400 Ribu warga Makassar belum rekaman E-KTP, KPU lakukan sosialisasi
KPU Makassar melakukan sosialisasi, seperti di kawasan Pantai Losari Makassar, Minggu pagi, (21/5). Mereka memanfaatkan momen car free day dengan membuka stand di salah satu sisi jalan.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar saat ini mulai berjibaku lakukan sosialisasi agar masyarakat segera melakukan perekaman KTP Elektronik (E-KTP). Kurang lebih 400 ribu warga Kota Makassar belum melakukan perekaman. Padahal data tersebut untuk akan menjadi acuan dalam penyelenggaraan pemilihan Wali Kota Makassar pada 2018 mendatang.
Untuk mengingatkan pentingnya perekaman E-KTP, KPU Makassar melakukan sosialisasi, seperti di kawasan Pantai Losari Makassar, Minggu pagi, (21/5). Mereka memanfaatkan momen car free day dengan membuka stand di salah satu sisi jalan. Bergantian mereka lakukan sosialisasi melalui alat pengeras suara, juga menyebarkan dan membagi-bagikan buklet cara memilih.
Komisioner KPU Makassar bagian Divisi Teknis, Abdullah Mansyur mengatakan, hasil pertemuan terakhir antara pihaknya dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar ada sekitar 1,2 juta penduduk Makassar yang berpotensi sebagai pemilih, Namun baru sekitar 800 ribu orang yang telah melakukan perekaman. Dengan demikian masih ada sekitar 400 ribu orang yang belum lakukan perekaman E-KTP.
"Masih ada sekitar 400 ribu orang warga Makassar yang belum lakukan perekaman E-KTP olehnya kami ajak untuk segera lakukan perekaman agar mereka punya hak suara di Pilwalkot tahun 2018 mendatang," katanya di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (21/5).
Dia mengungkapkan, sengaja melakukan sosialisasi digelar di Pantai Losari karena banyak berkumpul warga. Selanjutnya akan melakukan kegiatan serupa keesokan harinya dengan ikut membuka stand dalam kegiatan Makassar Ekspo yang juga akan digelar di anjungan Pantai Losari.
Selain itu tim Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDB) saat ini intens menyisir calon-calon pemilih dari kelompok-kelompok tertentu yang mungkin saja belum terdata seperti kelompok Difabel. Mansyur menjelaskan, belum mengetahui secara pasti berapa jumlah warga Difabel di Makasar.
Sementara itu, Komisioner KPU Makassar bagian Divisi Data Rahma Saiyed menambahkan, metode pemutakhiran data berkelanjutan dilakukan dengan cara mengecek Nomor Induk Kependudukan (NIK) pengunjung Pantai Losari dengan menggunakan aplikasi data pemilih online KPU Makassar berbasis android.
"Dari beberapa NIK yang dicek tadi, diantaranya ada yang terdeteksi belum terdata dan ada pula yang mengadukan bahwa dirinya telah pindah domisili," ujar Rahma Saiyed.
Baca juga:
Bukti dan dalil kuat, KPK yakin menangkan praperadilan Miryam
Ramai konsisten tak kirim wakil ke Pansus angket KPK
Soal pertemuan dengan Setnov, pengakuan Paulus berbeda dengan BAP
Bos PT Sandipala ngaku pernah bertemu Gamawan sebelum garap e-KTP
Saksi e-KTP Paulus ngungsi ke Singapura karena diancam akan dibunuh
Saksi sebut Kemendagri sengaja alihkan tender cetak blanko e-KTP
Saksi e-KTP mengaku ditekan Ketua Fraksi NasDem Viktor Laiskodat
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana menerapkan KTP Sakti? Oleh karena itu, saat terpilih menjadi Presiden Ganjar langsung menerapkan KTP Sakti ini.“Sebenarnya awal dari KTP elektronik dibuat. Maka tugas kita dan saya mengkonsolidasikan agar rakyat jauh lebih mudah menggunakan identitas tunggalnya,” tutup Ganjar.
-
Apa itu KTP Sakti yang dimaksud Ganjar Pranowo? Ganjar menyebut KTP Sakti ini mengacu dari KTP elektronik yang sudah diterapkan saat ini Ganjar Jelaskan Manfaat KTP Sakti, Rakyat Bisa Akses Semua Bantuan Hanya dengan Satu Kartu Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo bakal menerapkan sistem ‘Satu Data Indonesia’ bagi masyarakat Indonesia jika terpilih menjadi Presiden 2024. Adapun program kerja itu melalui KTP Sakti.
-
Apa yang dilakukan oleh KWT D'Shafa di Edufarm Malakasari? Kelompok Wanita Tani (KWT) D'Shafa merawat tanaman dengan sistem smart farming di Agroeduwisata Edufarm Malakasari, Jakarta, Sabtu (29/6/2024).
-
Mengapa Ganjar Pranowo berencana menerapkan KTP Sakti? Menurut Ganjar, dengan KTP Sakti nantinya masyarakat dapat mengakses berbagai bantuan pemerintah, hanya dengan kartu Identitas saja."Jaminan-jaminan selama ini ada dengan berbagai identitas satu per satu, sekarang bisa kita satukan dalam satu KTP dan kita sebut satu KTP Sakti,” ujar Ganjar usai silahturahmi Caleg dan Partai pengusung di Perum Graha Puspa Karangpawitan, Karawang, Jawa Barat, Jumat (15/12).
-
Kenapa TPS di Distrik Naikere rawan diserang KKB? Selain itu, kawasan Distrik Naikere rawan karena menjadi daerah perlintasan kelompok kriminal bersenjata (KKB)," tutur dia seperti dilansir Antara.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Petugas Polsek Denpasar Selatan mengamankan sejumlah barang bukti di TKP. Bukti yang diamankan berupa KTP, kartu nikah, dompet warna cokelat, Kartu Indonesia Sehat, kartu vaksin covid, dan kabel catok rambut warna hitam yang dipakai melilit leher korban.