Akhir Pelarian Otak Pembunuhan Pegawai Koperasi di Palembang, Ditangkap Polisi saat Sembunyi di Padang
Penangkapan dilakukan tim gabungan Jatanras Polda Sumatera Selatan dan Satreskrim Polrestabes Palembang, Jumat (28/6).
Penangkapan dilakukan tim gabungan Jatanras Polda Sumatera Selatan dan Satreskrim Polrestabes Palembang, Jumat (28/6).
- Catatan Kriminal Pria Palembang Ini Mengejutkan, Tahun 2019 Tusuk Polisi, 2024 Bobol Rumah Polisi
- Buron Lebih Sepekan, Tersangka Pembunuh Pegawai Koperasi di Palembang Menyerahkan Diri
- Dua Bulan Buron, Pelaku Pembunuhan Pengantin Baru Gara-Gara Ditagih Uang Kopi Akhirnya Ditangkap
- Terungkap, Ini Pemicu Pedagang Pakaian Bunuh Pegawai Koperasi di Palembang
Akhir Pelarian Otak Pembunuhan Pegawai Koperasi di Palembang, Ditangkap Polisi saat Sembunyi di Padang
AT, otak pembunuhan pegawai koperasi berinisial AN (25) ditangkap polisi di tempat persembunyiannya di Padang, Sumatera Barat. Penyidik masih memburu satu pelaku lagi yang buron.
Penangkapan dilakukan tim gabungan Jatanras Polda Sumatera Selatan dan Satreskrim Polrestabes Palembang, Jumat (28/6). Saat ini pelaku dan petugas tengah dalam perjalanan menuju Palembang.
"Sudah kita amankan di Provinsi Sumbar kemarin, sekarang sudah diterbangkan ke Palembang," kata Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono, Sabtu (29/6).
Harryo belum dapat menjelaskan secara detail proses penangkapan dan bagaimana keberadaannya diungkap. Pelaku akan menjalani pemeriksaan begitu tiba di Palembang.
"Nanti tunggu setelah diperiksa. Untuk satu pelaku lagi masih dikejar," kata Harryo.
Diberitakan sebelumnya, polisi mengamankan satu dari tiga pelaku pembunuhan pegawai koperasi yang mayatnya ditemukan terkubur dan dicor di belakang ruko di Perumahan Maskarebet, Talang Kelapa, Palembang, Rabu (26/6).
Dari keterangan pelaku itulah terungkap keberadaan mayat korban dan dilakukan penggalian. Korban AN (25) hilang sejak 8 Juni 2024 saat menagih pinjaman kepada debitur.
Dari pemeriksaan tersangka P, pembunuhan sudah direncanakan sejak jauh hari. Pemilik usaha distro Anti Mahal inisial AT mengajak adik iparnya KL membunuh korban.
Sementara temannya P dimintai bantuan sebagai eksekutor agar rencana itu berhasil.
Pembunuhan itu dilatarbelakangi kekesalan pelaku AT terkait tingginya bunga pinjaman yang dibebankan kepadanya. Dia pun merencanakan pembunuhan terhadap korban.