9 Hiu sirip hitam tertangkap jaring nelayan di perairan Selat Bali
9 Hiu sirip hitam tertangkap jaring nelayan di perairan Selat Bali. Sembilan ekor hiu yang dilindungi undang-undang tersebut habitatnya banyak di perairan Selat Bali, terutama di sekitar Pura Tirta Empul, Cekik, Gilimanuk.
Sembilan ekor ikan hiu sirip hitam tanpa sengaja tertangkap jaring milik nelayan Gilimanuk. Ke sembilan hiu ini kini dalam penanganan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Zona Bahari, Gilimanuk dan segera akan dikembalikan ke habitatnya.
Sembilan ekor hiu yang dilindungi undang-undang tersebut habitatnya banyak di perairan Selat Bali, terutama di sekitar Pura Tirta Empul, Cekik, Gilimanuk.
"Sembilan ekor hiu dilindungi karena terancam punah itu secara tidak sengaja tertangkap beberapa jaring nelayan," ujar ketua Pokmaswas Zona Bahari, Gilimanuk, Selamet Hariaynto, Rabu (25/1).
Menurut Selamet, nelayan yang mendapat hiu sirip hitam tersebut memang menyampaikan kepada
Pokmaswas Zona Bahari. Setelah diberitahu, anggota Pokmaswas lalu mendatangi nelayan tersebut dan memberi ganti rugi untuk hiu yang ditangkanya.
"Daripada dibunuh atau dijual kami memilih menyelamatkanya dengan memberikan ganti rugi mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu per ekor. Kami juga merasa senang karena nelayan sadar kalau ikan hiu itu dilindungi dan harus dijaga kelestarianya," jelasnnya.
Ke sembilan ekor ikan hiu yang panjangya antara 0,5 meter sampai 1 meter saat ini diamankan di kolam sambil menunggu pelepas liaran ke habitatnya.
Pelepasan rencananya tadi sore, namun karena hari raya Pagerwesi dan Karantina Ikan, BKSDA, kelurahan maupun instansi terkait lainnya masih libur maka hiu itu ditunda pelepasannya.
"Mungkin awal Februari depan baru bisa kita laksanakan pelepasannya. Kami meminta agar nelayan yang mendapat ikan hiu seperti itu agar dilepas kembali atau disampaikan kepada kami," pungkasnya.
Baca juga:
Menteri Susi minta PSDKP bisa kurangi kesenjangan nelayan RI
Ganjar kembali dikeluhkan nelayan soal penggunaan cantrang
Kearifan nelayan Sembilang: Mangrove lestari, hasil laut diraih
Aceh Singkil diguyur hujan lebat, BPBD minta nelayan waspada
Mancing di rumpon, Prabuanto terdampar dan terombang ambing di laut
Presiden Jokowi ke perbankan: Memang pusing mengurus rakyat
Sumarsono harap reklamasi teluk Jakarta perhatikan nasib nelayan
-
Kenapa I Nengah Natyanta merantau ke Denpasar? Pria kelahiran asli Sidemen, Karangasem, Bali itu tidak pernah membayangkan dapat mendirikan bisnis yang menjelma menjadi besar saat ini. Nengah hanya seorang anak keluarga petani dan pedagang desa yang bertekad merantau ke Denpasar untuk mengubah nasib.
-
Apa yang ditemukan oleh nelayan tersebut? Trevor Penny menemukan pedang tersebut ketika magnet yang dia gunakan saat menyusuri sungai menarik benda logam dan ternyata itu adalah pedang kuno berusia 1.200 tahun.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Apa yang dilakukan Nia Ramadhani di Bali? Baru-baru ini, Nia Ramadhani melakukan perjalanan ke Bali untuk mengikuti acara half marathon di sebuah resor mewah.
-
Tarian apa saja yang ditampilkan oleh Kota Denpasar? Duta kesenian dan kebudayaan Kota Denpasar menyuguhkan tiga pementasan, yakni Tari Legong Tri Sakti, Tari Baris, dan Tari Barong Ket Prabhawaning Bharuang pada malam pementasan budaya serangkaian Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Kamis (24/8).
-
Di mana Desa Wisata Nyarai berada? Desa Wisata Salibutan Lubuk Alung atau dikenal dengan Desa Wisata Nyarai ini terletak di Salibutan Lubuk Alung, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat.