5 Fakta 'penculikan' Sultan Ternate di rumah istri keempat
Anak kedua dari istri ketiga Mudaffar Sjah, Wiriawati mengatakan ingin merawat Sultan di rumah sakit.
Sultan Ternate 'diculik' oleh pihak istri ketiga saat sedang bersama istri keempat, Ratu Boki di kawasan Cinere, Jakarta Selatan. 'Penculikan' itu disebut-sebut didasari karena kondisi kesehatan Sultan yang sedang sakit.
Tak terima suaminya diambil paksa, Ratu melaporkan kejadian itu ke Polres Jakarta Selatan. Ratu menyebut saat 'penculikan' terjadi, terdapat unsur pengerusakan.
Pihak kepolisian masih mendalami kasus tersebut. Pasalnya, Sultan telah diketahui keberadaannya sehingga tidak bisa disebut penculikan.
Berikut fakta 'penculikan' Sultan Ternate yang dihimpun merdeka.com, Selasa (25/11):
-
Kapan Sri Sultan Hamengkubuwono II memerintah? Ia memerintah pada kurun waktu tahun 1792-1828.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan Sultan Iskandar Muda berkuasa? Ia berkuasa dari tahun 1607 sampai 1636.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
Yang menculik anak kedua dari istri ketiga
Pihak keluarga 'menculik' Sultan Ternate, Mudaffar Sjah di rumah istri keempatnya. Anak kedua dari istri ketiga Mudaffar Sjah, Wiriawati mengatakan ingin merawat Sultan di rumah sakit karena sakit keras.
Menurut Wiriawati, istri keempat Sultan tidak membawa ke rumah sakit sehingga keluarga takut kondisi Sultan bertambah parah. Mudaffar diketahui sedang mengalami infeksi akut di livernya.
"Kami membawa paksa ayah dari rumah istri keempatnya karena istrinya itu hanya melakukan perawatan berupa dokter yang datang ke rumahnya, bukan dirawat di rumah sakit. Padahal ayah kami sakit keras," ujarnya saat ditemui merdeka.com di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (24/11).
Ia menuturkan kini kondisi ayah sudah berangsur membaik semenjak dirawat di rumah sakit. "Sudah membaik walaupun belum normal keadaannya," tuturnya.
Dilatarbelakangi perebutan tahta
Sultan dari Kesultanan Ternate, Mudaffar Sjah (80) 'diculik' oleh anak dari pihak istri ketiga saat tengah berada di rumah istri keempat, Boki Ratu Nita Budi Susanti di Vila Cinere Mas, Jakarta Selatan. Ratu, yang kemudian melaporkan kasus ini ke Polres Jakarta Selatan, mengakui kisruh tersebut dilatarbelakangi perebutan tahta.
Kepada merdeka.com, Ratu mengatakan Wiriawati (anak Sultan dari istri ketiga) tidak terima atas pengesahan putra kembar dari istri keempat sebagai penerus tahta. Padahal, kata Ratu, dialah yang ditetapkan sebagai permaisuri pada tahun 2000 silam.
"Zulkanain (suami Wiriawati/ menantu Sultan) itu otak pelakunya," kata Ratu saat dihubungi merdeka.com, Senin (24/11).
Menurut Ratu, Wiriawati ingin saudaranya, Firmansyah, yang dijadikan penerus tahta selanjutnya. "Dia membawa sekitar 30 orang ke rumah saya untuk mengambil paksa Sultan," ujar Ratu yang pernah menjadi anggota Fraksi Partai Demokrat DPR periode 2009-2014 ini.
Kronologi penculikan versi istri keempat
Menurut Ratu Nita, tiba-tiba datang sekitar 30 orang ke rumahnya untuk membawa Sultan pada Minggu (23/11). Di dalam rombongan itu ada Wiriawati, anak Sultan dari istri ketiga, dan suaminya Zulkarnain.
"Ada perusakan di rumah, diambil sama teman saya sutradara yang lagi datang buat film dokumenter si kembar (anak Ratu)," katanya.
Lalu puluhan orang masuk dan membawa Sultan yang terbaring lemah. Lantunan shalawat juga terdengar saat Sultan ditandu keluar rumah. Dari sana Sultan langsung dibawa ke RSPI untuk menjalani perawatan.
Ratu mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan untuk melaporkan kasus dugaan penculikan dan perusakan. Polisi masih mengkaji laporan ini dan memeriksa sejumlah saksi mata.
Ratu Nita beserta kuasa hukumnya sore ini berencana mendatangi Polres Jakarta Selatan untuk di BAP. "Saya masih nunggu kabar karena penyidiknya masih di Polda Metro," tuturnya.
Kronologi penculikan versi istri ketiga
Menurut menantu dari Mudaffar Sjah, Zulkarnain, awalnya pihak keluarga dari istri ketiga ingin memastikan keadaan Sultan karena Ratu menghalangi untuk bertemu.
Kedatangan dia ke rumah istri keempat mertuanya itu didasari oleh kabar yang mengatakan bahwa Sultan sedang sakit. Untuk itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan polisi untuk datang ke rumah istri keempat Sultan Ternate di kawasan Cinere, Jakarta Selatan pada minggu (23/11) sekitar pukul 12.00 WIB.
"Kami datang untuk memastikan keadaan ayah kami, karena sebelumnya Ibu Nita memproteksi Sultan. Anak-anaknya saja tidak boleh bertemu. Benar aja, pas kami kesana, ternyata keadaan Sultan memprihatinkan, dia bahkan tidak bisa mengenali anak-anaknya," ujar Zulkarnain kepada merdeka.com di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (24/11).
Zulkarnain mengatakan, Ratu marah dan menghalangi pihak keluarga untuk membawa Sultan ke rumah sakit untuk dirawat. Bahkan, Ratu mendorong salah seorang keluarga yang datang ke rumahnya.
"Dia menghalangi, bahkan mendorong kakak kandung Sultan untuk menghalangi Sultan dibawa ke rumah sakit," tambahnya.
Zulkarnain juga membenarkan dia datang bersama 30 orang saat datang ke rumah istri keempat Sultan. Namun, dia membantah telah melakukan perusakan pada mobil dan rumah, seperti yang diklaim istri keempat Sultan.
"Ada beberapa orang yang termasuk keluarga, sisanya rakyat Ternate. Rakyat Ternate datang untuk melihat kondisi Sultannya. Kami juga datang bersama polisi dan seorang dokter untuk mengecek keadaan Sultan," paparnya.
Karena istri keempat Sultan membantah bahwa Sultan sakit, Zulkarnain pun meminta kepada dokter untuk memeriksa keadaan Sultan. "Kami kaget ketika tahu hasil dari dokter, ternyata liver Sultan sudah parah dan harus dibawa ke UGD. Tapi, Ibu Nita terus menghalangi. Untuk itu kami meminta bantuan polisi untuk membawa Sultan ke Rumah Sakit," katanya.
Polisi belum temukan unsur pidana
Pihak kepolisian masih mempelajari laporan dugaan kasus penculikan Sultan dari Kesultanan Ternate, Mudaffar Sjah (80). Kasus ini diadukan Boki Ratu Nita Budi Susanti, istri keempat Sultan.
"Penyidik belum bisa menetapkan sebagai satu delik tindak pidana," ujar Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Aswin kepada merdeka.com di kantornya, Senin (24/11).
Menurut Aswin, pihak yang datang membawa Sultan adalah Wiriawati, anak Sultan dari istri ketiga dan suaminya Zulkarnain. Sultan dibawa dari rumah Ratu Nita di Vila Cinere Mas, Jakarta Selatan.
"Orang yang membawa beliau (Sultan) masih saudara juga. Kita masih selidiki, masih belum bisa menerapkan pasal," tuturnya.
Aswin menambahkan setelah mendapat laporan aparat kepolisian langsung mendatangi lokasi kejadian. Sejumlah saksi mata sudah mintai keterangannya.
"Memang ada laporan ke sini dari istri Sultan kemarin malam. Serse dan anggota SPK langsung datang ke TKP," tandasnya.
Baca juga:
Harta, tahta dan wanita di balik 'penculikan' Sultan Ternate
Pihak istri ketiga izinkan Boki Ratu jenguk Sultan Ternate
Cerita mahkota sakti Sultan Ternate yang melegenda
Polisi belum temukan unsur pidana 'penculikan' Sultan Ternate
Ini kronologi 'penculikan' Sultan Ternate versi pihak istri ke-3
Ini video dramatis 'penculikan' Sultan Ternate Mudaffar Sjah