Anggota DPRD Sebut Insentif Nakes di Surabaya Belum Dibayar Sejak Januari 2021
Tenaga kesehatan yang bertugas menangani pasien Covid-19 di rumah sakit dan puskesmas di Kota Surabaya, Jatim, saat ini membutuhkan dukungan segera dibayarkannya insentif yang sejak awal 2021 belum dicairkan.
Tenaga kesehatan yang bertugas menangani pasien Covid-19 di rumah sakit dan puskesmas di Kota Surabaya, Jatim, saat ini membutuhkan dukungan segera dibayarkannya insentif yang sejak awal 2021 belum dicairkan.
"Dukunglah nakes dengan cara insentifnya segera dibayarkan, bukan dengan tulisan-tulisan (karangan bunga). Kasihan nakes, belum terima insentif mulai Januari sampai sekarang," kata Sekretaris Komisi B DPRD Surabaya Mahfudz di Surabaya, Selasa (20/7).
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana cara meningkatkan jumlah tenaga medis di Indonesia? Meningkatnya kebutuhan layanan kesehatan bagi masyarakat juga perlu didukung dengan berbagai hal penunjang, termasuk salah satunya jumlah tenaga medis.
Menurut dia, pihaknya berani mengatakan seperti ini karena beberapa hari yang lalu berkeliling di puskesmas-puskesmas yang membuka pelayanan 24 jam.
"Salah satu yang dikeluhkan para nakes di puskesmas adalah insentif belum dibayar," ujarnya seperti dilansir Antara.
Mahfudz mencontohkan, kasus ini terjadi di Puskesmas Pucang Sewu dan Puskesmas Ngagel Rejo, yang menjadi sasaran pantauannya. "Insentif mereka di bulan November dan Desember 2020 baru di bayarkan bulan ini. Sedangkan insentif mulai awal tahun 2021 belum dibayar," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, tidak cukup memberikan semangat kepada nakes dengan kata-kata atau tulisan dalam karangan bunga, melainkan dengan mencairkan insentif mereka. "Mereka (nakes) ini bekerja taruhannya nyawa," katanya.
Meski demikian, Mahfudz mengapresiasi kebijakan Pemkot Surabaya yang telah membuka lowongan tenaga kesehatan di tengah kondisi darurat Covid-19.
"Akan tidak manusiawi ketika puskesmas buka 24 jam namun jumlah nakesnya tetap. Setidaknya ditambah 4 sampai 6 orang," katanya.
Sekretaris Daerah Kota Surabaya Hendro Gunawan saat dikonfirmasi wartawan melalui Whatsapp mengaku pihaknya akan menindaklanjuti persoalan tersebut. Namun, Hendro mengatakan yang pasti insentif nakes itu sudah dianggarkan.
"Saya belum cek, tapi alokasi anggarannya sudah ada semua. Pencairan ada di Dinkes dan BPKPD," katanya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama jajarannya di Pemkot Surabaya sebelumnya telah mengirim karangan bunga ke rumah sakit dan puskesmas di Surabaya. Karangan bunga yang terdapat tulisan bermacam-macam itu, merupakan bentuk dukungan terhadap nakes yang selama ini sudah berjibaku dalam menangani Covid-19.
Adapun tulisan dalam karangan bunga itu bermacam-macam di antaranya "Teruntuk semua tenaga medis di puskesmas, pahlawan kemanusiaan sejati di masa pandemi Covid-19", "Mari bersama, kita lawan Covid-19", "Dari kami yang selalu bersamamu dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi beserta jajaran pemkot Surabaya."
Baca juga:
Kemendagri Sebut Alokasi Anggaran Insentif Nakesda Naik Signifikan
Pemprov Sumsel Cairkan Insentif Penanganan Covid-19 Rp5,2 Miliar untuk 500-an Nakes
Ditegur Mendagri, Sekda Bali Klaim Pemprov Sudah Cairkan Insentif Nakes hingga Juni
Ditegur Mendagri, Pemprov Sulsel Tunggu Verifikasi APIP untuk Cairkan Insentif Nakes
Sri Mulyani Bayar Insentif Nakes Rp2,9 Triliun Hingga 9 Juli 2021
Sri Mulyani: Insentif Tenaga Kesehatan Diperpanjang Hingga Akhir 2021