5 Cara Wali Kota Risma perangi korupsi di Surabaya
Cara-cara yang digunakan Tri Risma terbukti cukup efektif untuk menekan korupsi di wilayahnya.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini didaulat menjadi pembicara dalam acara seminar antikorupsi yang diselenggarakan oleh KPK di Istora Senayan, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Tri Risma banyak mengungkapkan kiat-kiatnya untuk memerangi korupsi di Surabaya.
Para peserta seminar tak henti-hentinya memberinya tepuk tangan saat memaparkan penerapan e-goverment di hadapan kepala daerah se-Indonesia. Cara yang digunakan Tri Risma terbukti cukup efektif untuk menekan korupsi di wilayahnya.
Dalam kesempatan tersebut Tri Risma juga membeberkan cara-cara yang dia gunakan untuk melakukan efisiensi di Pemkot Surabaya. Apa saja tips-tips Tri Risma untuk memerangi korupsi? Berikut lima cara Tri Risma perangi korupsi di Surabaya:
-
Siapa Rizma? Seorang guru SD Negeri 2 Karangmangu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah bernama Rizma Uldiandari sempat viral pada 2016 lalu.
-
Siapa Rizky Irmansyah? Rizky Irmansyah, sekretaris pribadi atau ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki postur tubuhnya yang tinggi tegap serta kehadirannya yang sering mendampingi kegiatan Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
-
Apa yang dibahas di Rapimnas Gerindra? Dia menjelaskan, dalam Rapimnas akan membahas hal-hal penting yang menjadi sikap politik Partai Gerindra, kemudian akan diumumkan pada saat penutupan Rapimnas.
-
Mengapa pasangan Risma dan Gus Han dinilai paling lengkap dalam mengakomodasi kekuatan kultural di Jawa Timur? Menariknya, kombinasi keduanya tersebut dinilai paling lengkap dalam mengakomodasi kekuatan kultural di Jawa Timur. Di satu sisi, Risma mewakili kaum nasionalis, perempuan, dan abangan. Di sisi lain, Gus Han merepresentasikan anak muda, santri tulen, serta intelektual.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Apa yang diwujudkan oleh Ria Ricis? Ria Ricis, seorang aktris dan konten kreator yang sangat populer, telah mewujudkan impiannya dengan membangun sekolah anak usia dini bernama MAHA.
Terapkan sistem e-goverment
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, membantah jika wilayah yang dipimpinnya punya banyak uang. Menurutnya, pembangunan yang bisa yang dilakukan banyak yang berhasil karena melakukan efisiensi anggaran. Salah satunya dengan sistem e-goverment.
"Kami di Kota Surabaya bisa menghemat Rp 600-800 miliar dalam setahun, karena sistem e-goverment. Saya sampaikan itu sukses karena gunakan teknologi. Tapi tetap saja dibilang kalau Kota Surabaya banyak uang. Gak, hanya kami punya sistem," kata Risma di Istora Senayan, Selasa (10/12).
Salah satunya Risma mencontohkan sistem perizinan di Kota Surabaya. Dia mengungkapkan di Surabaya lebih dari 500 perizinan yang masuk. Menurutnya jika hal itu dilakukan dengan manual akan memperlambat waktu.
"Di Kota Surabaya jumlah perizinan yang masuk di atas 500 setiap hari. Kalau tidak pakai alat, berapa hari selesainya? Terus bagaimana bisa tahu berapa dinas juga yang keluarin izin. Jadi semua itu harus diintegrasikan dengan e-goverment tadi," ujar Risma.
Potong anggaran pejabat dan larang rapat di hotel
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, membeberkan tips dalam menghemat anggaran di hadapan pejabat daerah Se-Indonesia. Menurutnya dengan penghematan, anggaran bisa dialihkan ke bidang pendidikan gratis.
"Dulu yang pertama saya potong tidak seragam untuk eselon 2 dan 3. Kemudian tidak ada kegiatan acara pejabat atau dinas yang digelar di hotel. Itu kebijakan saya Anda bisa cek di Surabaya," kata Risma dalam Seminar Anti Korupsi yang diselenggarakan KPK di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (10/12).
Sejak menjabat Risma mengungkapkan, programnya yang sudah dijalankan adalah pendidikan gratis dan kesehatan gratis bagi warga. Menurutnya kebijakan pemerintahan yang mementingkan warga akan selalu mendapat jalan.
Mau terjun ke bawah
Para kepala daerah kerap kali 'dijegal' oleh legislatif atau DPRD. Wali Kota Surabaya pun mengaku pernah terjebak dalam situasi yang demikian. Namun demikian, Tri Risma punya solusi untuk itu.
"Saya pernah diturunkan tiga bulan oleh DPRD. Saat itu saya lakukan pengerukan sungai agar tidak banjir. Setelah itu banjir berkurang. Tapi yang diucapin selamat oleh warga ya DPRD. Tapi nggak apa-apa. Mereka kan seneng. Nggak perlu kampanye lagi akan programnya ke warga. Setelah itu nggak masalah," kata Risma di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (10/12).
Lebih lanjut Risma mengungkapkan, orang DPRD makin senang mengundangnya untuk turun ke bawah menemui warga. Menurut Risma, ajakan dari politisi itu tidak masalah, toh dia senang ke bawah.
"Kalau diundang partai turun saya mau saja. Tidak masalah, saya malah lebih senang turun langsung ke bawah. Saya juga diuntungkan dengan kayak gitu. Misal saya diundang lima partai, berarti saya bisa ketemu warga 25 kali, kalau tiap partai kan hanya 5 kali," papar Risma yang disambut tawa peserta seminar.
Terjun langsung ke bawah
Para kepala daerah kerap kali 'dijegal' oleh legislatif atau DPRD. Wali Kota Surabaya pun mengaku pernah terjebak dalam situasi yang demikian. Namun demikian, Tri Risma punya solusi untuk itu.
"Saya pernah diturunkan tiga bulan oleh DPRD. Saat itu saya lakukan pengerukan sungai agar tidak banjir. Setelah itu banjir berkurang. Tapi yang diucapin selamat oleh warga ya DPRD. Tapi nggak apa-apa. Mereka kan seneng. Nggak perlu kampanye lagi akan programnya ke warga. Setelah itu nggak masalah," kata Risma di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (10/12).
Lebih lanjut Risma mengungkapkan, orang DPRD makin senang mengundangnya untuk turun ke bawah menemui warga. Menurut Risma, ajakan dari politisi itu tidak masalah, toh dia senang ke bawah.
"Kalau diundang partai turun saya mau saja. Tidak masalah, saya malah lebih senang turun langsung ke bawah. Saya juga diuntungkan dengan kayak gitu. Misal saya diundang lima partai, berarti saya bisa ketemu warga 25 kali, kalau tiap partai kan hanya 5 kali," papar Risma yang disambut tawa peserta seminar.
Tak gentar akan dibunuh demi perangi korupsi
Wali kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengatakan pencegahan korupsi dalam birokrasi bisa dimulai dari pendekatan lewat sistem elektronik sebagaimana telah terbukti berhasil diterapkan di Surabaya, Jawa Timur, melalui sistem e-Procurement. Dalam menerapkan e-Procurement ia mengaku bukan hal yang mudah.
Pada tahun 2003 ketika ia mulai merintis sistem tersebut, Risma beserta keluarga kerap mendapat ancaman akan dibunuh.
"Saya dan sekeluarga diancam mau dibunuh," katanya di Jakarta, Senin (9/12) dikutip antara.
Akan tetapi, ia tetap percaya diri untuk terus maju setelah mantan Kapolwiltabes Surabaya Ade Raharja bersedia melindungi dia dan keluarganya dari ancaman.
"Ancaman mulai berkurang, dari situ saya yakin dan percaya Tuhan akan melindungi," ungkapnya.
Baca juga:
Ini cara wali kota Surabaya Risma 'taklukkan' polah DPRD
Wali kota Bandar Lampung pamer keberhasilan ke Risma
Risma potong anggaran pejabat dan larang rapat di hotel
Berkat sistem elektronik, Tri Rismaharini klaim hemat Rp 800 M
Cerita Wali Kota Risma diancam dibunuh demi lawan korupsi