan posko informasi AirAsia.
Risma tampak berkomunikasi dengan keluarga korban yang mengaku sebagai warga Surabaya. "Ya ini gimana, kok nggak cocok dengan identitasnya. Tapi bener dia warga Manukan. Nanti akan kita cocokkan," kata Risma kepada salah satu keluarga korban yang melapor ke Posko Pemkot Surabaya di Terminal 2 Bandara International Juanda Surabaya, Senin (29/12) lalu.
Risma merinci, dari data yang masuk Minggu malam kemarin, ada sekitar 77 warga Surabaya yang ikut menumpang AirAsia nahas tersebut. "Sampai sekarang ada tambahan, sekarang sudah ada 81 warga Surabaya," katanya.
Berkantor di Bandara Juanda
Sejak pesawat AirAsia hilang kontak, Risma sehari-hari memilih berkantor di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo. Risma tampak sibuk mendata warganya yang menjadi penumpang AirAsia.
Setiap kali datang ke posko, Risma tampak berbincang pada keluarga penumpang. Risma mencoba menenangkan keluarga korban.
Sesekali Risma ikut mengecek data penumpang. Kemudian kembali lagi dan berbincang dengan pejabat di Pemkot Surabaya.
Risma minta polisi jaga rumah penumpang AirAsia
Risma juga meminta kepada polisi untuk mengamankan dan menjaga aset-aset penumpang AirAsia yang satu keluarga. Sebab menurut Risma, rumah para korban dalam keadaan kosong.
Jika tidak dijaga, dikhawatirkan banyak orang yang mengaku-aku sebagai keluarga. Dengan penjagaan, akan menghindari terjadinya penipuan di tengah situasi duka.
Memapah keluarga penumpang AirAsia yang pingsan
Tangis histeris pecah di ruang crisis center Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur saat serpihan di perairan Pangkalanbun dipastikan bagian dari AirAsia QZ 8501. Para keluarga korban yang selama ini menunggu dalam ketidakpastian akhirnya harus berduka.
Tidk sedikit keluarga korban yang menangis dan histeris. Bahkan 3 orang keluarga pingsan tak terima dengan kondisi yang menimpa keluarga mereka, penumpang AirAsia QZ 8501.
Di tengah kegaduhan dan tangisan histeris itu, seorang wanita berkerudung hitam dengan pakaian hitam juga terlihat hilir mudik. Wanita yang tak lain adalah Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini itu terlihat mengelus-elus para keluarga korban AirAsia.
"Yang sabar ya bu," ujar Risma, Selasa (30/12).
Bahkan ketika ada seorang wanita yang terkulai lemas dan tidak sanggup berdiri, Risma juga ikut memapah wanita itu ke salah sudut ruangan. Risma dan beberapa orang lainnya menyandarkan wanita yang tampak shock itu di salah satu kursi.