6 Website Milik OPD Sumsel Diretas, Hacker: Anggaran Jangan Dikorupsi
Website resmi milik enam organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) diretas. Peretas menuliskan sejumlah pesan, di antaranya meminta agar anggaran tidak dikorupsi.
Website resmi milik enam organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) diretas. Peretas menuliskan sejumlah pesan, di antaranya meminta agar anggaran tidak dikorupsi.
Keenam website yang diretas yakni milik Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (blhp.sumselprov.go.id), Dinas Kehutanan (dishut.sumselprov.go.id), Dinas Perpustakaan (dispustaka.sumselprov.go.id). Kemudian Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut (rskgm.sumselprov.go.id), Kesbangpol Provinsi Sumsel (kesbangpol.sumselprov.go.id), dan daftarsimdapro.sumselprov.go.id.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
Peretasan diduga terjadi pada 10 Oktober 2022. Hingga kini keenam website tersebut belum dapat dibuka.
Sangat Mudah Dijebol
Peretas keenam website itu mengatasnamakan Pancasila Cyber Team dan Jombang Hacked Crew Cidro Xploiter10 Geng10. Mereka mengingatkan pemerintah setempat untuk meningkatkan keamanan website karena sangat mudah dijebol.
"Teruntuk pemerintah jangan anggaran bikin website saja yang gede, benerin tuh website banyak bug-nya. Developer-nya cuma ngopi doang anggaran saja gede, website gampang diretas. Makanya jangan kebanyakan korupsi bos #DarimasyarakatUntukpemerintah," tulis peretas.
"Di salah satu subdomain Sumsel user dan password admin sangat lemah sekali. Kalo bisa situsnya lebih diperkuat lagi keamanannya. Soalnya di beberapa sub domain masih ada banyak bug," sambungnya.
Kadis Kehutanan Sumsel Pandji Tjahjanto mengaku belum mengetahui website milik dinasnya diretas. Dia akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk masalah ini.
"Belum tahu saya, saya akan cari informasi dulu," ungkap Pandji, Selasa (18/10).