5 Bentrokan TNI vs warga karena masalah sepele
TNI yang berbekal bela diri dan berbadan tegap kerap lebih unggul dari pada warga.
Tugas anggota TNI adalah melindungi negara dan mengayomi masyarakat. Namun, tidak sedikit anggota TNI yang bersikap arogan mengintimidasi warga.
Beberapa kasus TNI intimidasi warga hingga berujung bentrok sering terjadi. Yang disayangkan, bentrokan itu hanya karena sepele.
Bentrokan warga dengan TNI tentu tidak seimbang. TNI yang berbekal bela diri dan berbadan tegap kerap lebih unggul dari pada warga.
Berikut lima bentrokan TNI lawan warga yang disebabkan masalah sepele seperti dirangkum merdeka.com:
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Apa yang berhasil diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia. Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
-
Kapan TNI dibentuk secara resmi? Sehingga pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan secara resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
Bentrokan di Ciseeng
Bentrokan antar warga dan TNI pecah di Kompleks Markas Nuklir dan Biokimia, Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bentrok antar warga dan TNI tersebut dipicu oleh salah seorang warga yang menjadi korban pemukulan oknum anggota TNI.
Aksi saling serang antar warga dan anggota TNI AD Nubika (di bawah komando Pusdikzi) tersebut terjadi sekitar pukul 21.30 WIB pada 6 Agustus 2014. Aksi warga menyerang
markas Nubika TNI AD karena ada warga yang dipukulin oleh oknum anggota tersebut.
Warga geram karena ada temannya yang dihajar. Berdasarkan versi anggota ada warga yang ngebut-ngebut di dalam kompleks lalu ditegur tapi tidak terima.
Bentrok di Kalijodo
Bentrokan antara warga dengan kelompok oknum TNI terjadi di lokalisasi Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara. Dalam bentrokan tersebut, satu polisi tewas.
Kejadiannya hari Minggu (5/12013) pada tengah malam. Kejadian bermula saat seorang warga bernama Daeng Napa yang juga berprofesi sebagai hansip, pulang dari tempat kerjanya bersama istri dan wanita penghibur. Namun, sepuluh pria menghampirinya, lalu terjadilah keributan.
Mereka cekcok dan terjadi keributan, teman-teman dari Daeng Napa juga datang ke lokasi. Saat ditangkap, dari kelompok tersebut diketahui dari oknum anggota TNI. Pelaku juga sudah diamankan ke Koramil Penjaringan.
Dalam bentrokan tersebut, beberapa warga juga mengalami cidera. Satu polisi juga tewas, belum diketahui identitas polisi yang tewas tersebut. Korban tewas saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Bentrokan di Kebumen
Bentrok terjadi antara sejumlah anggota TNI Angkatan Darat Kodam IV/Diponegoro dengan sejumlah warga Urut Sewu, Desa Sentrojenar, Kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Sepuluh warga terluka dalam insiden itu.
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anton Bahrul Alam menjelaskan insiden tersebut diawali blokade jalan yang dilakukan masyarakat ke lokasi latihan TNI. "Aspam Kasad yang akan masuk tidak bisa, karena masarakat memblokade. Beliau kembali tak ada masalah," kata Anton di Mabes Polri, Minggu, 17 April 2011.
Kemudian, ada anggota TNI yang mencoba membuka blokade ini. Dari situlah akhirnya memicu masyarakat yang melakukan blokade, lalu terjadi tindakan anarkis. Masyarakat merusak pintu gapura.
Berdasarkan hasil koordinasi, kasus perusakan gapura oleh masyarakat ditangani Polri. Sementara, anggota masyarakat yang diduga penganiayaan dan luka tembak di kaki ditangani Pomdam (Polisi Militer Kodam).
Bentrok di Malang
Sebanyak tiga peleton personel prajurit TNI Angkatan Darat bentrok dengan ratusan warga Desa Harjokuncaran, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang pada Juli 2012. Sejumlah warga dan prajurit TNI mengalami luka-luka.
Bentrokan dipicu sengketa lahan yang diperebutkan kedua pihak. Warga beringas menyerang prajurit TNI yang datang ke lokasi untuk mencabut patok-patok dan segel yang dipasang warga sehari sebelumnya.
Ratusan warga menyegel tanah yang dikuasai Pusat Koperasi Angkatan Darat (Puskopad) Komando Daerah Militer V/Brawijaya, Jawa Timur. Warga memang sudah mempersiapkan diri untuk merebut kembali tanah yang mereka yakini merupakan milik mereka sejak lama.
Warga membawa hampir semua peralatan untuk bertani, alat untuk memasang patok, dan alat pengukur untuk mengukur lahan seluas 666 hektare itu, kemudian dibuat kaveling-kaveling kecil, masing-masing seluas 1.000 meter persegi. Rencananya, di atas tanah yang sudah diukur akan dibangun rumah.
Bentrok di Kramatjati
Yang teranyar, puluhan anggota TNI menyerang Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (21/10) malam. Mereka memukuli enam satpam pasar hingga babak belur.
Kasus ini dipicu peristiwa sepele. Sebelumnya sekitar pukul 16.00 WIB, tiga anggota TNI berbelanja di pasar.
Usai belanja mereka naik dua motor dan keluar lewat pintu yang salah. Seorang satpam berinisial Z menegur mereka. Namun anggota TNI itu mengaku sedang buru-buru.
Mereka terlibat adu mulut. Salah seorang anggota TNI turun dari motor dan memukul satpam itu.
"Pas ribut-ribut temen-temen satpam pada datang buat misahin. Tapi pada nggak mau damai. Akhirnya malah beberapa satpam ada yang bantu si Z," kata seorang saksi mata.
Karena kalah jumlah, tiga anggota TNI itu meninggalkan pasar. Mereka mengancam akan datang lagi membawa bala bantuan.
Benar saja. Sekitar pukul 20.00 WIB, puluhan anggota TNI datang lagi ke Pasar Induk Kramatjati. Mereka mencari satpam yang sore tadi bikin ribut.
Mereka menemukan Z di sana dan langsung menghajarnya. Beberapa satpam lain juga dipukuli sampai babak belur. Pos Satpam di pasar juga dihancurkan. Setelah puas melampiaskan kemarahan, para anggota TNI meninggalkan pasar.