Ali Imron dan Umar Patek ngaku bisa buat bom dari air kencing
Ali Imron mengaku memiliki kemampuan untuk mengemudikan berbagai kendaraan perang.
Saat bergabung dengan mujahidin di Afganistan, Ali Imron mendapat pelatihan tentang pelbagai jenis bahan peledak. Aneka sistem persenjataan dipelajarinya, dari senjata sekecil bolpoin sampai bom kimia dipelajarinya.
Ali Imron mengaku memiliki kemampuan untuk mengemudikan berbagai kendaraan perang dan mengoperasikannya.
"Jadi kalau saya ketemu tank saya bisa membawanya, kecuali pesawat terbang saya tidak bisa, karena tidak ada pelatihannya. Aneka bom sampai bom kimia juga bisa," kata Ali Imron di Hotel Savana Malang, Jawa Timur, Senin (25/4).
Dengan nada bergurau, Imron membuat perumpamaan orang Jepang yang melihat pembuatan kue onde-onde yang rumit cara menempelkan wijennya. Tetapi dengan teknik dan proses tertentu banyak yang bisa dilakukan unruk membuat sebuah bom.
Umar menantang orang-orang yang selama ini menuduh kalau bom Bali buatan orang lain yang hanya diledakkan pelakunya. Padahal, dirinya yang membuat, memasang detonator hingga membawa ke lokasi.
Ali Imron mengaku bisa membuat bom tanpa diberi bekal apapun, dengan risiko membutuhkan proses dan waktu lama. Lewat air kencing bisa dibuat bom.
"Air kencing bisa dijadikan bom, dan itu diajarkan," katanya.
Sementara, Umar Patek mengaku pada tahun 1991 berangkat ke Paskistan dan belajar di akademi militer. Selama 3 tahun menjalani pendidikan dasar tentang senjata.
Umar kemudian di-upgrade untuk ilmu spesialis artelirari, penembakan, pelempar mortal. Cuma yang dulu sudah berbeda dengan sekarang.
"Saya kemudian juga di-upgrade lagi untuk urusan ekplosif. Dari ramuan-ramuan sederhana sampai rumit. Tidak ada bahan kimia, kami kalau mau mampu bisa buat dari air kencing dan tanah," urainya.
Pada 1995, Umar Patek berangkat ke Filipina. Ia sama sekali tidak memasukkan Indonesia sebagai negara tujuan jihad.
"Indonesia tidak termasuk negara yang harus diperangi. Jihad, yang saya pelajari, itu mempertahankan negeri muslim, contoh Palestina yang diserang orang Israel, datang ke sana. Indonesia tidak termasuk itu," katanya.
Pemerintah Indonesia tidak pernah melarang, tidak pernah menghancurkan masjid. Contoh, Abu Bakar Basyir dianggap melakukan kesalahan, cukup oknumnya yang dihukum. Berbeda dengan negara-negara Islam yang diperangi.
Baca juga:
Gaya Ali Imron dan Umar Patek jadi pembicara seminar di Malang
Umar Patek dan Ali Imron beri kuliah terbuka di depan Menwa se-Jatim
Demi kemanusiaan, alasan Umar Patek ingin jadi mediator Abu Sayyaf
Usai Bom Bali, Ali Imron sebut aksi teror sekarang semakin kecil
Umar Patek mengaku bisa bebaskan sandera Abu Sayyaf dari dalam lapas
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Apa yang terjadi pada saat kerusuhan di Ambon? Penulis: Arsya Muhammad Tahun 2001, konflik bernuansa SARA membakar Ambon. Kota yang ratusan tahun dikenal karena kerukunan beragama, tiba-tiba berlumuran darah akibat ulah para provokator. Teror dan pembunuhan terjadi di mana-mana. Suasana Ambon seperti Sarajevo di Bosnia.
-
Siapa Baim Alkatiri? Lama tidak terlihat, Ibrahim Khalil Alkatiri tumbuh menjadi remaja dewasa yang tampan.