Anak seorang tunanetra di Banda Aceh diperkosa, pelaku kabur
Pelaku belum tertangkap. Sebelum diperkosa, korban dijemput dan diberi makanan serta baju.
Kekerasan seksual terhadap anak kembali terjadi di Banda Aceh. Kali ini, seorang bocah berusia sepuluh tahun diperkosa oleh orang terdekatnya.
Ibu korban merupakan penyandang tunanetra. Kasus kekerasan seksual terhadap anak ini sedang dilakukan pendampingan oleh Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Banda Aceh. Namun hingga sekarang pelaku belum tertangkap.
"Korban sedang kita damping, sedangkan pelaku masih belum ditemukan. Ibunya itu penyandang tunanetra," kata Kepala PPKB Banda Aceh, Badrunnisa, di Banda Aceh, Rabu (11/5).
Menurut Badrunnisa, kejadian ini terbongkar setelah keluarga korban melaporkan dugaan pemerkosaan pada Jumat (6/5) pekan lalu. Sedangkan kejadiannya berlangsung sehari sebelumnya.
Pelaku, lanjut Badrunnisa, sebelum merudapaksa terlebih dulu memberikan sesuatu disenangi oleh anak itu. Seperti diberikan baju, coklat, bakso, dan sejumlah barang lain.
"Bahkan pelaku itu sering menjemput korban di sekolahnya," ucap Badrunnisa.
Kejadian pemerkosaan itu bukan dilakukan di rumah korban. Pelaku mengajak korban sepulang dari sekolah ke rumahnya, yang masih berdekatan dengan tempat tinggal korban. Saat tiba di rumah pelaku, korban diperkosa.
"Caranya, pelaku bilang sama korban untuk membuka baju seragam sekolah itu untuk digantikan dengan baju lain. Saat itulah pelaku melakukannya," imbuh Badrunnisa.
Hingga saat ini, pelaku belum ditemukan dan tidak diketahui keberadaannya setelah. Badrunnisa mengaku sudah meminta unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Banda Aceh memburunya.
"Polisi memang sudah mencari pelaku sekarang," tutup Badrunnisa.