AirAsia bisa patah saat di udara, atau jatuh terempas di laut
"Kalau dua mesin tiba-tiba mati, pesawat seperti Airbus A320 itu masih bisa melayang dan mendarat di air dan mengapung."
Setelah tiga hari hilang kontak, pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ 8501 rute Surabaya-Singapura dipastikan jatuh di perairan laut Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Serpihan pesawat dan beberapa jenazah penumpang ditemukan mengapung oleh tim SAR. Penyebab pesawat jatuh itu masih misteri namun ada beberapa analisa yang bisa menggambarkan kejadian saat pesawat itu jatuh.
"Kalau dua mesin tiba-tiba mati, pesawat seperti Airbus A320 itu masih bisa melayang dan mendarat di air dan mengapung 30 menit. Contohnya seperti saat mendarat darurat di Sungai Hudson, New York. Penumpangnya bisa diselamatkan," kata pengamat penerbangan Alvin Lie ketika dihubungi merdeka.com, Selasa (30/12).
Jika melihat kondisi serpihan pesawat yang ditemukan tim SAR, Alvin menyebut ada dua kemungkinan yang terjadi pada pesawat AirAsia tersebut. Pertama, kata Alvin, pesawat masuk ke gugusan awan cumulonimbus (CB) dan membuat pesawat mengalami turbulence.
"Kalau sampai masuk awan cumulonimbus sangat mungkin terempas naik dan terbanting turun, sayap patah duluan di udara, kemudian jatuh ke laut," ujarnya.
Kemungkinan kedua, lanjut Alvin, pesawat jatuh ke laut dan mengalami impact (benturan) sehingga membuat pesawat patah, terutama di bagian sayap. "Bisa pecah di atas, atau pecah ketika waktu impact dengan air," tukasnya.
Meski ditemukan kondisi jenazah yang masih utuh, Alvin tidak bisa memastikan, salah satu dari dua kemungkinan jatuhnya pesawat itu. "Sulit menentukan kemungkinan jatuhnya pesawat dari melihat kondisi korban. Nanti biar KNKT yang meneliti dari hasil pemeriksaan black box," pungkasnya.
Baca juga:
Keluarga ikut cari jenazah penumpang AirAsia di Pangkalanbun
KRI Bung Tomo temukan jenazah laki-laki, anggota tubuh lengkap
Penjualan tiket AirAsia di Solo sepi peminat
Penjualan tiket AirAsia di Solo sepi
Evakuasi AirAsia, pasukan difokuskan ke Pangkalanbun
CEO AirAsia Tony Fernandes: Saya benar-benar hancur
JK analogikan pasar saham dengan penemuan AirAsia QZ8501
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Apa saja yang rusak di Air Panas Citando? Saat ini, sejumlah fasilitas di sana sudah banyak yang rusak. Bahkan, tempat selfie atau swafoto yang dibangun sudah dalam kondisi rubuh.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.