5 Cerita penangkapan simpatisan ISIS, sampai bosnya ikut diciduk
Dari penangkapan di bandara, polisi menggeledah rumah di Cibubur. Akhirnya, penyandang dana 6 orang ini ditangkap.
Polda Metro Jaya berhasil menggagalkan enam Warga Negara Indonesia (WNI) yang hendak terbang ke Suriah diduga ingin bergabung dengan kelompok Islam radikal ISIS. Penangkapan dilakukan sesaat sebelum keenam orang ini hendak terbang ke Suriah dengan maskapai Qatar Airways dini hari tadi di Bandara Soekarno-Hatta.
"Kita melakukan operasi preventif kepolisian terhadap 6 orang yang diduga menggunakan dokumen palsu. Yang mana akan melakukan pemberangkatan ke salah satu negara yaitu Suriah," kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan di Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Sabtu (27/12).
Keenam orang tersebut yakni Abdul Jabbar Rauf Sutarman, Ahmad Abdullah Halido Bunaha, Ratna Pratiwi Sulaiman, Muhammad Ashar Bahtiar, Ashar Jamil Lahae dan anak usia 10 tahun Nabil Ayip Jabbar. Awalnya keenam orang ini saat ditangkap mengaku tak saling kenal.
Berikut kisah penangkapan enam WNI yang hendak terbang ke Suriah hingga penyandang dananya ikut diciduk:
-
Kapan Iswadi Idris menjadi Kapten Timnas Indonesia? Berkat karakternya itu, Iswadi dipercaya menjadi kapten Timnas Indonesia dari tahun 1970 hingga tahun 1980.
-
Kapan Ivan Gunawan meresmikan Masjid Indonesia? Setelah dua tahun pembangunannya, masjid ini akhirnya selesai dan diresmikan langsung oleh Ivan Gunawan bersama pengurus masjid.
-
Siapa Ipda Febryanti Mulyadi? Nama Ipda Febryanti Mulyadi sedang menjadi sorotan publik, setelah kehadirannya viral lewat sejumlah video di TikTok yang tayang ribuan kali. Wanita berhijab ini, salah satu polwan termuda lulusan Akademi Kepolisian (Akpol), telah menorehkan prestasi gemilang sebagai Kepala Unit Kejahatan & Tindak Kekerasan (Kanit Jatanras) di Polres Klaten.
-
Bagaimana prajurit TNI ini bertemu dengan calon istrinya? Lebih lanjut ia menceritakan bahwa awal perkenalan keduanya bermula dari media sosial. Menariknya selama berpacaran 3 tahun mereka hanya bertemu satu kali saja di kehidupan nyata.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
Awalnya ngaku tak saling kenal
Polda Metro Jaya mengamankan 6 orang yang akan berangkat ke Suriah. Mereka diduga kuat akan bergabung dengan ISIS. Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan menyatakan keenam orang tersebut saling mengenal namun untuk mengelabui petugas, mereka mengaku baru bertemu di Bandara Soekarno-Hatta.
"Berdasarkan penyelidikan mereka saling mengenal. Cuma pura-pura saja ngaku baru ketemu di bandara," kata AKBP Herry Heryawan di Mapolda Metro Jaya Jakarta, Sabtu (27/12).
Herry mengungkapkan, keenam orang yang salah satunya anak perempuan di bawah umur itu datang dari Makassar empat hari lalu dan menginap di suatu tempat di Jakarta. "Berangkatnya dari Makassar dan tiba di Jakarta tanggal 23 Desember 2014 pukul 9.30 WIB," terang dia.
Keenamnya kemudian bersepakat berangkat ke Suriah melalui Bandara Soekarno-Hatta. Mereka memilih pemberangkatan pada dini hari.
"Berangkat pakai pesawat Qatar Airways 959 ke Suriah Sabtu 27 Desember 2014. Mereka check in sekitar pukul 3.00 WIB dan take off pukul 4.30 WIB," pungkas dia.
Gunakan dokumen palsu untuk terbang ke Suriah
Polda Metro Jaya meringkus enam orang asal Makassar yang diduga kuat simpatisan ISIS di bandara Soekarno-Hatta. Mereka akan berangkat menuju Suriah menggunakan dokumen perjalanan palsu.
Dalam rencana ke Suriah, keenam orang tersebut menggunakan pesawat Qatar Airways dengan nomor penerbangan 959. Mereka direncanakan akan take off dari bandara Soekarno-Hatta pukul 4.30 WIB, Sabtu (27/12) menuju Suriah.
Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan menyatakan keenamnya pun akan segera diperiksa oleh Polda Metro yang berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror. Sedangkan dalam mengecek keaslian dokumen perjalanan, polisi akan berkoordinasi dengan pihak keimigrasian.
"Kita akan menelusuri pendanaan perjalanan tersebut. Selain itu, melakukan pendalaman penggunaan dokumen palsu," kata AKBP Herry Heryawan di Mapolda Metro Jaya Jakarta, Sabtu (27/12).
Geledah rumah penampungan anggota ISIS, bosnya ditangkap
Setelah menggagalkan keberangkatan enam Warga Negara Indonesia (WNI) yang hendak ke Suriah untuk gabung dengan ISIS dini hari tadi, Polda Metro Jaya akhirnya menangkap otak di balik pemberangkatan WNI itu. Petugas berhasil mengamankan satu pelaku berinisial MA alias AM yang ditangkap penyidik Jatanras di Cibubur pagi tadi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, AM ditangkap usai melakukan pemeriksaan terhadap ke enam terduga anggota ISIS yang diamankan dini hari tadi di bandara Soekarno-Hatta.
"AM ditangkap saat melakukan pemeriksaan di rumah penampungan di Cibubur," kata Rikwanto di Polda Metro Jaya, Sabtu (27/12).
Rikwanto menyatakan, pihaknya menduga AM merupakan salah satu dalang di balik ke enam Warga Indonesia itu menjadi anggota ISIS. Sebab, lanjut dia, dari hasil penyidikan bukan saja kali ini AM berhasil memberangkatkan warga Indonesia ke Suriah.
"AM sebagai promotor, bahkan sebelumnya sudah ada 10 orang yang berhasil diberangkatkan salah satunya atas nama Fikrul Azril Syalim sudah pernah tewas di sana," ungkapnya.
Selain itu, saat melakukan pemeriksaan di rumah penampungan di Cibubur, satuan kepolisian Polda Metro Jaya berhasil mengamankan beberapa buku bertajuk Jihad. Dimana salah satunya, berisi tentang pembubaran Densus 88.
"Pihak internal (mereka) terbitkan buku berjudul bubarkan Densus," tutupnya.
Temukan buku tentang jihad dan pembubaran Densus 88
Dalam penggeledahan itu, polisi menemukan beberapa barang bukti, seperti buku Jihad dan buku tentang pembubaran Densus 88 Antiteror.
Saat menggeledah rumah itu, Polisi juga menangkap MA alias AM. MA diketahui merupakan salah satu otak di balik keberangkatan enam simpatisan ISIS tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, buku bertajuk Jihad yang diamankan itu merupakan karya internal. "Pihak Internal yang terbitkan buku itu," kata Rikwanto kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (27/12).
Dari pantauan merdeka.com, buku yang dipampang pihak Polda Metro Jaya yakni, 'Mengapa dan bagaimana Densus 88 harus dibubarkan' dan 'Kejahatan-kejahatan Densus 88 menghadapi Islam dan umatnya'.
Selain buku terkait pembubaran Densus 88, nampak buku bertema jihad versi mereka. Beberapa judul Buku itu di antaranya, 'Kalau bukan jihad apa lagi', 'Agama Demokrasi', serta 'Mereka mujahid tapi salah langkah'.
Densus 88 memang selalu dijadikan musuh bagi para teroris. Sebab, Densus 88 sudah melakukan banyak menangkap para teroris, tidak sedikit pula teroris yang tewas terkena tembakan Densus saat penangkapan.
Rikwanto mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan bukan saja kali ini AM memberangkatkan WNI ke Suriah. Sebelumnya AM pernah mengirim sepuluh WNI ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
Salah satu di antara sepuluh WNI itu, diketahui tewas dalam perang antar organisasi untuk membela kelompok Islam radikal tersebut.
"AM sebagai promotor, bahkan sebelumnya sudah ada 10 orang yang berhasil diberangkatkan salah satunya atas nama Fikrul Azril Syalim sudah pernah tewas di sana," ujar Rikwanto.
Anak yang ikut tertangkap ketakutan saat diperiksa polisi
Salah satu simpatisan ISIS yang diamankan Polda Metro Jaya dini hari tadi memperlihatkan ketakutannya saat diperiksa Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Bocah yang baru berusia 10 tahun yang akan dibawa kedua orang tuanya ke Suriah terdengar berbisik ke ibunya.
"Umi takut," kata bocah perempuan berinisial N itu dengan tertutup masker di mulutnya saat diperiksa di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (27/12).
Dari pantuan merdeka.com, Sabtu (27/12), saat sedang diperiksa oleh petugas Polda Metro Jaya, N nampak terus memegang tangan ibunya. N kebetulan diperiksa berdekatan dengan ibunya yang sedang diberondong sejumlah pertanyaan oleh petugas. Bocah yang terlihat masih lugu itu sesekali menutup wajahnya dengan tangan.
Seluruh simpatisan ISIS ini masih menjalani pemeriksaan secara intensif di salah satu ruangan Diskrimum Polda Metro Jaya. Polisi belum menetapkan status seluruh WNI yang gagal terbang ke Suriah untuk berjihad karena keburu ditangkap oleh petugas.
N merupakan anak pasangan suami - istri dari enam warga Indonesia yang ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta dini hari tadi saat akan berangkat ke Suriah.
Terancam 7 tahun penjara
Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan mengatakan, keenam WNI itu belum dapat dipastikan ke Suriah untuk bergabung dalam kelompok Islam radikal ISIS. Menurut dia, polisi masih mendalami soal keterkaitan keenam orang itu dengan ISIS.
Namun yang pasti, pihaknya bakal menuntut keenam orang ini dengan pasal tentang pemalsuan dokumen. Sebab paspor yang digunakan keenam orang ini untuk pergi ke Suriah diketahui palsu.
"Kami masih melakukan pendalaman dan penggunaan pasal 266 KUHP dengan ancaman 7 tahun. Hal itu terkait dengan pemalsuan identitas," kata Herry di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (27/12).
Herry mengatakan, untuk saat ini pihaknya tengah mendalami paspor mereka yang palsu. Maka, lanjut Herry, Polda Metro Jaya akan bekerjasama dengan imigrasi guna mengetahui bagaimana mereka mendapatkan paspor.
Meski demikian, Herry menuturkan, terkait pasal yang mengatur terorisme belum bisa digunakan sebelum menemukan titik terang dari pemeriksaan. "Kita masih punya 1x24 jam untuk melakukan pemeriksaan," imbuhnya.
Bukan tanpa sebab hal itu disampaikan, dia menduga keenam orang itu merupakan korban penipuan.
"Seorang yang sangat khusuk, tawadu dalam beragama kalau tidak matang keilmuannya mudah diarahkan oleh pihak tak bertanggungjawab," sambung Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto.
Seperti diketahui, ke enam WNI ini berhasil diamankan satuan kepolisian Polda Metro Jaya di Bandara Soekarno-Hatta Sabtu dini hari tadi. Mereka dibekuk saat hendak terbang ke Suriah menggunakan pesawat Qatar Airways 959 transit Doha.
Selain ke enam WNI, pihak Polda Metro Jaya juga berhasil membekuk MA alias AM yang di duga otak dibalik pemberangkatan ke enam WNI ini ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. AM dibekuk di rumah penampungan di Cibubur pagi tadi.