Anggota DPRD pakai sabu buat obat kuat hubungan intim sama 2 PSK
Dua gadis panggilan itu di-booking-nya langsung dari Pulau Dewata, Bali.
Anggota DPRD Pasuruan Indra Iskandar (28), warga Jalan Pattimura, Kota Pasuruan, Jawa Timur, mengaku sabu-sabu yang dikonsumsinya bersama dua PSK untuk doping alias obat kuat untuk berhubungan seks. Anggota Komisi I Bidang Pemerintahan dan Hukum DPRD Kota Pasuruan ini pun menggelar pesta sabu dengan dua gadis panggilan yang di-booking-nya langsung dari Pulau Dewata, Bali.
Hal ini disampaikan Kasat Reskoba Polrestabes Surabaya, AKBP R Bambang Tjahyo Bawono, usai melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut.
"Dari pengakuan tersangka II (Indra), dia memang kerap mengonsumsi sabu sebelum berhubungan seks. Ini dilakukan karena yang bersangkutan meyakini pesta sabu sebelum berhubungan badan bisa meningkatkan libidonya," terang mantan Kasubdit Penmas Polda Jawa Timur ini, Jumat (20/11).
Perwira dua melati di pundak ini juga mengungkap, sebelum terjadi penggerebekan, ketika tersangka yaitu Indra, Sinta (23) dan Citra (20), sempat dugem di diskotek yang ada di kawasan Jalan Semut Surabaya, pada Senin malam. "Hari Senin kedua gadis ini tiba di Surabaya dan bertemu tersangka II. Kemudian malam harinya, mereka dugem bareng di diskotek," lanjut Bambang.
Usai dugem, sekitar pukul 04.30 WIB, Selasa dini hari, ketiganya menuju Hotel Q, tempat menginap Sinta dan Citra. Dan di hotel inilah, ketiga tersangka menggelar pesta sabu. Setelah itu, Indra kembali ke apartemennya di Apartemen Somerset, Jalan Kupang Raya.
Sayang, sepeninggal Indra, polisi menggerebek dua gadis panggilan bertarif Rp 3 juta tersebut. Dari tangan dua gadis ini, polisi mendapati beberapa butir ineks, yang menurut pengakuan tersangka didapat dari Indra.
"Kemudian kita lakukan pengembangan dan menangkap tersangka II di apartemennya dengan barang bukti 1,78 gram sabu," ucap Bambang.
Sementara dari pengakuan kedua gadis panggilan ini, pesta sabu-sabu itu bermula dari perkenalannya dengan Indra di akun facebook (FB) masing-masing. Kemudian, Indra membooking keduanya selama tiga hari di Surabaya.
Karena harga cocok, kedua gadis kelahiran Jawa Tengah ini pun terbang ke Surabaya dan tiba pada hari Senin hingga terjadi penangkapan oleh pihak Satreskoba Polrestabes Surabaya.
"Saat ini kita masih melakukan pengembangan untuk mengungkap pemilik sabu-sabu yang dibawa tersangka II dari Pasuruan. Diduga, ada jaringan narkoba yang lebih besar di Pasuruan. Kita masih kembangkan," tandas Bambang.