Ada Nuansa Mangrove dan Pantai di Destinasi Digital Baru GenPI Sulsel, Pasar Selayar
Menteri Pariwisata Arief Yahya berpesan kepada teman-teman GenPI agar selalu inovatif dan selalu fresh dalam menyelenggarakan kegiatan aktivasi komunitas. Kenapa begitu? Karena karakteristik anak-anak milenial memang suka yang inovatif.
Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Sulawesi Selatan menghadirkan destinasi digital baru. Namanya Pasar Selayar. Lokasinya di Matalalang, Kelurahan Bontobangung, Kecamatan Bontoharu, Kepulauan Selayar. Pasar ini resmi di-launching Senin (10/12).
"Launchingnya kita lakukan pukul 16.00. Untuk selanjutnya buka tiap Sabtu sore mulai pukul 16.00-selesai. Hadiri dalam launching Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Selayar," ujar Tenri Ajeng Amir, konseptor Pasar Selayar, Senin (10/12).
-
Siapa yang mendiami Pulau Selayar dan apa keunikan bahasa mereka? Wilayah ini dihuni oleh penduduk asli yang dikenal dengan Suku Selayar. Mereka termasuk dalam sub-suku Makassar karena terdapat kemiripan dari segi kehidupan dan adat istiadatnya. Konon, suku selayar ini masih satu garis keturunan dengan suku Makassar begitu juga dengan nenek moyangnya. Namun, dari segi komunikasi sehari-hari mereka memiliki bahasa sendiri yang disebut bahasa Selayar yang jauh berbeda dengan bahasa Makassar.
-
Siapa saja suku yang mendiami Pulau Sebatik, sehingga disebut miniatur Indonesia? Penduduk Pulau Sebatik merupakan miniatur Indonesia yang dihuni beberapa suku berbeda. Penduduk Pulau ini terdiri dari Suku Tidung, Bugis, Flores, dan Jawa.
-
Kapan Suku Rejang tiba di pesisir barat Sumatera? Mereka diduga berlayar melintasi lautan dan menepi di pesisir barat Sumatera pada abad ke-2.
-
Kapan Hari Lebah Sedunia diperingati? Setiap tahun pada tanggal 20 Mei, dunia merayakan Hari Lebah Sedunia, sebuah peringatan yang mengingatkan kita semua tentang makhluk kecil yang memiliki peran besar dalam kelangsungan hidup planet kita.
-
Mengapa Pulau Selayar menjadi tempat berdoa bagi para pelaut? Konon, dulunya pulai ini menjadi tempat berdoa bagi para pelaut yang hendak melakukan perjalanan ke Barat maupun ke Timur.
-
Apa yang digambar oleh nenek moyang manusia di pasir pantai? Jika jejak kaki nenek moyang manusia bisa terawetkan di bukit pasir atau permukaan pantai, maka pola gambar yang mereka buat dengan kayu atau jari juga bisa terlihat, kata ahli.
Tenri menjelaskan, pasar ini menggambarkan tema Pasar Budaya Pakampong. Konsep lokasinya di kawasan hutan mangrove Matalalang, Kepulauan Selayar.
Pasar Selayar ©2018 Merdeka.com
"Pasarnya berada di kawasan mangrove. Dibikin gazebo untuk tenan dihubungkan sama jembatan kayu semacam dermaga. Jadi mirip pasar apung karena berada di atas air laut," ungkap Tenri.
Untuk atraksi, Anak-anak GenPI sudah menyiapkan aneka pertunjukan. Seperti Tari Pakarena, musik batti'-batti', langgam alternatif, dan barsanji.
"Mereka juga tampil di panggung yang dibangun di atas air laut. Jadi pengunjung akan dibuat kagum karena pertunjukannya ada background pemandangan luar biasa," katanya.
Seperti umumnya destinasi digital besutan GenPI, Pasar Selayar juga mengandalkan kuliner. Pasar Selayar menyajikan aneka makanan khas Sulsel. Seperti Roko'-roko' golla eja, Loppis ubi, Onde-onde, Loppis beras ketan, Kue borobudur, Kalakere, Tette', Kue bingka, Sarbba (minuman), dan lainnya.
Pasar Selayar ©2018 Merdeka.com
Di Pasar Selayar juga disetting Instagramable. Sangat cocok bagi yang suka foto-foto. View jangan diragukan, ada pemandangan hutan mangrove, pantai dan lautan.
"Selain pemandangan mangrove dan pantai, Kita juga membuat foto booth dengan latar GenPI Sulsel Selayar. Terus adalagi dibuat semacam gerbang yang backgroundnya laut dan pulau," pungkas Tenri.
Untuk mencapai Pasar Selayar tidak susah. Jaraknya dari jantung kota Selayar (Benteng Selayar) kurang lebih 3 km. Transportasinya bisa ditempuh dengan kendaraan roda 2 dan 4.
Menteri Pariwisata Arief Yahya berpesan kepada teman-teman GenPI agar selalu inovatif dan selalu fresh dalam menyelenggarakan kegiatan aktivasi komunitas. Kenapa begitu? Karena karakteristik anak-anak milenial memang suka yang inovatif.
Pasar Selayar ©2018 Merdeka.com
"Agar komunitas GenPI ini tetap relevan, sustainable, dan mampu menarik sebanyak mungkin followers dan friends, maka setiap acaranya harus selalu mengandung unsur kebaruan," ujar Menpar Arief Yahya.
Menpar Arief Yahya sering menyebutnya 2C. Yaitu Creative Value dan Commercial Value. Pertama, creatif dalam mengangkat tema-tema pariwisata di media sosial, dari soal desain, eangel, pemilihan kata, interaktif di medsos, sampai mengemas event.
"Kedua, event itu harus menciptakan nilai komersial yang bermanfaat bagi setiap anggota komunitas maupun masyarakat sekitar. Saya jelaskan ke anak-anak GenPI, dalam bisnis itu ada operational return dan non operational return. Di event seperti pasar-pasar itu, komposisinya 70-85% untuk masyarakat, 15-30% untuk menghidupi komunitas GenPI. Angka itu memang tidak terlalu besar bagi GenPI, yang besar justru di data customer di non operational returnnya," papar Menpar Arief Yahya.
Baca juga:
Belum Pernah ke Toba, Simak Ajakan Ihsan Tarore
Usulan Harga Tiket Pulau Komodo Tidak Masuk Akal
Ikan Arsik Goda Sales Mission #AyoKeToba Edisi Makassar
Product Presentation Lengkapi Sales Mission Belitung di Singapura
Destinasi Wisata Sulut Makin Lengkap dengan Pasar Hutan Ranelewo
Batam International Culture Carnival Harus Jadi Atraksi bagi Kekuatan Hub Singapura