6 Jam, Gunung Merapi Muntahkan 8 Awan Panas dengan Jarak Terjauh 1.500 meter
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida menerangkan pada pukul 14.07 WIB terjadi awan panas guguran yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 20 milimeter dan durasi 192 detik. Jarak luncur diperkirakan sejauh 1.000 meter, cuaca mendung.
BPPTKG Yogyakarta terus melakukan pengamatan terhadap aktivitas vulkanik di Gunung Merapi. Pada Rabu (20/1) periode waktu 12.00 hingga 18.00 WIB, BPPTKG Yogyakarta mencatat Gunung Merapi 8 kali mengeluarkan awan panas guguran. Awas panas guguran sebanyak 8 kali ini memiliki jarak luncur terjauh kurang lebih 1.500 meter dari puncak Gunung Merapi.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida menerangkan pada pukul 14.07 WIB terjadi awan panas guguran yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 20 milimeter dan durasi 192 detik. Jarak luncur diperkirakan sejauh 1.000 meter, cuaca mendung.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Apa yang dikeluarkan Gunung Merapi pada Rabu dini hari? Gunung Merapi bergejolak lagi. Pada Rabu (2/8) dini hari pukul 00.00 hingga pagi pukul 06.00, gunung api paling aktif di tanah Jawa ini mengeluarkan 8 kali guguran lava.
-
Kapan Gunung Dempo meletus? Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan, mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak, Selasa (25/7) pukul 21.15 WIB.
"Pukul 14.27 WIB terjadi awan panas guguran yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 milimeter dan durasi 117 detik. Awan panas meluncur ke Kali Boyong dengan jarak luncur 1.500 meter. Angin bertiup ke utara," tutur Hanik.
Awan panas guguran, kata Hanik kembali terjadi pada pukul 14.58 WIB dengan amplitudo 13 milimeter dan durasi 56 detik. Jarak luncur awan panas guguran ini tidak teramati karena cuaca berkabut dan mendung.
"Pukul 15.26 WIB terjadi awan panas guguran dengan amplitudo 15 milimeter dan durasi 96 detik. Jarak tidak teramati karena cuaca berkabut dan mendung. Pada pukul 16.22 WIB, awan panas guguran tercatat dengan amplitudo 15 milimeter dan durasi 112 detik. Jarak tidak teramati karena cuaca mendung dan berkabut," ungkap Hanik.
Hanik menjabarkan awan panas guguran ke 6 terjadi pukul 16.56 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 15 milimeter dan durasi 96 detik. Sementara jarak luncur tidak teramati karena cuaca berkabut dan mendung.
"Pukul 17.14 WIB awan panas guguran tercatat dengan amplitudo 2 milimeter dan durasi 11 detik. Jarak luncur 400 meter ke arah barat daya. Pukul 17.17 WIB awan panas guguran tercatat dengan amplitudo 7 milimeter dan durasi 72 detik. Jarak luncur 800 meter ke arah barat daya," terang Hanik.
Hanik menyebut potensi bahaya Gunung Merapi saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.
"Potensi bahaya lainnya adalah lontaran material vulkanik saat terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi," pungkas Hanik.
Baca juga:
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran 3 Kali dan 47 Lava Pijar
Gunung Merapi Tiga Kali Muntahkan Awan Panas
Guguran Abu Gunung Merapi Mulai Dirasakan Warga di Boyolali
Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 1,8 Km
Gunung Merapi Kembali Muntahkan Lahar Sejauh 1,8 Km
Gunung Merapi Muntahkan Guguran Awan Panas Sejauh 1.000 Meter