Akhir Hidup Tragis Pasutri di Jember Diduga Berlatar Ekonomi Ditambah Dampak Corona
Cekcok rumah tangga yang berujung kematian tragis pasangan suami istri di Jember, Jawa Timur, diduga dipicu karena faktor ekonomi. Para tetangga mengaku kerap mendengar pasangan Ahmad Riyanto (31) dan Khotijah (33) bertengkar karena kesulitan ekonomi.
Cekcok rumah tangga yang berujung kematian tragis pasangan suami istri di Jember, Jawa Timur, diduga dipicu karena faktor ekonomi. Para tetangga mengaku kerap mendengar pasangan Ahmad Riyanto (31) dan Khotijah (33) bertengkar karena kesulitan ekonomi.
"Si Mad (panggilan Ahmad Riyanto) kerjanya memang serabutan. Kehidupannya pas-pasan, apalagi setelah ada pandemi Corona, mungkin lebih sulit," ujar Rudiyanto, salah seorang tetangga korban yang juga kakak ipar dari Riyanto kepada wartawan, Selasa (12/5).
-
Apa yang dimaksud dengan KDRT? Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah salah satu bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang sering terjadi di Indonesia. KDRT dapat berupa kekerasan fisik, psikis, seksual, atau ekonomi yang dilakukan oleh anggota keluarga terhadap anggota keluarga lainnya.
-
Siapa yang menjadi korban KDRT? Bagaimana tidak, seorang gadis di Sulawesi Utara menjadi korban KDRT oleh sang suami.
-
Kapan korban melapor kasus KDRT? Laporan yang dilayangkan korban pada 7 Agustus 2023 lalu telah diterima Unit PPA Polres Metro Bekasi dan masih dalam proses penyelidikan.
-
Bagaimana cara DPR mendukung kinerja Kejagung? Lebih lanjut, selaku mitra kerja yang terus memantau dan mendukung Kejagung, Sahroni menyebut Komisi III mengapresiasi setiap peran insan Adhyaksa.
-
Kapan kasus pungli di rutan KPK terungkap? Kasus tersebut rupanya dilakukan secara terstruktur oleh salah satu mantan pegawai KPK bernama Hengki. Di saat yang bersamaan, penyidik KPK yang juga mengusut kasus pungli tersebut telah mengumumkan Hengki sebagai tersangka.
-
Apa tujuan dari pengalihan pemberangkatan BRT Trans Jateng di Kutoarjo? Dengan pengalihan tersebut, calon penumpang mendapat tempat yang lebih representatif.
Sebagai kepala rumah tangga, Ahmad Riyanto hanya bekerja serabutan. Mulai dari menjadi buruh tani hingga mencari rumput untuk pakan ternak kambing milik tetangga. "Makanya sering dibantu oleh tetangga, di kasih beras atau bahan makanan. Tetapi kalau cekcok hari ini apakah karena ekonomi atau masalah lain, kita tidak tahu pasti," papar Rudiyanto.
Adapun Khotijah juga turut membantu meringankan beban ekonomi keluarga dengan bekerja sebagai pembantu di sebuah usaha warung mobil keliling milik tetangganya.
Rumah pasangan ini terbilang cukup sederhana. Meski secara administratif, mereka masuk kawasan kota, namun lokasinya cukup terpencil. Awak media harus melewati jalan setapak untuk menuju rumah Riyanto-Khotijah di Lingkungan Semanggu, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang. Rumah pasangan muda ini juga berdekatan dengan kandang kambing milik tetangga.
Para tetangga tidak menyangka, kehidupan pasangan muda tersebut harus berakhir tragis di bulan suci Ramadan. Beberapa jam sebelum kejadian pada Selasa (12/05) sekitar pukul 13.00 WIB, Khotijah masih membantu persiapan acara hajatan di rumah Rudiyanto yang bersebelahan.
"Sekitar pukul 11.00 WIB, istrinya bantu-bantu di rumah saya. Karena ada acara pengajian dan buka bersama," papar Rudiyanto.
Sebelum bekerja sebagai serabutan, Riyanto diketahui pernah menjadi TKI di Malaysia. Adapun Khotijah juga ikut bekerja sebagai pembantu di usaha kuliner milik tetangga.
"Usahanya berupa warung mobil (warmob). Tetapi karena ada wabah Korona, usaha makanan itu terhenti. Jadi mereka kesulitan ekonomi karena corona ini," papar Rudianto.
Pasangan muda ini juga memelihara beberapa ekor ayam kampung di pekarangan rumahnya. Di belakang rumah mereka, juga terdapat kandang kambing milik tetangga. Garis polisi (police line) masih terpasang di rumah yang kini kosong tersebut.
Polisi masih menyelidiki motif yang memicu percekcokan pasutri muda tersebut. "Masih kita selidiki. Dugaan sementara memang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), karena percekcokan," papar Iptu Sholihin Agus Wijaya, Kapolsek Patrang, saat ditemui Merdeka.com di kamar mayat Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi.
Diduga setelah membunuh Khotijah, Riyanto melarikan diri ke sebuah kebun yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah mereka. Riyanto kemudian diduga gantung diri dengan menggunakan tali tampar berwarna biru, yang diikatkan ke sebuah pohon.
Ironisnya, mayat Khotijah yang bersimbah darah itu, pertama kali ditemukan oleh buah hati mereka, seorang bocah perempuan yang baru berusia 3 tahun.
"Anaknya nangis sehingga tetangga berdatangan dan si anak menunjuk-nunjuk ke jenazah sang ibu yang ada di sebuah kamar," pungkas Sholihin.
Baca juga:
Balita 3 Tahun Saksikan Jenazah Ibunya Bersimbah Darah, Sang Ayah Diduga Bunuh Diri
Diawali Cekcok, Pria di Malang Gergaji Istri Sebelum Bunuh Diri
Polisi Kerahkan Tim IT Lacak Pelaku Penyiraman Air Keras di Pancoran
Viral Wanita Diduga Korban Jambret Disiram Air Keras, Pelaku Suami Sendiri
Gara-Gara Cucian Piring, Suami di Lao Kulu Hajar Istri Siri
407 Anak Alami Kekerasan Selama Pandemi, Butuh Konsultasi Psikologi