40 Hari dikubur, makam bayi di Cilacap dibongkar & kain kafan raib
Kejadian misterius itu pertama kali diketahui oleh Dul Aspar, warga Gumilir Cilacap yang kebetulan melintas di lokasi makam pada Jumat (12/1) pukul 05.30 pagi.
Sebuah makam bayi yang baru dikubur 40 hari di komplek TPU Mbeji, Jalan Landak Mertasinga, Kecamatan Cilacap Utara dibongkar paksa. Sampai saat ini, polisi setempat masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui pelaku dan motif pembongkaran makam tersebut.
Kejadian misterius itu pertama kali diketahui oleh Dul Aspar, warga Gumilir Cilacap yang kebetulan melintas di lokasi makam pada Jumat (12/1) pukul 05.30 pagi.
-
Mengapa Stupa Sumberawan penting? Stupa melambangkan nirbana (kebebasan) yang merupakan dasar utama dari seluruh rasa dharma yang diajarkan Guru Agung Buddha Gautama. Nirbana juga menjadi tujuan setiap umat Buddha.
-
Apa yang ditemukan di lokasi penggalian selain tengkorak Zaman Perunggu? Selama lima pekan terakhir, tim arkeolog yang terdiri dari 110 mahasiswa, staf dan sukarelawan dari Universitas Bournemouth juga menemukan makam lima jasad manusia dari Zaman Besi dan tulang belulang hewan, termasuk sapi, kuda, babi, kambing di sebuah tempat penyimpanan kuno di lokasi itu.
-
Bagaimana bentuk Situs Watukucur? Situs Watukucur ditemukan di tanah milik warga bernama Setyo Budi di Desa Dukuhdimoro, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang. Upaya pelestarian Situs Watukucur sudah dilakukan sejak tahun 1981. Namun, baru pada tahun 2017 diketahui denah Situs Watukucur berbentuk bujur sangkar, terdiri dari tiga lapisan yang semakin ke dalam semakin memusat.
-
Kenapa Wa Kepoh begitu digemari pendengar? Kehadirannya selalu ditunggu para pendengar, karena gaya mendongeng yang disampaikan unik. Wa Kepoh bahkan bisa menirukan banyak suara tokoh dan membuat suasana cerita jadi hidup meski hanya mengandalkan audio.
-
Apa yang ditemukan selama penggalian di situs makam? Selama proses penggalian makam ditemukan lebih dari 430 jasad.
-
Di mana lokasi penemuan makam purba tersebut? Cova dels Xaragalls (Gua Jurang) adalah "tempat pemakaman kolektif".
Kapolsek Cilacap Utara Polres Cilacap, AKP Made Arthana mengatakan, makam yang dibongkar merupakan makam bayi perempuan. Bayi tersebut merupakan putri dari pasangan Tasiwan dan Karsiyah warga Mertasingga Cilacap Utara, meninggal dunia saat di lakukan persalinan di salah satu rumah bersalin di Cilacap 40 hari yang lalu.
Memastikan kondisi mayat bayi, petugas dari Polsek Cilacap utara dan Inafis Sat Reskrim Polres Cilacap dengan dibantu oleh warga membongkar makan tersebut. Setelah dilakukan pembongkaran dan dilakukan pengecekan yang disaksikan oleh keluarga bahwa mayat bayi dalam keadaan utuh.
"Hanya sebagian kain kafan saja yang hilang," kata Made, Jumat (12/1).
Setelah dilakukan pemeriksaan, mayat bayi tersebut kembali di makamkan di lokasi semula.
"Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui pelaku dan motif pembongkaran makam" pungkas Made.
Baca juga:
Setoran minim di balik kasus pencurian tali pocong Hendra Capung
Hendra Capung tak punya ilmu kebatinan, cuma pernah mendirikan perguruan silat
Kesal angkot tak kunjung ramai, MI buang tali pocong makam Hendra Capung ke kali
MI bongkar makam Hendra Capung pakai kayu selama 3,5 jam
Pelaku pembongkaran makam Hendra Capung dibekuk