Aktivitas gempa menurun, status Anak Krakatau tetap waspada
Aktivitas kegempaan anak krakatau kini hanya 96 kali, lebih kecil dari sebelumnya yang mencapai 212 kali.
Gunung Anak Krakatau terus menunjukkan aktivitasnya, dengan menimbulkan kegempaan. Berdasarkan pemantauan dari Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang, hingga kini status Gunung Anak Krakatau belum ada penurunan, masih berstatus level dua dan menimbulkan kegempaan 96 kali.
"Kondisi Gunung Anak Krakatau masih berstatus waspada di level dua. Sementara yang terekam 96 kali kegempaan," ujar Kepala Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau, Anton S Pambudi saat dihubungi, Senin (17/2).
Rincian aktivitas Gunung Anak Krakatau yang terekam dari seismograf, yakni 1 kali gempa vulkanik dalam dan 90 kali gempa vulkanik dangkal. Sedangkan untuk embusan sebanyak 5 kali, dan untuk gempa tektonik dan tremor tidak terjadi.
"Jadi jika dibandingkan dengan data kemarin aktivitasnya menurun. Kemarin melakukan kegempaan sampai 212 kali, saat ini menurun menjadi 96 kali," jelas Anton.
Anton juga mengatakan, hingga saat ini belum ada tanda-tanda penurunan status Gunung Anak Krakatau secara signifikan karena aktivitasnya masih tinggi.
"Pihak pos masih melarang wisatawan dan para nelayan untuk mendekat dalam radius 1,5 kilometer," ujarnya.
Baca juga:
Tercatat ada 96 gempa di Gunung Anak Krakatau hari ini
Gempa vulkanik Gunung Anak Krakatau 212 kali, status waspada II
Terseret tsunami Krakatau, kapal kuno terkubur di bukit Kepayang
Aktivitas vulkanik meningkat, status Anak Krakatau jadi siaga 2
Anak Krakatau semburkan asap, wisatawan dilarang mendekat
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus dan menyebabkan tsunami dahsyat? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang menyebabkan erupsi Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi terjadi bersamaan? Gunung-gunung api yang terletak pada busur vulkanik sama, cenderung mengalami erupsi bersamaan. Misalnya yang terjadi pada Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi."Busur vulkanik bertindak sebagai event organizer. Lantaran mereka (Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi) dipengaruhi interaksi lempeng tektonik yang sama," jelas ahli vulkanologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Mirzam Abdurachman, dikutip dari laman resmi ITB, Sabtu (11/5/2024).
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Kapan Gunung Merapi mengeluarkan 8 kali guguran lava? Pada Rabu (2/8) dini hari pukul 00.00 hingga pagi pukul 06.00, gunung api paling aktif di tanah Jawa ini mengeluarkan 8 kali guguran lava.