7 Makelar ikan jadi korban penipuan Dimas Kanjeng Taat Pribadi
Sejak Dimas Kanjeng Taat Pribadi ditangkap di padepokannya sejumlah pihak mulai mengaku menjadi korban. Sejumlah nelayan di Jembrana Bali, juga mulai menyebut-nyebut nama padepokan sesat tersebut. Dikabarkan ada tujuh nelayan di pesisir Desa Pengambengan, Negara, Kabupaten Jembrana, tertipu penggandaan uang.
Sejak Dimas Kanjeng Taat Pribadi ditangkap di padepokannya sejumlah pihak mulai mengaku menjadi korban. Sejumlah nelayan di Jembrana Bali, juga mulai menyebut-nyebut nama padepokan sesat tersebut.
Dikabarkan ada tujuh nelayan di pesisir Desa Pengambengan, Negara, Kabupaten Jembrana, tertipu penggandaan uang. Kabarnya, total kerugian yang dialami para nelayan ini cukup besar.
"Mereka yang tertipu ini bukan nelayan yang biasa melaut cari ikan. Tetapi para makelar ikan," tutur salah seorang nelayan di kawasan ini.
Perbekel Pengambengan Samsul Anam mengakui kabar warganya yang merupakan nelayan setempat menjadi korban Taat. Tetapi pihaknya sangat menyayangkan ketujuh warganya yang menjadi korban penipuan itu sampai saat ini tidak melapor ke polisi.
"Ya tidak perlu malu lah, apalagi sudah jelas itu penipuan dan warga kami ini jadi korbannya. Sangat saya sayangkan kalau justru hanya jadi cerita obrolan saja tetapi tidak berani untuk melapor. Setidaknya itu bisa ditindaklanjuti," ujar Anam.
Dengan tidak adanya laporan secara resmi kepada pihaknya, ia pun enggan menyebutkan nama-nama warganya yang menjadi korban penipuan itu. Dia memastikan dari informasi masyarakat yang ditindaklanjuti oleh perangkat desa dan banjar baru tujuh orang warganya yang menjadi korban.
Pihaknya pun berencana akan melakukan pengecekan secara langsung siapa saja jadi korban pemilik padepokan yang kini terjerat kasus pembunuhan terhadap dua santrinya itu. Dia akan memberikan pengertian kepada warganya sehingga bersedia terbuka kepada aparat desa.
Kapolres Jembrana AKBP Djoni Widodo mengaku masih melakukan penyelidikan termasuk mengumpulkan keterangan dari warga terkait kabar tujuh nelayan yang pernah menjadi korban. "Kami sedang mengumpulkan data tersebut," katanya melalui telepon.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Kapan Gedung De Javasche Bank diresmikan? Gedung De Javasche Bank ini diresmikan pada 30 Juli 1907, disusul dua kantor cabang lainnya pada 15 Januari 1908 dan 3 Februari 1908.
-
Kapan pajak anjing diterapkan di Indonesia? Aturan pajak untuk anjing pernah diterapkan di Indonesia, saat masa kolonialisme Belanda.
-
Dimana pajak anjing diterapkan di Indonesia? Kebijakan ini terdapat di banyak daerah seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Mojokerto.
-
Siapa yang melaporkan dugaan penggelapan dana? Arina Winarto melaporkan Tiko Aryawardhana terkait dugaan penggelapan dana Rp6,9 miliar.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
Baca juga:
Mengungkap ritual mistis penggandaan uang Dimas Kanjeng Taat Pribadi
Pengakuan blak-blakan istri Gani soal padepokan Dimas Kanjeng
Dimas Kanjeng pakai air dan bolpoin sakti untuk datangkan uang gaib
Polda Sulsel selidiki 2.180 orang korban penipuan Taat Pribadi
Cerita Dimas Kanjeng buka praktik penggandaan uang sistem MLM
Ini video kebohongan Dimas Kanjeng saat gandakan uang
Polri: Kalau ada orang bisa melipatgandakan uang itu bohong!