Anak di Pinrang Meninggal Penuh Luka Lebam, Diduga Dianiaya Majikan
H mengaku kondisi tubuh anaknya penuh dengan luka lebam.
H mengaku anaknya di Kabupaten Pinrang bekerja di sebuah kafe milik MA.
Anak di Pinrang Meninggal Penuh Luka Lebam, Diduga Dianiaya Majikan
- Orang Tua Dilarang Lihat Bayi Diduga Tertukar Sejak Lahir di RS Jakpus, Cium Kejanggalan hingga Bongkar Makam
- Tangis Pilu Alika Ibunya Meninggal Kini Rawat Ayahnya Sakit Kanker, Pulang Sekolah Jualan Sayur buat Beli Beras
- Anak Kandung Aniaya Ayahnya hingga Tewas, Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa
- Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit
Seorang anak inisial FA (13) meninggal dunia dalam kondisi penuh luka lebam di badannya. Diduga FA, meninggal dianiaya oleh majikannya inisial MA (36) di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Orang tua FA, H mengaku baru mengetahui anaknya meninggal dunia setelah mendapatkan informasi dari teman kerja korban. H juga mengungkapkan kebenaran informasi anaknya meninggal setelah majikan menelepon.
"Bosnya menelepon. Dia bilang meninggal anak ta," ujarnya kepada wartawan di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Jumat (29/3).
H mengaku anaknya di Kabupaten Pinrang bekerja di sebuah kafe milik MA. Berdasarkan pengakuan MA, anaknya meninggal dunia akibat terjatuh.
"Saya tidak percaya dan minta antar (jenazah) anak ku ke sini (Makassar)," tuturnya.
Bahkan, H meminta MA untuk langsung mengantar jenazah ke Makassar. Hal itu, agar dirinya bisa mendengarkan secara langsung penyebab anaknya meninggal dunia.
"Saya bilang antar anak ku ke sini. Tapi dia yang harus antar (MA)," sebutnya.
Saat melihat jenazah anaknya, H mengaku kondisi tubuh anaknya penuh dengan luka lebam. Olehnya itu, pihaknya meminta kepada kepolisian untuk dilakukan visum dan autopsi.
"Ada lebam di sini, luka lecet juga, dengan di sini, terus di sini. Telinganya, muka, baru keluar darah terus," bebernya.
H mengaku anaknya tidak pernah bercerita soal kondisinya selama bekerja di kafe milik MA. H mengatakan tahu anaknya bekerja di kafe milik MA.
"Tidak pernah cerita (apa saja yang dialami dan dikerja). Tapi pernah ke tempatnya waktu masih kerja di Sidrap. Sama itu bosnya, itu juga bosnya," ungkapnya.
H menambahkan sudah melaporkan kasus ini di Kepolisian Resor Pinrang. Ia pun menunggu hasil autopsi dari Dokter Kepolisian (Dokpol).
Sementara penyidik PPA Polres Pinrang, Bripka Faizal mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap empat orang yang diduga mengetahui peristiwa tewasnya korban.
"Penetapan status tersangka belum. Kita masih melakukan pemeriksaan," ujarnya.
Ia mengatakan, sejauh ini sudah ada empat atau lima orang saksi yang diperiksa terkait hal tersebut. Namun pihaknya menduga kuat jika pelaku pembunuhan anak tersebut adalah majikannya sendiri.
"Ada dua yang diduga kuat sebagai pelaku. Saat ini masih diperiksa," tuturnya.
Dari informasi yang dia peroleh, dua orang yang diduga kuat menjadi pelaku pembunuhan anak di bawah umur tersebut adalah majikan atau orang tempat bekerja selama dua tahun ini.
Sampai saat ini pihak kepolisian masih belum bisa menyebut apa motif atau alasan dari para pelaku ini tega menghabisi nyawa korban yang masih berusia sangat muda.