4 Orang tewas terseret ombak di Pantai Mawun Lombok
"Upaya pencarian korban yang belum ditemukan dilakukan bersama masyarakat nelayan," kata Wahyu.
Badan SAR Nasional (Basarnas) Mataram, Nusa Tenggara Barat, melanjutkan pencarian korban terseret ombak di Pantai Mawun, Kabupaten Lombok Tengah, atas nama Lalu Alam (15).
"Tim sudah melanjutkan pencarian sejak pukul 06.00 WITA," kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Mataram Lalu Wahyu Efendi, di Mataram, Senin (05/01).
Seperti dikutip dari Antara, Wahyu mengatakan anggota tim yang diterjunkan melakukan pencarian sebanyak delapan orang. Mereka menggunakan satu unit perahu karet untuk menyisir daerah perairan di sekitar Pantai Mawun.
Tim pencari juga sudah menyiapkan alat selam karena sewaktu-waktu dibutuhkan.
Menurut Wahyu, upaya pencarian masih difokuskan di sekitar lokasi tenggelamnya Lalu Alam, bersama tiga orang korban lainnya yang meninggal dunia.
Tiga orang korban meninggal dunia yang sudah ditemukan, yakni Lalu Lukman (50), Nurdin (40), dan Baiq Erma (15). Ketiganya warga Ubung, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah. Begitu juga Lalu Alam berasal dari alamat yang sama dengan para korban meninggal dunia.
Baiq Erma merupakan anak dari Lalu Lukman, sedangkan Lalu Alam yang belum ditemukan adalah keponakan dari Lalu Lukman, sedangkan Nurdin diketahui sebagai seorang guru di Kabupaten Lombok Tengah.
"Upaya pencarian korban yang belum ditemukan dilakukan bersama masyarakat nelayan. Mudah-mudahan hari ini korban bisa ditemukan," kata Wahyu berharap.
Peristiwa tenggelamnya empat warga Desa Ubung, tersebut berawal ketika Baiq Erma sedang mandi di pantai pada Minggu (4/1), sekitar pukul 16.00 WITA. Asyik berendam, tiba-tiba ombak menyeretnya hingga tenggelam.
Melihat kondisi tersebut, Lalu Alam berupaya menolong, namun naas dia ikut terseret ombak juga. Panik melihat situasi, Lalu Lukman dan Nurdin kemudian berusaha ikut menolong Baiq Erma dan Lalu Alam, namun keduanya juga ikut tenggelam.
Nelayan yang melihat kejadian tersebut kemudian mencoba membantu melakukan pencarian menggunakan perahu, sehingga tiga orang ditemukan sekitar satu jam kemudian dalam keadaan mengapung sekitar 200 meter dari bibir pantai. Ketika ditemukan, korban diduga telah meninggal dunia.
Sementara Lalu Alam hingga berita ini disiarkan belum ditemukan.
Tim Basarnas Mataram hingga saat ini masih berupaya melakukan pencarian. Bahkan, mereka memutuskan untuk menginap di sekitar Pantai Mawun, guna mempercepat dan mempermudah proses pencarian hingga korban ditemukan.
Baca juga:
Berenang di Pantai Anyer, 3 bocah hilang digulung ombak
Berenang di Pantai Pasir Putih Anyer, 3 wisatawan hilang
Bocah 5 tahun tenggelam di Kali Gunung Sahari
Menyelam cari kura-kura, Sahrul hilang di Ciliwung
Digulung ombak besar Pantai Pulau Manuk, pelajar SMP hilang
Diterjang ombak, wisatawan tewas di jembatan cinta Pulau Tidung
-
Kapan pemukiman Atlit Yam tenggelam? Tentang penyebab tenggelamnya pemukiman ini, terdapat perdebatan. Ada yang menyebut tsunami akibat runtuhnya gunung berapi, sementara yang lain mengaitkannya dengan perubahan iklim yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
-
Di mana letak Tenggarong? Tenggarong merupakan salah satu wilayah yang menjadi ibu kota dari Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
-
Di mana desa Tegal Wangi terletak? Desa Tegal Wangi di Jimbaran, Badung, Bali, kini menjadi hidden gem yang menawarkan keindahan pantai dengan suasana tenang.
-
Apa keunikan dari Desa Tegal Wangi? Keunikan desa ini juga terletak pada lokasinya yang belum banyak diketahui orang, alias masih hidden gems.
-
Apa itu Tekwan? Tekwan merupakan salah satu hidangan khas Sumatera Selatan yang menjadi bukti nyata kekayaan kuliner di daerah tersebut. Hidangan ini menggabungkan berbagai rasa dalam satu mangkuk, mulai dari bakso ikan, udang cincang, dan jamur sebagai bahan utamanya. Sementara bahan pelengkapnya adalah mie, tauge, dan irisan daun bawang. Ditambah lagi kuah kaldu ikan-nya secara langsung memperkaya cita rasa tekwan yang nikmat.
-
Kenapa Pavlopetri tenggelam? Penyebab tenggelamnya Pavlopetri masih belum diketahui. Meskipun demikian, beberapa ahli meyakini kota itu mungkin tenggelam akibat gempa bumi yang terjadi sekitar tahun 1000 SM atau 375 M.