5 Tren ibu masa kini yang terjerat korupsi
Ada sederet ibu masa kini yang justru berani berbuat tercela, yang tidak pantas dicontoh oleh anak-anaknya.
Peran dan kedudukan seorang ibu kini telah banyak berubah. Ibu masa kini telah mengenyam pendidikan tinggi.
Mereka banyak memilih berkarir di kantor dibandingkan dapur. Mereka juga banyak menduduki kursi di pemerintahan, bahkan memimpin negara.
Ibu masa kini telah berani memperjuangkan hak-haknya untuk disejajarkan dengan pria. Namun, perubahan yang baik itu tidak selalu membawa kebaikan. Ada sederet ibu masa kini yang justru berani berbuat tercela, yang tidak pantas dicontoh oleh anak-anaknya.
Padahal seorang ibu seyogyanya harus menjadi sosok pelindung dan pendidik untuk anak-anaknya, agar menjadi generasi penerus yang baik. Tak sedikit, dari mereka berani melakukan korupsi, merampok uang miliaran rupiah dari negara. Diantara mereka, juga berani menyuap pejabat negara demi mendapatkan keuntungan pribadi.
Berikut 5 tren ibu masa kini yang terjerat korupsi seperti dirangkum merdeka.com.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus korupsi impor emas? Di samping melakukan penggeledahan kantor pihak Bea Cukai, tim juga masih secara pararel melakukan penyidikan perkara serupa di PT Aneka Tambang (Antam).
-
Siapa yang diduga terlibat dalam kasus korupsi? Sorotan kini tertuju pada Sirajuddin Machmud, suami dari Zaskia Gotik, yang diduga terlibat dalam kasus korupsi.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? Jaksa Penuntut Umum (JPU) blak-blakan. Mengantongi bukti perselingkuhan mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
-
Siapa yang dibunuh karena memberitakan korupsi? Herliyanto adalah seorang wartawan lepas di Tabloid Delta Pos Sidoarjo. Dia ditemukan tewas pada 29 April 2006 di hutan jati Desa Taroka, Probolinggo, Jawa Timur. Herliyanto diduga dibunuh usai meliput dan memberitakan kasus korupsi anggaran pembangunan di Desa Tulupari, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.
-
Bagaimana Karen Agustiawan melakukan korupsi? Firli menyebut, Karen kemudian mengeluarkan kebijakan untuk menjalin kerjasama dengan beberapa produsen dan supplier LNG yang ada di luar negeri di antaranya perusahaan Corpus Christi Liquefaction (CCL) LLC Amerika Serikat. Selain itu, pelaporan untuk menjadi bahasan di lingkup Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dalam hal ini Pemerintah tidak dilakukan sama sekali sehingga tindakan Karen tidak mendapatkan restu dan persetujuan dari pemerintah saat itu.
-
Kapan Kejagung mulai mengusut kasus korupsi impor emas? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022.
Nunun Nurbaetie
Nunun Nurbaetie adalah sosok ibu sosialita masa kini. Nunun istri dari mantan Wakil Kepala Kepolisian RI Adang Daradjatun.
Ibu empat anak ini, dalam penampilannya selalu fashionable dan terkesan glamor. Semua barang yang dipakainya bermerk kelas internasional, seperti Hermes dengan harga ratusan juta. Nunun juga kerap menghadiri perhelatan fashion show ibu kota, mengadakan pesta kelas atas dengan penyajian yang mewah.
Dunia sosialita Nunun kemudian berbalik 180 derajat. Nunun terjerat kasus suap cek pelawat kepada anggota dewan terkait pemilihan Deputi Senior Bank Indonesia, Miranda Swaray Goeltom oleh KPK.
Nunun sempat kabur ke luar negeri karena takut menghadapi jeruji besi. Namun, penyidik KPK dibantu oleh interpol berhasil menangkapnya di dalam pesawat yang sedang transit di Thailand.
Nunun menyuap sejumlah anggota DPR 1999-2004 untuk memilih dan memenangkan Miranda sebagai Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia 2004. Nunun memberikan cek pelawat sebanyak 480 lembar senilai Rp 24 milyar ke sejumlah politikus Senayan.
Oleh Pengadilan Majelis Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Nunun divonis 2,5 tahun penjara ditambah denda Rp 200 juta subsider 4 bulan kurungan.
Nunun dinilai gagal menjadi sosok ibu yang patut dicontoh. Perbuatannya menyuap pejabat negara, bukanlah perbuatan yang untuk menjadi panutan seorang ibu kepada anaknya. Apalagi, Nunun memiliki empat orang anak, yakni Adri Achmad Daradjatun, Tuza Junius, Ratna Farida dan Silria Sari.
Namun, keempat anaknya itu seakan mengerti dan menerima kesalahan yang dilakukan ibunya. Mereka selalu setia menunggu ibunya ketika proses pemeriksaan maupun persidangan sampai akhir.
Miranda Swaray Goeltom
Tak jauh berbeda dengan Nunun Nurbaetie, Miranda Swaray Goeltom juga merupakan sosok ibu sosialita masa kini. Miranda selalu tampil modis dan elegan. Miranda dan Nunun kerap menghadiri acara-acara fashion show dan sosialita.
Miranda semakin menawan dengan kecerdasan dan kepribadian kuat yang dimilikinya. Setelah lulus S1 dari Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia, Miranda meraih gelar Master In Political Economy dan Graduate School Economic di Boston University, USA. Dia menjadi Guru Besar Ekonomi di Universitas Indonesia.
Menjadi wanita yang cerdas ternyata membuat Miranda tersandung kasus korupsi. Miranda terjerat kasus suap cek pelawat bersama dengan Nunun dalam pemilihannya menjadi Deputi Senior Bank Indonesia.
Miranda secara bersama-sama Nunun memberikan sesuatu, berupa cek pelawat kepada sejumlah anggota DPR, sehingga dirinya terpilih menjadi Deputi Gubernur Senior BI. Ibu dua anak ini divonis 3 tahun penjara lantaran memberi cek pelawat sebanyak 480 lembar dengan nilai Rp 24 miliar kepada anggota dewan.
Miranda tetap merasa tidak bersalah. Dia tidak mengakui perbuatannya yang telah dituduh memberikan inisiatif suap tersebut.
Miranda gagal menjadi panutan kaum wanita Indonesia. Padahal, Miranda sempat akan dimasukan ke dalam deretan tokoh wanita inspiratif terhadap kaumnya. Kini diusianya yang kepala 5, Miranda menikmati hidupnya dibalik jeruji besi. Kedua anaknya mengaku prihatin, namun tetap menyayangi Ibundanya.
Angelina Sondakh
Sosok Angelina Sondakh tampak seorang figur yang sempurna. Dibesarkan dari keluarga berada, mengenyam pendidikan tinggi, berprestasi, dan cantik.
Banyak prestasi bergengsi yang disabet Angie sejak masih muda, seperti memenangkan kontes Putri Indonesia tahun 2001. Namun, karirnya itu seolah berjalan terbalik kebawah ketika wanita berparas ayu ini memutuskan terjun ke dunia politik.
Tahun 2009, Angie memutuskan untuk menjadi anggota DPR RI. Kiprahnya sempat melambung dan termasuk politikus yang diperhitungkan di dalam Partai Demokrat, partai yang dipimpin langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Angie menikah dengan aktor tampan yang juga anggota rekan kerjanya di DPR, Adjie Massaid. Dari pernikahannya, dikaruniai seorang putra bernama Keanu Jabaar Massaid.
Setelah mendiang suaminya Adjie Massaid meninggal, keruntuhan Angie mulai terlihat. Dia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi proyek di Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementerian Pendidikan Nasional.
Mungkin ibu satu anak ini lupa diri jika menggiring sejumlah proyek di Kementerian demi mendapatkan keuntungan pribadi sama dengan merampok negara. Angie merampok uang negara hingga mencapai milyaran rupiah.
Angie juga diduga kerap berbelanja online yang totalnya sampai miliaran rupiah. KPK mengendus Angie berbelanja dengan menggunakan uang hasil kejahatan korupsinya.
Angie divonis oleh pengadilan tindak pidana korupsi jakarta dengan hukuman penjara selama 4,5 tahun. Namun, Mahkamah Agung menguatkan putusannya menjadi 12 tahun penjara. Angie juga diwajibkan membayar uang pengganti senilai Rp 12,58 miliar dan 2,35 juta dollar AS (sekitar Rp 27,4 miliar).
Cita-cita Angie berkarir dan menjadi seorang ibu bagi Keanu seolah pupus. Angie sangat tertekan atas hukumannya ini. Pasalnya, Angie tidak dapat membesarkan buah hatinya seorang yang masih sangat membutuhkan perhatiannya. Angie juga harus mendekam selama 12 tahun di penjara serta miskin mendadak.
Siti Hartati Murdaya
Ibu sosialita yang satu ini terkenal dermawan, dialah Siti Hartati Murdaya. Hartati merupakan orang terkaya ke-13 di Indonesia versi majalah Forbes 2008.
Hampir 40 tahun Hartati berbisnis, dan sekarang memiliki 42.000 karyawan yang tersebar di 36 perusahaan. Jiwanya yang filantropi, menjadikan Hartati terpilih sebagai Ketua Umum Walubi. Hartati juga dilirik Presiden SBY menjadi donatur kampanye Partainya, dan anggota dewan pembina Partai Demokrat.
Sebagai pebisnis yang selalu dilimpahkan uang, Hartati mungkin menjadi buta. Demi mendapatkan izin usaha di perkebunan kelapa sawit Buol, Sulawesi Tengah, Hartati menyuap Kepala daerahnya, Bupati Buol, Amran Batalipu. Hartati menyuap Amran sebesar Rp 3 miliar.
Majelis Hakim Tindak Pidana Korupsi menjatuhkan pidana 2 tahun penjara ditambah denda Rp 150 juta subsider 3 bulan kurungan.
Kini Hartati harus tinggal terpisah dengan keluarganya. Hartati memiliki 4 anak, yakni Prajna Murdaya, Metta Murdaya, Uppekha Murdaya dan Karuna Murdaya dan Suaminya, Murdaya Poo.
Ratu Atut Chosiyah
Ratu Atut Chosiyah, dia lah Gubernur wanita pertama di Indonesia yang terjerat korupsi. Orang nomor satu di daerah Banten itu harus pasrah ketika KPK menetapkannya sebagai tersangka.
Atut memang belum diputuskan terbukti bersalah oleh Pengadilan Majelis Tindak Pidana Korupsi. Namun, melihat serangkaian kasus yang disangkakan kepadanya, Atut bakal dijerat dengan hukuman yang berat.
Apalagi para koruptor yang terjerat oleh KPK terkenal tidak akan lolos dari hukuman. Atut disangkakan memberi hadiah atau janji kepada Mantan Ketua MK Akil Mochtar terkait penanganan sengketa pilkada lebak, banten. Atut juga disangkakan melakukan korupsi di pengadaan alkes di Dinkes Banten.
Bahkan, kini KPK resmi melakukan penyelidikan dugaan korupsi dana bansos banten. Tampaknya, Atut akan dijerat dengan serangkaian kasus yang ada.
Sebelum ditetapkan tersangka, Atut sosok wanita yang kuat, berani dan disegani. Atut merupakan orang yang paling berpengaruh di daerahnya.
Pengaruh Atut tak terlepas dari ayahnya, Abah Chasan pengusaha kontraktor CV. Sinar Ciomas. Berkat pengaruh ayahnya, Atut menduduki kursi nomor satu di Banten.
Atut seolah semena-mena dengan pengaruhnya itu. Apalagi, predikat Jawara Banten disandangnya telah terpilih menjadi Gubernur dalam 2 periode. Selama 2 periode itu pula lah, Atut dan keluarganya bermain proyek. Mengeruk harta negara untuk kepentingan golongan keluarganya.
Anak, sepupu, menantu dan keponakan menduduki posisi penting di pemerintahan. Namun, semua itu, mulai runtuh satu persatu, ketika KPK menangkap adiknya Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan menyuap Akil Mochtar. Atut kemudian menjadi tersangka dan ditahan oleh KPK, kemarin, Jumat (20/12).
Atut yang biasa dikenal berani itu justru menangis tersedu-sedu saat penyidik memutuskan untuk menahannya. Atut yang biasa disegani dan kuat itu, seolah tak berdaya, saat kemarin petugas KPK membawanya ke mobil tahanan.
Banyak pihak, khususnya rakyat Banten yang berharap, daerahnya dibawah kepemimpinan seorang wanita akan berjalan baik. Ibu Atut diharapkan menjadi sosok pengayom bagi rakyatnya. Namun, Atut justru mengajarkan keluarganya untuk menggunakan kekuasaan jabatan di pemerintahan daerah.
Baca juga:
Kisah kesabaran ibu rawat anak autis hingga sukses jadi pelukis
Fauziah, korban tsunami kini raup Rp 20 juta/bulan bisnis ikan
Puji berjuang dari hasil parkir untuk anaknya
Tak takut preman, nenek di Solo bangga jadi anggota Linmas
Perjuangan Masita, ibu difabel ingin anaknya bersekolah tinggi