60% Calon Haji asal Palembang Berisiko Tinggi, Ini Cara Petugas Kloter Menganganinya
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Palembang Emilya Rosa mengungkapkan, untuk memastikan keberangkatan calhaj aman, pihaknya menurunkan 50 petugas kesehatan untuk memeriksa fisik dan dokumen kesehatan setiap jemaah.
Sebanyak 8.192 orang masuk dalam daftar jemaah calon haji Embarkasi Palembang asal Sumatera Selatan dan Bangka Belitung yang berangkat ke Tanah Suci tahun ini. Sebagian besar atau 60 persen dari mereka masuk dalam kategori risiko tinggi (risti).
Risti yang dimaksud karena berusia di atas 65 tahun atau lanjut usia dan memiliki riwayat penyakit tertentu. Kondisi ini pun menjadi perhatian panitia mulai dari masuk asrama haji hingga menjalankan ibadah haji.
-
Kapan jemaah haji melempar jumrah? Prosesi ini dilakukan pada hari-hari tertentu dalam perjalanan haji.
-
Kapan jemaah haji tersebut diberangkatkan? Tapi, tadi dia sudah diberangkatkan bersama dengan jemaah haji Kloter 11 asal Maluku Utara,"
-
Siapa yang berangkat haji? Rezky Aditya merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada dirinya dan istrinya, Citra Kirana, untuk dapat menunaikan ibadah haji tahun ini.
-
Apa itu haji? Haji sendiri merupakan salah satu rukun Islam yang bisa ditunaikan. Haji merupakan ibadah yang ditunaikan setelah syahadat, salat, zakat, dan puasa. Namun dalam syariatnya, menunaikan ibadah Haji dapat dilakukan apabila seorang muslim mampu melaksanakannya.
-
Mengapa jemaah haji melempar jumrah? Melempar jumrah merupakan gambaran umat Islam yang sedang melawan setan, nafsu yang disebabkan olehnya, dan melawan segala keburukan yang dibisikkan setan.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Palembang Emilya Rosa mengungkapkan, untuk memastikan keberangkatan calhaj aman, pihaknya menurunkan 50 petugas kesehatan untuk memeriksa fisik dan dokumen kesehatan setiap jemaah.
Jika dalam tujuh jam sebelum keberangkatan ada calhaj yang dinyatakan tidak sehat, maka disarankan menjalani pengobatan hingga pulih dan berangkat bersama kelompok terbang lainnya jika benar-benar sembuh.
"Kesehatan jemaah menjadi yang paling utama. Jika tidak memungkinkan, kami rekomendasikan batal atau ditunda keberangkatannya sampai pulih," ungkap Emilya, Jumat (26/5).
Petugas kesehatan yang mendampingi di Tanah Suci juga dibekali peralatan kesehatan untuk mengecek kesehatan calhaj secara berkala. Terlebih cuaca di sana jauh lebih panas dibanding Sumsel.
Bagi jemaah memiliki riwayat penyakit harus membawa obat-obatan agar dapat digunakan sewaktu-waktu dibutuhkan. Seluruh jemaah juga dipastikan sudah divaksin meningitis dan vaksinasi Covid-19 dosis 1 dan 2.
"Kami sarankan menjalankan ibadah yang wajib saja, tenaga jangan terlalu karena nanti akan kelelahan dan membahayakan kesehatan," terangnya.
Selain itu, jemaah disarankan membawa topi dan payung serta alas kaki kulit selama berada di Tanah Suci. Alas kaki biasa bisa saja lumer mengingat cuaca terik di sana.
"Setiap satu jam sekali, jemaah harus minum minimal segelas air," sarannya.
Sementara itu, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumsel Armet Dachil mengungkapkan, calhaj risti menjadi perhatian utama petugas kloter. Dari lima petugas kloter, satu orang di antaranya dokter dan dua perawat.
"Ini bentuk keseriusan kami memaksimalkan pemantauan setiap calhaj, apalagi bagi status risti," ujarnya.
Embarkasi Palembang terdiri dari 23 kloter yang dibagi dalam dua gelombang. Kloter pertama dijadwalkan keberangkatan pada Sabtu (26/5) pukul 10.00 WIB.
(mdk/ray)