Ada santri pakai ekstasi, Budi Waseso sikat narkoba di pesantren
Budi Waseso: Ada santri berzikir satu hari satu malam ternyata menggunakan ekstasi.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso makin garang memberantas narkoba. Setelah mengobrak-abrik lembaga pemasyarakatan (lapas), barak TNI hingga kantor-kantor kementerian, kini Budi Waseso membidik penggunaan narkoba di lingkungan pesantren.
Budi Waseso mengaku sudah mengumpulkan pesantren-pesantren seluruh Indonesia. Tujuannya untuk menyosialisasikan bahaya narkoba di kalangan santri."BNN juga kumpulkan para ulama untuk memerangi narkoba," ujar Budi Waseso di kantor BNN, Jumat (4/3).
-
Mengapa Budi Waseso berpendapat Pramuka penting? Pasalnya, kata dia, kegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia. "Kalau kita bicara Pramuka jangan hanya sekarang. Artinya, itu harus berawal dari sejarah. Dari zaman kemerdekaan, sebelum kemerdakaan Pramuka itu sudah aktif dan sudah ada. Dulu namanya pandu-pandu disatukan jadi Pramuka.
-
Bagaimana menurut Budi Waseso, Pramuka seharusnya diterapkan? "Oleh sebab itu, mungkin kemarin Permen (Permendikbud) itu menurut saya harus dicabut. Karena kalau kita memulai dari itu ya kita harus scr keseluruhannya harus ada izin keppres-nya enggak. Artinya, tidak serta merta hanya melalui keputusan menteri," jelasnya.
-
Apa permintaan utama Budi Waseso kepada Menteri Nadiem? Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Budi Waseso meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mencabut aturan yang yang mencabut Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.
-
Siapa yang diminta Budi Waseso untuk mencabut aturan Pramuka? Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Budi Waseso meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mencabut aturan yang yang mencabut Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
Budi Waseso mendapati adanya peredaran narkoba di lingkungan pesantren. "Ketika saya berkunjung di daerah Jawa, menemukan ada santri berzikir satu hari satu malam ternyata menggunakan ekstasi," tegasnya.
Mantan Kabareskrim ini menegaskan, pengguna narkoba tidak bisa hanya direhabilitasi. Sebab, kecenderungannya justru tidak menyelesaikan masalah. "Kita itu terlalu terlena dengan rehabilitasi, tanpa memperhatikan suplai dan demand. Padahal rehabilitasi tidak menyelesaikan masalah. Malah makin banyak pengguna," ucapnya.
Diakuinya, dalam upaya memerangi narkoba, BNN memiliki keterbatasan dalam sarana dan prasarana. Termasuk dalam hal penggunaan teknologi. Padahal, kata dia, teknologi memiliki peran penting dalam upaya pemberantasan narkoba di dalam negeri.
"Pemberantasan narkotika, teknologi kita ketinggalan, yang tersisa hanya militansi. Kalau teknologi kita maju mungkin akan mudah memberantas. Ini bukan mengeluh, tapi kita dituntut kerja dengan pengabdian kita," ucap Budi Waseso.
Baca juga:
Ketua MPR ingin BNN diperkuat seperti KPK
Hasil tes urine, sebanyak 223 siswa SMA di Palu pecandu narkoba
Pengedar narkoba oplos sabu dengan tawas ditangkap polisi
Tim gabungan buru pemasok 1.000 butir ekstasi kepada Aiptu Mansyur
Awas jangan dekat-dekat! Ini 5 benda paling bikin manusia kecanduan