4 Pengakuan otak pelaku mutilasi di Siak yang menggegerkan
Tersangka tidak hanya menyodomi & memutilasi para korbannya, ada beberapa tindakan yang tidak bisa diterima akal sehat.
Polisi masih terus memeriksa MD (20), otak pelaku sodomi, mutilasi dan kanibalisme di Siak, Pekanbaru. Dari hasil pemeriksaan lebih lanjut terhadap MD, pihak kepolisan menemukan sejumlah fakta baru dari pengakuan tersangka yang sangat mencengangkan.
Tersangka tidak hanya menyodomi dan memutilasi para korbannya saja, tetapi ada beberapa tindakan dari pengakuannya yang sangat tidak bisa diterima dengan akal sehat. Sempat diduga psikopat, namun akhirnya MD (20) dinyatakan sehat jiwa, tidak mengalami psikopat, yang artinya pelaku melakukan perbuatan keji ini secara sadar.
Lalu pengakuan apa saja yang membuat geger? Berikut rangkumannya.
-
Kapan Siskaeee dan tersangka lain akan disidangkan? Dengan demikian, kasus yang menyeret para tersangka pemeran produksi film porno dalam waktu dekat akan segera naik ke meja hijau.
-
Siapa Pak Sadimin? Di Desa Gempol hiduplah seorang saksi sejarah yang diperkirakan sudah berusia 105 tahun bernama Pak Sadimin.
-
Bagaimana Sarisa Merapi mengolah salak? Brand ini konsisten mengolah buah salak segar mulai dari mulai kulit hingga bijinya.
-
Kapan najis mukhaffafah dianggap suci? Jika najis mengenai baju Anda, maka setelah dipercikkan air, baju diperas kemudian dikeringkan.
-
Kapan Muthia Azhari melakukan sidak? Dikenal sebagai sosok yang tajir melintir tak membuat wanita cantik ini untuk turun ke lapangan. Diketahui, bus MPM merupakan salah satu armada bus yang cukup terkenal khususnya bagi penumpang Minang. Lantas apa saja yang dilakukan oleh bos PO bus MPM tersebut? Berikut ulasan selengkapnya, Jumat (2/7).
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
Kanibal, MD makan alat kelamin korban mutilasi
Tersangka otak pelaku mutilasi 6 bocah di Siak dan Bengkalis, MD, mengaku usai membunuh korban yang rata-rata masih belia itu kemudian memotong tubuh korban dan memakannya. Dalam keterangannya kepada polisi, dia mengaku menyantap alat vital korban yang sudah dimutilasi.
Tersangka percaya alat vital korban bisa menambah gairah seksnya. Karena itu ia membawanya pulang dan memasaknya bersama tersangka DD yang saat itu masih berstatus istri MD.
Selain itu, MD juga menyebutkan sisa minyak goreng untuk memasak alat vital korban juga digunakannya sebagai obat. Tersangka mengaku apa yang dilakukannya tidak ada hubungannya dengan mistis.
Tersangka jual daging korbannya ke sejumlah kedai tuak
Selain menyodomi, memutilasi dan memakan kelamin korbannya, aktor utama kasus ini juga menjual daging korbannya. MD menjual potongan daging korban mutilasinya ke sejumlah kedai. Kepada pemilik kedai, MD menyebut jika daging yang dijualnya adalah daging sapi.
"Hasil pemeriksaan penyidik yang masih berjalan, sudah 3 saksi yang dimintai keterangan, sementara tersangka DD (tersangka lain) tidak mengetahui bungkusan yang dijual tersangka MD tersebut merupakan daging korban, melainkan dijelaskan sebagai daging sapi," jelas Kombes Pol Arif Rahman Hakim, Rabu (13/8).
Kini polisi pun sudah memeriksa beberapa pemilik kedai tuak atau lapo. Mereka dimintai keterangan terkait daging yang dijual MD kepada mereka.
MD menjual potongan daging korban untuk perbaiki motor
Pengakuan tersebut tidak berhenti sampat di situ. Hasil pemeriksaan lebih dalam yang dilakukan pihak kepolisian, pelaku mengaku menjual potongan-potongan tubuh korban karena butuh uang untuk memperbaiki motornya yang rusak.
Tersangka menjelaskan bahwa daging yang dijualnya merupakan daging sapi, dengan alasan itu MD laris menjual daging korban mutilasi yang dia sebut sebagai daging sapi.
"Alasannya menjual daging yang ia sebut sebagai daging sapi ini, untuk memperbaiki sepeda motornya yang rusak," terang Arif.
Tersangka ingin jadi dukun seperti ayahnya
Tersangka MD, yang merupakan pelaku utama pencabulan pembunuhan serta memutilasi korbannya, dinyatakan tidak mengalami gangguan jiwa, perbuatan MD dilakukannya semata-mata karena ingin jadi dukun mengikuti jejak sang ayah yang sudah meninggal dunia beberapa waktu lalu.
"Dari keterangan para pelaku dan sejumlah saksi, tersangka MD ingin jadi dukun seperti permintaan almarhum orang tuanya, sang ayah semasa hidupnya merupakan seorang dukun," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Kombes Pol Arif Rahman Hakim, kepada wartawan, Rabu (13/8).
Perbuatan keji ini dilakukannya karena dia meyakini akan membuatnya memiliki kekuatan (mistis), dalam hal ekonomi menjadi lebih baik, serta perubahan status sosial pun menjadi baik.