Akibat luka bakar, jenazah korban Zahro Express sulit diidentifikasi
Saat ini ada 20 jenazah korban kapal KM Zuhro yang terbakar saat berlayar dari Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Petugas kesulitan mengidentifikasi jenazah karena parahnya luka parah.
Kepala Rumah Sakit Polri Sukanto Kramat Jati, Brigjen Pol dr. Didi Agus Mintadi mengatakan, saat ini ada 20 jenazah korban kapal KM Zuhro yang terbakar saat berlayar dari Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Petugas kesulitan mengidentifikasi jenazah karena parahnya luka parah.
"Saat ini ada 20 jenazah di rumah sakit kami. Terdiri dari 7 pria, 14 wanita dan satu belum identifikasi (jenis kelamin). 2 Sudah jasad yang teridentifikasi diserahkan ke keluarga. Masih ada 20 jasad yang belum teridentifikasi," kata Didi di RS Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (2/1).
Hingga kini tim Disaster Victim Identification (DVI) mengalami kesulitan mengidentifikasi jasad korban lantaran kondisi yang 100 persen terbakar alias hangus. Sehingga dibutuhkan 3 cara mengidentifikasi korban yakni dengan sidik jari, sidik gigi dan DNA.
"Masih ada kendala karena kondisi jenazah sangat memprihatinkan. Sehingga 3 identifire yang menurut interpol itu, sidik jari, sidik gigi dan DNA yang dapat kami lakukan adalah sidik gigi dengan DNA," jelas Didi.
"Untuk gigi apabila keluarga butuhkan catatan gigi datang ke sini ke ruang sentra visum, demikian keluarga dekat, orangtua atau anak untuk kami ambil sampel DNA-nya," sambungnya.
Ditambahkan Didi, pemeriksaan atau pencocokan hasil data jasad dan keluarga memerlukan waktu yang tak singkat. Apalagi pemeriksaan menggunakan DNA yang membutuhkan waktu beberapa hari.
"Pemeriksaan DNA memerlukan waktu, perlu beberapa hari proses identifikasi," tandasnya.
Sementara itu, Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menambahkan ada satu korban kapal terbakar yakni atas nama Masduki yang meninggal. Masduki sempat dirujuk dari RS. Atmajaya ke RSCM.
"Satu lagi di RSCM, namanya Ir Masduki, rujukan dari Atmajaya, setelah satu hari dirawat meninggal dunia. Total 23 yang meninggal dunia," tambah Sumarsono.
Baca juga:
Temui keluarga korban KM Zahro, Menhub sebut ada kelalaian
Kapal terbakar, Kemenhub perketat SOP keselamatan transportasi
Warga DKI korban kebakaran kapal ditanggung biaya perawatan
Kenangan terakhir korban kapal terbakar Zahro Express
Imbas kapal terbakar, Syahbandar Muara Angke dipecat Menhub Budi
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan bangkai kapal itu ditemukan? Demikian menurut pernyataan pers dari Kementerian Budaya dan Media Kroasia pada 23 Juni lalu.
-
Di mana bangkai kapal tersebut ditemukan? Temuan itu berlokasi di sekitar Pulau Kasos.
-
Kapal apa saja yang terbakar di Pelabuhan Cilacap? “Berdasarkan hasil identifikasi sementara, kebakaran tersebut menimpa empat kapal yang tengah bersandar di Dermaga 3 PPS Cilacap,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Bayu Prahara pada ANTARA.