6 Jam Jalan Kaki Lewati Sungai, Potret Beratnya Evakuasi Korban Longsor Tambang Emas Solok
25 Orang para penambang berhasil dievakuasi melalui jalur darat yang berliku. Terjal, mendaki bukit, membelah hutan dan melewati sungai.
Tiga hari berlalu. Para petugas evakuasi berjibaku menyelamatkan para penambang emas ilegal di kawasan Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
25 Orang para penambang berhasil dievakuasi melalui jalur darat yang berliku. Terjal, mendaki bukit, membelah hutan dan melewati sungai.
- Tidak Kapok Masuk Penjara Berkali-kali, Penjahat Jalanan Ditembak saat Hendak Ditangkap
- 6 Potret Tulisan di Jalan Berlubang Ini Penuh Sindiran Pedas, Sampai Dijadikan Kolam Ikan
- Potret Hujan Deras Guyur Desa Sidomulo Pekalongan Sepanjang Hari, Sebabkan Banjir hingga Tanah Longsor
- Eksekusi Lahan dan Ruko di Jambi Ricuh, Anggota Polri Luka-Luka Dikeroyok
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas II A Padang, Abdul Malik mengatakan, dalam operasi hari ketiga, semua korban berhasil dievakuasi keluar dari lokasi longsor.
Malik melanjutkan, korban terakhir berhasil diekuasi ke posko oleh tim gabungan sekitar pukul 08.20 WIB, korban dalam keadaan meninggal dunia.
"Saat ini jumlah total korban 25 orang, dengan keterangan 13 orang meninggal dunia, dan 12 orang selamat yang saat ini sedang menjalani penangan medis di rumah sakit RSUD M.Natsir," tutur Malik, Minggu, (29/9).
Butuh 6 Jam Berjalan
Malik mengatakan, selanjutkan akan dilakukan evaluasi oleh tim gabungan di pokso untuk menentukan apakah masih ada korban yang perlu dilakukan pencarian.
"Kita akan lakukan evaluasi, apakah operasi SAR akan ditutup atau tidak. Saat ini masih ada tim yang masih tertinggal di lapangan," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Solok Irwan Efendi mengatakan, jauhnya lokasi longsor membutuhkan waktu tempuh 4-6 jam jalan kaki dari posko ke lokasi kejadian.
"Tim juga harus melewati sungai untuk mengevakuasi korban," tuturnya.
Lubang Bekas Tambang
Ia melanjutkan, korban terdiri dari masyarakat sekitar lokasi dari Nagari-nagari di Kecamatan Hiliran Gumanti dan Pekonina Kabupaten Solok Selatan serta masyarakat lainnya.
Kejadian tersebut terjadi pada Kamis, (26/9) sore di lubang bekas galian tambang lama yang sudah ditinggalkan oleh penambang terdahulu.
Namun, evakuasi dan penyelamatan baru bisa dilakukan padan Jummat, (27/9) sekira pukul 03.00 WIB dengan peralatan seadanya.
Hingga kini merdeka.com masih mencari indentitas para korban dan kronologi terjadinya longsor yang menewaskan belasan penambang emas tersebut.