Aipda Sudarsa tewas ditusuk David Taylor pakai pecahan botol bir
Lantaran korban tidak menjawab, Sara datang secara tiba-tiba dengan berlari dan menindih sekaligus memukul korban.
Rekonstruksi pembunuhan Aipda Wayan Sudarsa diduga dilakukan David James Taylor dan Sara, warga negara asing (WNA), terdapat 68 adegan, Selasa (30/8) kemarin. Dalam reka ulang diperagakan keduanya, diketahui David memukul korban memakai botol bir dan dilanjutkan Sara memakai radio handy talkie (HT).
Keduanya menghajar habis-habisan ketika kondisi Sudarsa terlentang lemas. Dalam keadaan ini, David bahkan sempat menanyakan tas milik kekasihnya kepada polisi asal Jimbaran, Kuta Selatan ini. Masalah tas ini merupakan awal mula keduanya nekat menganiaya Sudarsa.
Lantaran korban tidak menjawab, Sara datang secara tiba-tiba dengan berlari berjarak sekitar lima meter dan langsung menindih korban dengan lututnya. Sara juga menanyakan hal serupa kepada korban.
"Coba diperagakan saat Sara mengoyak koyak tubuh korban sambil bertanya soal tasnya,"
perintah pemandu Rekonstruksi kepada ahli penerjemah sara.
Sara pun memperagakan dirinya menindih korban dengan posisi merangkul dan bertanya soal tasnya. Dalam kondisi ini korban sempat melawan dengan menggigit Sara. Saat bersamaan Sara juga berhasil mengambil handy talkie Sudarsa dan digunakan untuk memukul.
Aksi pemukulan dilakukan Sara pada adegan reka ulang ke 17 dan 18. Saat adegan ini juga, David langsung berdiri dan mengajak kekasihnya meninggalkan korban yang terlihat sekarat.
"Secara keseluruhan ada 68 adegan dari mereka tiba di pantai hingga sampai membuang barang bukti dan pindah dari home stay satu ke tempat penginapan lainnya," singkat Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Reinhard Nainggolan.
Kapolresta Denpasar Kombes Hadi Purnomo menambahkan, pembunuhan terhadap Sudarsa merupakan hal mengenaskan bagi pihaknya. Lebih nahasnya lagi, korban ternyata dipukul dan ditusuk David memakai botol pecah.
"Dalam reka ulang ini ada adegan tambahan dan ada juga adegan yang tidak sesuai. Seperti halnya ternyata David melakukan pemukulan dengan botol pecah. Korban ditusuk berulang kali," tutur Hadi.
Penusukkan itu akhirnya mengakibatkan korban tidak berdaya. "Adegan yang buat korban tak berdaya saat terjadi pemukulan dengan botol yang dipecahkan. Itu adegan yang ke 31," imbuhnya.
Hadi menegaskan, berkas pembunuhan ini segera dilimpahkan ke Kejaksaan. Untuk David, katanya, terancam dijerat pasal penganiayaan berakibat hilangnya nyawa orang pasal 338, 170 ayat 2 dan 351 ayat 3. Sementara, Sara juga dijerat pasal serupa. Hanya saja ada tambahan lagi pasal 55 dan 56 tentang membantu atau ikut serta dan menghilangkan barang bukti.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Siapa yang ditangkap polisi di Bandung? Pegi Setiawan adalah satu dari tiga orang yang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina. Pegi Setiawan ditangkap tim Ditreskrimum Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri di Kota Bandung. Momen itu terjadi saat dirinya pulang bekerja sebagai buruh bangunan.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
-
Kenapa Bhabinkamtibmas Desa Sanur Kauh merasa kecewa dengan hasil seleksi polisi? Pemilik akun TikTok @mademerjaya7 sekaligus Bhabinkamtibmas Desa Sanur Kauh, Denpasar, Bali beberapa waktu lalu mengungkap kekecewaan usai sang putra tak lolos seleksi polisi. "Saya Bhabinkamtibmas Desa Sanur Kauh, Denpasar, Bali sudah mengabdi 20 tahun di masyarakat. Pernyataan ini saya tujukan kepada Bapak Kapolri," ungkapnya. "Mohon izin jenderal, anak saya mencari Bintara dari 2023 di Polda Bali, dengan niat yang sungguh-sungguh, anak saya ingin menggantikan saya untuk mengabdi menjadi polisi," sambungnya.
-
Bagaimana polisi berusaha menangkap para buronan? Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
Baca juga:
Nyawa Aipda Sudarsa melayang dikemplang botol bir
Pengacara minta pengakuan 2 pelaku pembunuh polisi Bali dikonfrontir
Barang bukti pembunuhan Aipda Sudarsa dibuang pelaku ditemukan
Kasus bule bunuh polisi, anak Sara di Australia tak bisa sekolah
Sebelum bunuh Aipda Wayan, David dan Sara bercumbu di Pantai Kuta
Begini cara David dan Sara habisi nyawa Aipda Wayan Sudarsa