4 Kontroversi Ratna Sari Dewi Soekarno yang menggegerkan
Perempuan dengan nama asli Naoko Nemoto itu sengaja dikenalkan dengan Bung Karno oleh sebuah perusahaan Jepang.
Ratna Sari Dewi merupakan salah satu istri Presiden Soekarno yang penuh dengan kontroversi. Awalnya, perempuan asal Jepang dengan nama asli Naoko Nemoto itu sengaja dikenalkan dengan Bung Karno oleh sebuah perusahaan Jepang bernama Tonichi, untuk mendapat proyek di Indonesia pada 1958-1960-an.
Dikutip dari artikel 'Politik dan Aspek Budaya Kompensasi Perang Jepang ke Indonesia' karya Yoshimi Miyake, proyek-proyek tersebut berasal dari uang pampasan perang alias ganti rugi pendudukan Jepang di Indonesia. Namun, Bung Karno rupanya jatuh hati kepada Ratna Sari Dewi.
Singkat cerita, perempuan Jepang itu lantas dinikahi dan menjadi istri kelima Bung Karno. Hubungan emosional antara Ratna Sari Dewi dengan Soekarno rupanya semakin menguntungkan perusahaan asal Jepang. Melalui Ratna Sari Dewi, sejumlah perusahaan mendapat sejumlah mega proyek.
Selain dikenal sebagai pelobi perusahaan Jepang untuk mendapatkan proyek-proyek besar di Indonesia, Ratna Sari Dewi juga penuh dengan kontroversi lainnya. Berikut kontroversi yang mengemuka soal Dewi Soekarno seperti dirangkum merdeka.com:
Baca juga:
Pahit & manis bangunan megah Bung Karno dari pampasan perang
Cerita uang pampasan perang dari Jepang USD 223 juta pada 1958
Alasan Soekarno gunakan pampasan perang untuk proyek prestisius
Cara Jepang lobi Dewi Soekarno demi proyek uang pampasan perang
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Perang Kamang terjadi? Perang Belasting yang berlangsung di Kamang ini kemudian disebut juga dengan peristiwa Perang Kamang yang terjadi sekira tahun 1908.
-
Kapan Dava meninggal? Meninggal Dunia, 8 Foto Dava MCI di MasterChef Indonesia Season 7 Yang Tinggal Kenangan Dava, mantan peserta MasterChef Indonesia musim 7, telah pergi dengan usia yang masih muda, hanya 24 tahun.
-
Kapan Harsono menjabat sebagai wakil Perdana Menteri? Selanjutnya, pada tahun 1955, ia menjabat sebagai wakil Perdana Menteri dalam Kabinet Burhanuddin Harahap.
-
Kapan Perang Cumbok berakhir? Konflik yang berlangsung sampai pertengahan Januari 1946 ini dimenangkan oleh kelompok PUSA yang didukung langsung oleh milisi rakyat dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
Berpose topless di buku Madame De Syuga
Ratna Sari Dewi pernah membuat geger publik Indonesia atas penampilannya di sebuah buku foto berjudul 'Madame De Syuga'. Buku itu berisi paduan karya seni, body painting dan keindahan lekuk tubuhnya dalam kondisi setengah bugil (topless).
Dalam buku itu, perempuan asli Jepang itu berfoto setengah telanjang dan menampilkan buah dadanya dalam sejumlah pose. Bahkan dalam salah satu pose, Ratna Sari Dewi tampil dengan dada dipenuhi tato.
Buku itu diterbitkan di negara asalnya pada 1998, tapi dilarang diedarkan di Indonesia. Akibat foto syur tersebut, banyak warga Indonesia yang geram terhadap Dewi. Sebab, istri kelima Bung Karno itu dinilai telah mencemarkan nama baik sang proklamator dengan foto topless-nya.
Namun, Ratna Saru Dewi hanya menanggapi enteng kritikan publik Tanah Air. Dia berdalih buku yang diluncurkannya itu hanyalah hasil karya seni yang menunjukkan bahwa perempuan dengan usia hampir setengah abad masih memiliki tubuh yang indah.
Sebut Soekarno dibunuh secara perlahan dengan obat-obatan
Selain foto topless, Ratna Sari Dewi juga pernah membuat pernyataan yang cukup kontroversial soal kematian Soekarno . Perempuan Jepang itu menyebut Bung Karno meninggal karena dibunuh secara perlahan-lahan dengan menggunakan obat-obatan hingga overdosis. Pernyataan itu langsung mendapat bantahan dari istri Bung Karno yang lain dan dokter yang merawat sang proklamator.
Tak hanya itu, Ratna Sari Dewi juga menyatakan kematian Bung Karno tidak wajar dan sengaja diatur penguasa Orde Baru, agar pelaksanaan Pemilu 1971 secara politik tidak terkendala. Sebab, saat itu ada dua matahari kembar yakni Soekarno dan Soeharto yang baru saja berkuasa.
Dewi juga menyatakan, sebelum Bung Karno meninggal, rezim Soeharto sengaja mengisolasi dan mengucilkan Soekarno di Wisma Yaso. Hal itu dilakukan agar Bung Karno stres. Setelah itu ada alasan untuk membawa Bung Karno ke rumah sakit.
Dewi pukul wajah Osmena dengan gelas anggur
Ratna Sari Dewi pernah terlibat dalam perkelahian di sebuah pesta di Aspen, Colorado, Amerika Serikat, pada 1992. Saat itu Dewi memukul wajah anak mantan Presiden Filipina Minnie Osmena dengan gelas anggur.
Akibatnya, wajah perempuan itu harus mendapat perawatan medis dengan 37 jahitan. Sementara, janda Soekarno itu harus meringkuk di penjara California selama 37 hari.
Dewi menertawakan Osmena karena ingin mencalonkan diri menjadi wakil presiden Filipina. Singkat cerita, kondisi semakin panas yang berujung pada pemukulan wajah Osmena oleh Dewi dengan menggunakan gelas anggur.
Dewi percaya CIA bermain dalam proses kejatuhan Soekarno
Usai Perang Dunia II, konstalasi politik internasional tertumpu pada dua blok, yakni barat yang diwakili Amerika Serikat dan blok timur yang diwakili Uni Soviet. Perbedaan isme yang dimiliki dua negara adi daya itu membuat keduanya berebut pengaruh terhadap negara-negara lain di dunia.
Posisi Indonesia yang sangat 'cantik', strategis dan kekayaan alam yang dimiliki menjadi nilai lebih di mata AS dan Soviet saat itu. AS sangat khawatir jika Indonesia menjadi negara komunis dan berkoloni dengan Soviet. Jika hal itu terjadi, maka AS akan semakin sulit di kawasan Asia Tenggara.
Berbagai cara pun dilakukan AS untuk mempengaruhi, mengamankan dan mengendalikan Indonesia. Namun, Indonesia yang saat itu dipimpin oleh Presiden Soekarno tak mau dikendalikan. Berbagai upaya pun dilakukan oleh AS untuk melengserkan Soekarno .
Ratna Sari Dewi pernah mengungkapkan sejumlah item dokumen yang mengindikasikan kejatuhan Bung Karno atas campur tangan badan intelijen AS (CIA). Dokumen tersebut berupa folio 10 lembar.
Dalam wawancaranya dengan Japan Times terbitan 2008, Dewi menyatakan AS sangat membenci Bung Karno karena tidak mau dikendalikan. Bahkan, menurutnya, CIA pernah mencoba Bung Karno sebanyak lima kali.
"Amerika Serikat dan Uni Soviet mendominasi dunia sekitar tahun 1960-an melalui perang habis-habisan, embargo dagang atau operasi rahasia. AS butuh Indonesia, yang merupakan negara ketiga terkaya sumber daya alam. Tapi Sukarno baru saja mencapai kemerdekaan dari Belanda dan tidak mau dikendalikan. AS meminta agar Sukarno memungkinkan mereka untuk memiliki pangkalan militer di Indonesia untuk mengontrol Pasifik, tapi dia menolak, sementara Jepang, Korea, Taiwan, Hong Kong, Thailand, Filipina, Singapura, Australia dan Selandia Baru semua menerima pangkalan militer AS. Oleh karena itu Pentagon membenci Sukarno, dan CIA mencoba membunuh dia lima kali," kata Dewi.
Baca juga:
Beda pandangan Hatta-Soekarno soal uang pampasan perang Jepang
Pahit & manis bangunan megah Bung Karno dari pampasan perang
Rayuan wanita Jepang untuk Soekarno demi proyek pampasan perang
Cara Jepang lobi Dewi Soekarno demi proyek uang pampasan perang
Alasan Soekarno gunakan pampasan perang untuk proyek prestisius