Akademisi sebut Indonesia jadi 'laboratorium' kejahatan
Segala jenis kejahatan di Indonesia makin beragam.
Fenomena kejahatan terjadi di Indonesia makin hari nampaknya tidak menunjukkan penurunan berarti. Menurut telaah dua akademisi, yakni Romli Atmasasmita dan Muhammad Mustofa, malah jenis kejahatan di Indonesia makin beragam.
Romli menjelaskan ihwal makin banyaknya jenis tindak kriminal yang dijalankan di Indonesia salah satunya dipicu oleh faktor gagalnya penegakan hukum. Sebabnya adalah, lanjut akademisi Universitas Padjadjaran itu, fungsi penjara hanya diartikan sebagai tempat membayar ganjaran atas perbuatan kejahatan seseorang atau kelompok, ketimbang membangkitkan kembali rasa penyesalan mereka dan mendorongnya menjadi pribadi yang lebih baik selepas menjalani masa tahanan.
"Makanya peneliti dari luar senang riset di sini. Di Indonesia kejahatan apa sih yang enggak ada? Semua ada. Dari terorisme sampai korupsi. Negara ini jadi laboratorium kejahatan," kata Romli dalam diskusi 'Setengah Abad Sistem Pemasyarakatan,' di Gedung Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Rabu (12/3).
Romli juga mengingatkan, beragamnya tindak kriminal di Indonesia tak lepas dari fenomena kejahatan antarnegara (transnational crime). Dia mengatakan, mestinya pemerintah sadar akan bahayanya hal itu dan bakal mengancam masyarakat jika tidak diantisipasi.
Sementara itu Mustofa mengatakan, demi menekan kejahatan yang beranak pinak, negara sebagai institusi tertinggi harus bisa membuat sebuah keadaan yang tidak memungkinkan sebuah kriminalitas berkembang. Caranya adalah memenuhi hak-hak sosial dan ekonomi masyarakat secara adil dan merata, sesuai janji Undang-Undang Dasar 1945.
"Sejahterakan dulu masyarakat, baru ada alasan untuk memberikan sanksi kalau terjadi pelanggaran," ujar Mustofa yang merupakan pengajar di Universitas Indonesia.
Baca juga:
Bandit keluar penjara makin jahat, hukum di Indonesia gagal
5 Aksi kriminal para pengantin baru
Kejamnya ibu ini tenggelamkan anak di dalam torren
Suami dibunuh, Akim kalap cabut pisau di perut lalu tusuk rampok
Di Indonesia, air Zamzam pun dipalsukan
-
Bagaimana konten kriminal dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan memecahkan masalah? Dengan mengikuti petunjuk dan alur cerita yang rumit, serta berusaha mengungkapkan misteri, dapat melibatkan otak dan membuat perjalanan menjadi lebih produktif.
-
Siapa yang mengatakan bahwa konten kriminal dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah? Hal senada juga dikatakan seorang psikolog TV dan pakar kriminal Emma Kenny.
-
Apa saja fungsi sidik jari selain untuk bukti kriminal? Setiap orang memiliki dua gagasan tentang sidik jari: pertama, sidik jari membantu meningkatkan cengkeraman. Kedua, sidik jari membantu meningkatkan persepsi sentuhan,” kata Roland Ennos, peneliti biomekanik dan profesor biologi tamu di Universitas Hull di Inggris, dikutip dari Live Science.
-
Apa yang membuat konten kriminal dapat membantu seseorang menjadi lebih sukses? Dari penelitian itu disebutkan bahwa 55 persen orang yang sering mengkonsumsi konten kriminal dalam perjalanannya ke tempat kerja dipercaya dapat meningkatkan rasa percaya diri dan keterampilan dalam memecahkan masalah, membantu mereka menjadi versi diri mereka yang paling sukses.
-
Siapa yang biasanya menjadi korban pencurian kleptomania? Penderita kleptomania kerap mencuri di tempat umum atau bahkan dari rumah teman-temannya.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? Jaksa Penuntut Umum (JPU) blak-blakan. Mengantongi bukti perselingkuhan mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).