Anggaran Revitalisasi Alun-Alun Jember Capai Rp7,2 Miliar
Hari Minggu (21/05) ini menjadi hari terakhir bagi warga Jember untuk bisa menikmati suasana car free day atau beraktivitas di lapangan Alun-Alun Jember, setidaknya hingga 2 bulan ke depan.
Hari Minggu (21/05) ini menjadi hari terakhir bagi warga Jember untuk bisa menikmati suasana car free day atau beraktivitas di lapangan Alun-Alun Jember, setidaknya hingga 2 bulan ke depan.
Sebab Pemkab Jember akan merevitalisasi jantung kota Jember itu mulai tanggal 25 Mei 2023 mendatang. Proyek itu ditargetkan akan selesai pada akhir Juli 2023 mendatang atau selama 2 bulan, dengan pagu anggaran mencapai Rp 7,2 Miliar.
-
Siapa saja yang berpartisipasi dalam KKIN Regional Wilayah Barat 1? KKIN Regional wilayah Barat 1 diikuti oleh 140 kompetitor (peserta kompetisi) dari 14 bidang keahlian yang berasal dari BBPVP Medan, BPVP Aceh, BPVP Padang, dan BPVP Belitung, yang semuanya melibatkan BLK UPTD, BLK Komunitas, LPK binaan, serta Dunia Usaha dan Dunia Industri.
-
Siapa yang kuliah di Jogja? Perempuan yang tidak diketahui namanya itu kerap berdoa agar diberi kekuatan untuk selalu mencari nafkah demi keluarga. Terutama anaknya yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Yogyakarta.“Anak saya juga kuliah di situ, di Jogja. Sekarang semester akhir, makanya saya ada di sini itu karena ya butuh biaya,” ucap perempuan tersebut.
-
Ke mana tembakau dari Jember diekspor? Tembakau-tembakau dari Jember serta beberapa daerah lain di Hindia Belanda diekspor ke luar negeri.
-
Apa saja bidang keahlian yang dikompetisikan dalam KKIN Regional Wilayah Barat 1? Bidang keahlian yang dikompetisikan adalah instalasi listrik, elektronika, pengelasan, pendingin dan tata udara, otomotif sepeda motor, otomotif kendaraan ringan, desain grafis, mechanical engineering design CAD, IT software solution for business, tata busana, kecantikan, pelayanan restoran, pembuatan kabinet, dan barista.
-
Apa ciri khas unik Kelurahan Josenan, Kota Madiun? Kelurahan Josenan di Kota Madiun memiliki ciri khas unik, yakni keberadaan patung harimau di area masuk wilayahnya.
-
Apa yang ditinjau oleh Jokowi di Kabupaten Keerom? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung ladang jagung yang ada di kawasan food estate, Desa Wambes, Kecamatan Mannem, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
"Anggarannya Rp7,2 Miliar tapi nanti bisa diturunkan lagi di proses lelang. Sekarang masih dalam masa sanggah," ujar Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPRKPCK) Rahman Anda, saat dikonfirmasi merdeka.com.
Selain alun-alun, Pemkab Jember juga akan melakukan revitalisasi Jalan Sultan Agung yang merupakan salah satu kawasan bisnis strategis di pusat kota Jember. Revitalisasi berupa pembenahan trotoar itu menelan anggaran Rp8 miliar, dengan durasi waktu yang sama dengan revitalisasi Alun-Alun Jember.
"Sekarang sudah dalam tahap tanda tangan kontrak. Rutenya mulai dari depan KFC hingga Jompo. Lalu dari kawasan Jompo hingga ke Masjid Jamik Al Baitul Amin," lanjut Rahman.
Alun-Alun Ditutup, Jalan Sultan Agung Rekayasa Lalu Lintas
Revitalisasi Alun-Alun Jember nantinya akan diikuti dengan penutupan alun-alun dari seluruh aktivitas masyarakat. Revitalisasi ini meliputi perbaikan jogging track atau trotoar dan sarana olahraga. Lapangan basket akan di pindah ke sisi barat, bergabung dengan lapangan bola voli. Lalu akan dibuat panggung di sisi timur. Juga akan ada perbaikan rumput di tengah.
"Tapi kendaraan masih bisa melintas di seputaran alun-alun," papar Rahman.
Sedangkan revitalisasi Jalan Sultan Agung tidak sampai menutup jalan tapi akan ada rekayasa lalu lintas. "Untuk Sultan Agung kita sudah berkoordinasi dengan Polres Jember untuk rekayasa lalu lintas," tutur Rahman.
Ratusan PKL Direlokasi, Areal Parkir Dipindah
Sebagai jantung kota Jember, alun-alun selama ini menjadi lokasi bagi ratusan pedagang kaki lima (PKL) untuk mencari nafkah. Terutama di akhir pekan atau saat hari bebas kendaraan.
Karena itu, Pemkab Jember juga telah menyiapkan skenario relokasi ratusan PKL tersebut.
Pemkab Jember mengklaim sudah melakukan sosialisasi relokasi PKL dan tidak ada penolakan.
"Sudah kita sosialisasikan. Begitu pak Kadis Cipta Karya bilang go, langsung kita relokasi. Data kita ada 248 PKL yang terdiri dari 3 kelompok," ujar Pelaksana Harian (PLH) Kepala Satpol Pamong Praja (Satpol PP) Jember, Edy Budi Susilo.
Relokasi nantinya berdasarkan kategori PKL tersebut. Tiga kategori PKL di sekitar alun-alun tersebut yakni pedagang makanan dan minuman atau Mamin; pedagang mainan serta pedagang kopi keliling. "Yang pedagang kopi keliling ini jumlahnya mencapai 38 orang," ujar Edy.
Para pedagang yang didominasi pedagang mainan akan dipindah berdagang di areal mulai dari depan Masjid Jamik hingga depan kantor Telkom dengan menempati sisi kiri jalan. Mereka berdagang
Selanjutnya kategori pedagang Mamin akan direlokasi di Jalan Kartini (samping barat Pemkab), mulai dari depan SMKN 4 Jember hingga sebelum bundaran Polres, akan menempati sisi kanan jalan.
"Kita akan atur sebaik mungkin, agar para PKL tidak sampai masuk badan jalan sehingga tidak menggangu kelancaran lalu lintas.
Pengaturan PKL juga meliputi jam operasional mereka. PKL yang berdagang di depan masjid Jamik mulai taman kurma plastik, bisa berdagang mulai jam 3 sore hingga jam 1 dinihari dengan ketentuan rombong harus dibawa pulang.
Sedangkan pedagang yang berjualan di Jalan Kartini, akan berjualan pada malam hari dengan persiapan mulai dari jam 4 sore. "Jadi sore mereka sudah mulai masak-masak untuk persiapan dagang di malam harinya," papar Edy.
Imbas dari relokasi sementara PKL, Pemkab Jember juga akan memindahkan areal parkir yang biasanya disediakan mulai dari depan masjid Jamik hingga depan kantor Telkom. Sebab areal tersebut ditempati para pedagang yang direlokasi.
"Ya memang harus ada yang mengalah. Kita telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk memindahkan areal parkir ke jalan Sudirman atau depan kantor Pemkab Jember," pungkas Edy.
(mdk/cob)