Anggota DPR RI prihatin Setneg salah tulis kepanjangan BIN
Rachel Maryam mempertanyakan manajemen Setneg.
Kesalahan teknis penulisan kepanjangan BIN pada undangan pelantikan Kepala BIN dan Panglima TNI mendapat kritikan dari beragam kalangan. Salah satunya anggota DPR RI Rachel Maryam.
Melalui akun Twitter pribadinya, Rabu (8/7), politikus Partai Gerindra itu mempertanyakan manajemen Sekretariat Negara. Awalnya dia heran, kenapa undangan pelantikan Kepala BIN dan Panglima TNI yang diterimanya ada dua.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Siapa yang diusulkan Presiden Jokowi sebagai calon Panglima TNI? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Siapa saja yang dianugerahi Bintang Bhayangkara Nararya oleh Presiden Jokowi? Presiden Joko Widodo hadir dalam Upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke-78 Tahun 2024 di Pelataran Merdeka Monumen Nasional Jakarta, Senin (01/07).Di kesempatan yang sama, Jokowi juga memberikan atau menganugerahkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Nararya. Penghargaan tersebut diberikan kepada tiga personel Polri.
-
Apa yang diminta Vino G Bastian kepada Presiden Jokowi? Presiden Joko Widodo tampak terkesima dengan hasil lukisan dari Jizzy Pearl Bastian. Sebelum ditanda tangani, Presiden tersenyum lebar memandangi kertas di hadapannya.
"Ada yang bisa jelaskan kenapa undangan yang dikirim ke ruangan saya ada 2 versi? Bagaimana ini management di dalam istana?"
Setelah mendapat penjelasan resmi, anggota DPR yang berasal dari daerah pemilihan Jawa Barat II ini mengaku prihatin dengan kinerja Sekretariat Negara. Kicauan Rachel itu mendapat jawaban beragam dari follower-nya.
"Mensesneg salah mencantumkan Badan Intelijen Negara dengan Badan Intelijen Nasional dalam undangan resmi Istana. Prihatin," tulisnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sekretariat Negara salah menuliskan kepanjangan BIN. Dalam surat undangan itu, kepanjangan dari BIN ditulis Badan Intelijen Nasional, bukan Badan Intelijen Negara.
Dalam siaran persnya, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Djarot Sri Sulistyo, menyebut, Kementerian Sekretariat Negara mengakui telah berbuat kekeliruan menulis kepanjangan BIN di surat undangan.
"Kementerian Sekretariat Negara setelah menyadari adanya kesalahan teknis penulisan pada undangan pelantikan Kepala BIN dan Panglima TNI, secepatnya telah menarik dan menggantinya dengan penulisan yang benar," katanya dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Rabu (8/7).
Setelah menarik undangan tersebut, pihak Kementerian Sekretariat Negara lantas mengirimkan undangan dengan kepanjangan BIN yang sebenarnya.
(mdk/amn)