5 Kemampuan pasukan elite TNI yang bikin dunia tercengang
Kemampuan ini sangat jarang dimiliki tentara reguler, yang umumnya bergerak secara massal.
Jumlah personel yang sedikit, ditambah proses rekrutmen yang berat membuat pasukan elite di semua kedinasan militer sangat disegani baik oleh lawan maupun lawan. Sebelum mendapat julukan elite tersebut, setiap prajurit kerap kali menghadapi latihan yang sangat berat, bahkan hingga di luar batas kemampuannya.
Alhasil anggota pasukan elite sudah barang tentu memiliki kemampuan yang sangat mumpuni, terutama selama menghadapi pertempuran. Kemampuan ini sangat jarang dimiliki tentara reguler, yang umumnya bergerak secara massal.
Dibanding pasukan reguler pula, pasukan elite ini kerap diterjunkan ke garis belakang musuh. Tujuannya tak lain adalah untuk mengobrak-abrik pertahanan lawan, sekaligus memecah konsentrasi.
Berikut beberapa kemampuan elite TNI yang dirangkum merdeka.com:
-
Apa yang dilakukan oleh pasukan elite TNI di kapal selam? Satuan elite kapal selam Angkatan Laut Republik Indonesia pernah mendapat tugas khusus dari Presiden. Mereka harus menyelundupkan senjata untuk membantu Bangsa Aljazair yang berjuang demi kemerdekaannya.
-
Siapa pembalap asal Jawa Barat yang menjuarai men elite? Pahraz mengungguli para pembalap nasional lain seperti Agung Prio Apriliano, Andy Prayoga, dan Hildan Afosma Katana.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Bagaimana prajurit TNI ini bertemu dengan calon istrinya? Lebih lanjut ia menceritakan bahwa awal perkenalan keduanya bermula dari media sosial. Menariknya selama berpacaran 3 tahun mereka hanya bertemu satu kali saja di kehidupan nyata.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
Napas pakai buluh bambu
Selain Kopaska, Pasukan Peleton Intai Tempur (Tontaipur) punya kemampuan bernapas dalam air. Cuma berbekal sebuah buluh bambu, mereka bisa tahan dua jam dalam air.
Jika musuh melihat dari atas, tak akan ketahuan ada Tontaipur yang sedang bersembunyi dalam air.
Dengan gerakan senyap, para prajurit ini pun akan melakukan serangan mendadak ke pertahanan musuh. Para prajurit ini pun bisa bergerak jauh ke daerah musuh untuk melakukan pengintaian.
Lempar kapak dan pisau
Tak cuma senjata api, Kopassus juga mengandalkan senjata tajam untuk menyerang dan bertahan. Mereka ahli bertarung dengan pisau.
Setiap lulusan pendidikan komando berhak mendapat pisau komando. Selain bertarung, anggota Kopassus juga dilatih melempar pisau dan kampak.
"Jika pelurumu habis, maka bertempurlah dengan pisau. Jika pisau sudah tak ada, maka bertarunglah dengan tangan kosong."
Itu doktrin pasukan komando untuk bertarung habis-habisan dalam pertempuran. Selain Kopassus, kemampuan ini juga wajib dimiliki pasukan elite lainnya, seperti Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU.
Menyusup di laut tanpa percikan
Sesuai namanya, prajurit Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dituntut memiliki kemampuan melakukan penyusupan ke daerah musuh tanpa diketahui. Salah satunya melakukan Renang Rintis.
Renang Rintis merupakan berenang jarak jauh dengan senyap tanpa ada percikan air dan gelembung udara. Dalam renang ini, para peserta tartih raider hanya memakai pelampung berjenis bola dan snorkel untuk melaksanakan penyergapan dalam jarak yang masih jauh, setelah hampir mendekati target, satu per satu peserta akan diturunkan dari perahu karet dan menuju target sasaran dengan cara berenang tanpa percikan air dan gelembung udara.
Yang memberatkan, seluruh prajurit wajib menggunakan pakaian PDL, serta membawa ransel, helm dan senjata. Kemampuan ini harus dimiliki mengingat salah satu operasi Raider bersentuhan langsung dengan berbagai medan, yakni rawa, laut, sungai dan pantai.
Baca juga:
Tangguhnya prajurit Raider, latihan menyusup di laut tanpa percikan
Kisah prajurit Kostrad bantu bidan desa terpencil di perbatasan RI
TNI sebut kelompok Santoso sudah angkat kaki dari Poso
Kostrad siagakan 600 personel cegah teroris Santoso kembali ke Poso
Kisah Kapten Kostrad jadi juara baca Alquran di Papua
Menembak dan naik motor dengan mata ditutup
Danjen Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo mengecek kemampuan dasar keterampilan prajurit korps baret merah ini. Setiap prajurit komando wajib menguasai bela diri dan bertarung tanpa senjata. Kemampuan yang dicek berupa bela diri Merpati Putih dan lempar pisau dan kapak (lempika).
Para prajurit mendemontrasikan kemampuan lempar pisau dengan jarak 3 meter, 5 meter dan 6 meter sedangkan demontrasi Bela diri Merpati Putih, menghancurkan benda keras berupa beton, pelatlat cor, dan besi dragon. Mereka juga mengasah indra keenam dengan mata tertutup. Mulai menembak sasaran, membaca tulisan, hingga mengendarai sepeda motor dengan mata tertutup.
"Dengan kemampuan yang dimilikinya maka prajurit selalu siap sewaktu-waktu digerakkan untuk melaksanakan operasi khusus baik Operasi Komando, Operasi Sandhi Yudha maupun antiteror," tegas Agus.
Berenang dengan tangan terikat
Hellweek menjadi salah satu rangkaian pelatihan terberat selama berlangsungnya latihan pasukan elite TNI AL, Komando Pasukan Katak (Kopaska). Selain harus menyantap nasi komando yang merupakan hasil blenderan nasi, lauk pauk, telur mentah, minyak ikan dan terasi, para peserta juga wajib menyelam selama berjam-jam.
Tak sekedar menyelam, tangan seluruh calon prajurit Kopaska diikat dengan tali dan di dalam kolam renang. Meski ketinggiannya tidak terlalu dalam, mereka harus mampu mengatur waktu untuk mengambil napas dan menyelam.
Jika tak kuat pendidikan, prajurit disilakan berhenti. Tak ada paksaan sama sekali untuk mengikuti latihan Paska ini.
Baca juga:
5 Operasi pasukan komando paling hebat sepanjang sejarah
Begini kekuatan pasukan elite TNI setelah disatukan
Sangar, TNI akan lebur semua pasukan elite jadi satu
Pasukan Garuda ajari Prajurit Prancis menembak senapan buatan Pindad
Jenderal PBB dan warga Lebanon puji kiprah pasukan Garuda