4 Satelit ini berhasil temukan letak MH370 di Samudera Hindia
Hingga Kamis (27/3), pencarian MH370 tetap digencarkan beberapa negara meskipun cuaca di laut sedang buruk.
Pencarian Malaysia Airlines MH370 mulai mendapat titik cerah. Hingga kini satelit canggih beberapa negara telah berhasil menemukan letak puing-puing yang diduga milik pesawat berpenumpang 239 orang itu.
Meskipun MH370 sudah dipastikan jatuh di Samudera Hindia bagian selatan, hingga kini hal itu juga belum mempunyai bukti kuat lantaran badan pesawat juga belum diketahui pasti keberadaannya.
Sejak hilang 8 Maret 2014 lalu, beberapa analisis pun mencuat. Dari yang mengatakan pesawat itu sudah tenggelam di dasar laut sampai pesawat itu telah meledak saat berada di udara.
Hingga Kamis (27/3), pencarian MH370 tetap digencarkan beberapa negara. Meskipun cuaca di laut sedang buruk, lima kapal milik Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) tetap melanjutkan operasi pencarian.
Berikut beberapa satelit yang berhasil menemukan reruntuhan puing MH370:
-
Di mana lokasi pesawat MH370 diyakini telah hilang? Untuk studi mereka, Kadri dan rekan-rekan timnya menganalisis data dari stasiun hidroakustik di wilayah di mana MH370 diyakini telah hilang – dengan fokus pada Cape Leeuwin di Australia Barat dan Diego Garcia, sebuah pulau di Samudra Hindia.
-
Kapan pesawat MH370 menghilang dari layar radar? Mengutip Indy100, Sabtu (6/7), penerbangan MH370 sedang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing ketika menghilang dari layar radar.
-
Apa yang diyakini oleh para ahli di Universitas Cardiff sebagai potensi terobosan dalam kasus MH370? Para ahli di Universitas Cardiff percaya mereka bisa mendekati terobosan dalam kasus luar biasa ini, berkat rekaman audio selama enam detik.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang terjadi pada pesawat British Airways nomor 5390? Pada 10 Juni 1990, penerbangan British Airways nomor 5390 mengalami kejadian luar biasa yang hampir berujung fatal. Pesawat BAC 1-11 itu lepas landas dari Birmingham, Inggris, menuju Malaga, Spanyol, dengan 81 penumpang di atasnya. Namun, hanya 13 menit setelah lepas landas, sebuah kejadian yang menggemparkan terjadi.
Satelit China
Seperti dilansir dari surat kabar the Star, Sabtu (22/3) lalu, Duta besar China untuk Malaysia telah menginformasikan bahwa satelit mereka telah mengambil gambar benda terapung yang diduga milik Malaysia Airlines MH370.
Satelit China berhasil menemukan objek berukuran lebar 22 meter dan panjang 13 meter di Samudera Hindia sepanjang koridor selatan area pencarian.
Sementara itu, dari laporan lainnya menyebut bahwa objek itu memiliki ukuran lebar 22 meter dan panjang 30 meter, seperti dikutip situs asiaone.com beberapa waktu lalu.
Pada saat itu Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan bahwa China langsung menambahkan beberapa kapalnya untuk memverifikasi informasi puing-puing itu.
Satelit Inggris
Satelit Inmarsat milik Inggris berhasil menganalisis posisi terakhir pesawat MH370 pada Selasa (25/3) lalu. Satelit itu menganalisis tujuh kali sinyal ping yang sempat dipancarkan pesawat.
Seperti dilansir dari The Star, temuan itu kemudian disampaikan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak pada jumpa persnya. Hasil analisa data satelit itu menyimpulkan pesawat Boeing 777 itu jatuh di selatan Samudera Hindia dan menewaskan semua penumpangnya.
Sinyal ping itu secara otomatis terkirim setiap jam setelah semua sistem komunikasi di pesawat itu mati atau dimatikan. Sinyal ping dari MH370 itu masih tertangkap satelit beberapa jam setelah sistem komunikasi di pesawat itu mati. Artinya pesawat itu masih mengudara setelah berbalik arah dari rute seharusnya, yakni dari Kuala Lumpur menuju Beijing.
Ahli satelit Inmarsat kemudian menganalisis ping itu berdasarkan hukum efek Doppler yang bisa menggambarkan bagaimana gelombang frekuensi berubah menurut pergerakan pengamat, dalam hal ini satelit. Efek Doppler menjelaskan bagaimana suara sirene mobil polisi berubah seiring mobil itu mendekati pengamat.
Satelit Prancis
Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein dalam jumpa persnya pada Rabu (26/3), mengatakan bahwa citra satelit baru dari Prancis memperlihatkan ada 122 puing diduga berasal dari pesawat Malaysia Airlines MH370 tersebar mengapung di sebelah selatan Samudera Hindia.
Hishammuddin menyatakan bahwa gambar itu adalah yang keempat dari hasil penglihatan citra satelit milik Prancis selama ini.
Puing-puing itu berukuran dari satu hingga 23 meter dan ditemukan sekitar 2.500 kilometer sebelah barat daya Kota Perth, Australia. Namun pihak berwenang belum bisa menyimpulkan puing itu benar berasal dari MH370.
Satelit Thailand
Kabar terbaru dari operasi pencarian MH370 dibawa oleh satelit milik Thailand. Mereka berhasil menangkap gambar sekitar 300 benda terapung di sebelah selatan Samudera Hindia diduga berasal dari puing pesawat MH370.
Menurut Direktur Eksekutif Badan Pengembangan Teknologi Antariksa dan Geo-Informatika Thailand Anond Snidvongs, ukuran puing itu berkisar antara dua hingga 15 meter dan tersebar di sekitar 2.700 kilometer sebelah barat daya Kota Perth. Puing-puing itu terlihat berjarak sekitar 200 kilometer dari lokasi diperlihatkan satelit Prancis.
"Tapi kami tidak bisa, belum berani, mengatakan puing-puing itu berasal dari MH370," kata Snidvongs seperti dilansir surat kabar the Star, Kamis (27/3).
Thailand sebelumnya sempat mengumumkan radar militernya mendeteksi sebuah pesawat tak dikenal sepekan setelah hilangnya pesawat berpenumpang 239 orang itu. Pesawat itu terpantau radar beberapa menit setelah MH370 dilaporkan menjalin kontak dengan menara pengawas lalu lintas udara. Militer Thailand mengatakan mereka tidak melaporkan kejadian itu karena menganggap pesawat itu bukan ancaman.