Anak-anak Pengungsian di Nduga Trauma Interaksi dengan Aparat
Menurutnya, perlu ada proses penyembuhan trauma dari bantuan negara. Pihaknya pun saat ini belum memiliki relawan profesional guna menyembuhkan trauma mendalam. Relawan yang ada saat ini juga bantuan dari warga Nduga yang mengungsi dan menetap di Wamena.
Tim Solidaritas untuk Papua, Hipolitus Wangge mengatakan, banyak anak-anak pengungsi trauma saat melihat aparat. Anak-anak tersebut merupakan warga pengungsi pasca peristiwa penembakan di Nduga, Papua pada akhir tahun lalu.
Hipolitus bercerita, saat itu anak-anak pengungsi sedang belajar di sekolah darurat pengungsian yang dibangun relawan. Ketika aparat melihat kondisi, anak-anak takut dan kabur.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Papua Nugini? Hasil penelitian menunjukkan, tengkorak manusia yang ditemukan di pantai utara Papua Nugini pada 1929 diperkirakan merupakan korban tsunami tertua di dunia.
-
Dimana letak Papua Nugini? Terdapat Guinea, Papua Nugini atau Papua New Guinea, Guinea-Bissau, serta Equatorial Guinea sebagai negara-negara penyandang nama ini. Menariknya, berbeda dari tiga negara lain yang berada di Afrika Barat, Papua Nugini terdapat di wilayah Pasifik yang sangat jauh.
-
Siapa yang memimpin penyerahan bantuan 'Kemendag Peduli' di Papua Tengah? Terkait dengan bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem yang dialami wilayah Papua Tengah, pemerintah tidak tinggal diam. Melalui Kementerian Perdagangan, bantuan 'Kemendag Peduli' diserahkan langsung di bawah pimpinan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
-
Siapa yang berhasil merebut Bandara Agandugume di Papua Tengah? Yonif Raider 751/Vira Jaya Sakti berhasil merebut Bandara Agandugume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
-
Siapa yang memimpin Operasi Naga di Papua? Artinya Benny yang masih berpangkat kapten akan memimpin operasi tersebut.
-
Apa itu tradisi bakar batu di Papua? Bakar batu adalah ritual memasak bersama dengan menggunakan batu-batu panas yang ditata di tanah sebagai pengganti kompor.
"Ketika aparat datang dan melihat kondisi, anak anak ini lari dan kabur, salah satunya ketakutan yang sangat mendalam ketika melihat aparat memakai pakaian resmi," katanya saat diskusi situasi Nduga, Papua di kantor LBH, Jakarta Pusat, Kamis (18/7).
Menurutnya, perlu ada proses penyembuhan trauma dari bantuan negara. Pihaknya pun saat ini belum memiliki relawan profesional guna menyembuhkan trauma mendalam. Relawan yang ada saat ini juga bantuan dari warga Nduga yang mengungsi dan menetap di Wamena.
"Jadi karena mereka tidak memiliki pengalaman sehingga menimbulkan kesulitan, salah satunya penanganan trauma," ujar Hipolitus.
"Memunculkan rasa takut ketika berhadapan dengan aparat TNI dan Polri dalam satu momen ketika gelombang pengungsian di bulan Januari (2019) ada beberapa pihak aparat sempat datang ke lokasi pengungsian," tambahnya.
Oleh karena itu, Tim Solidaritas untuk Papua merekomendasikan supaya negara menarik aparat di wilayah Nduga.
"Sejauh ini dalam satu rekomendasi laporan kami adalah mengevaluasi keberadaan sekian ratus aparat yang berada di Nduga," tutup Hipolitus.
Baca juga:
Pengungsi Nduga Butuh Bantuan Makanan
Pejabat Pemkab Puncak Mimika Diduga Otak Pelaku Konflik di Kwamki Lama
Tembak Menembak di Nduga, 1 Prajurit TNI & 3 Anggota Kelompok Bersenjata Tewas
Baku Tembak TNI dengan Kelompok Separatis di Nduga, 1 Prajurit Terluka
Sedang Patroli, 12 TNI Diserang 20 Anggota KKB di Nduga Papua
Satu Anggota KKB Tewas Saat Baku Tembak dengan TNI di Mugi