Anggota Ormas di Medan Tewas Dianiaya, Massa Rusak Kantor Satpam Perumahan
Penganiayaan terhadap anggota ormas Ikatan Pemuda Karya (IPK) di sekitar Jalan Cemara, Percut Sei Tuan, berbuntut panjang. Konsentrasi massa muncul di kawasan itu dan sempat terjadi tindak anarki.
Penganiayaan terhadap anggota ormas Ikatan Pemuda Karya (IPK) di sekitar Jalan Cemara, Percut Sei Tuan, berbuntut panjang. Konsentrasi massa muncul di kawasan itu dan sempat terjadi tindak anarki.
Konsentrasi massa berseragam ormas itu terjadi di sekitar Jalan Cemara dan Jalan H Anif, Senin (4/2). Mereka datang dari arah pusat Kota Medan menggunakan sepeda motor.
-
Kenapa orang pingsan? Pingsan adalah kondisi sementara di mana seseorang kehilangan kesadaran karena penurunan aliran darah ke otak.
-
Bagaimana Pemkot Medan menangani pengangguran terbuka? "Untuk penurunan tingkat pengangguran terbuka, Pemkot Medan melakukan intervensi melalui upaya-upaya peningkatan keterampilan dan kesempatan dan kesempatan kerja bagi masyarakat melalui program-program pengembangan kapasitas daya saing, program-program pelatihan, peningkatan produktivitas dan penempatan tenaga kerja, serta melalui program pemberdayaan masyarakat di masing-masing kecamatan dan kelurahan,"
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Di mana jeruk Medan biasanya tumbuh? Jeruk ini biasanya tumbuh di daerah dingin seperti di Brastagi, Sumatra Utara.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Kelompok ini sempat meramaikan sekitar pintu gerbang kompleks perumahan mewah Cemara Asri. Kantor satpam yang ada di sana dirusak. Kaca-kacanya berpecahan dilempari.
Sebelum kejadian ini, seorang anggota IPK, Jarisman Saragih, tewas diduga dianiaya di kawasan Jalan Cemara dan Jalan H Anif, Desa Sampali, Percut Sei Tuan, Sabtu (2/2) petang. Pemuda ini merupakan warga Desa Pematang Johar, Labuhan Deli, Deli Serdang.
Saat kejadian, Jarisman baru pulang dari pelantikan pengurus IPK Kecamatan Medan Timur dan Kecamatan Medan Perjuangan di Lapangan Gajah Mada, Jalan Krakatau, Medan. Namun, dia dianiaya hingga tewas.
Ketua IPK Kota Medan, Thomas Purba, menjelaskan, saat kejadian, Jarisman dan sejumlah anggota IPK lainnya menumpang tiga angkutan kota (angkot). Dia menduga, mereka dicegat sekelompok orang.
Jarisman terjatuh dari angkot. Dia langsung dianiaya hingga tewas. Di tubuhnya ditemukan bekas tembakan airgun dan panah.
"Tidak ada sama sekali perlawanan, karena kami murni hanya melintasi jalan," ujar Thomas kepada wartawan, Senin (4/2).
Dia menambahkan, ada dua kader IPK yang menjadi korban dalam peristiwa itu. Selain Jarisman yang tewas, seorang lainnya kritis.
Thomas juga memastikan pihak IPK tidak melakukan penyerangan ketika itu. Mereka hanya melintas di sana.
"IPK tidak pernah melakukan penyerangan, dalam hal ini hanya melintas dari Jalan Cemara," ujarnya.
Thomas meminta anggotanya menahan diri. Kasus penganiayaan itu diserahkan kepada polisi.
"Kepada seluruh kader IPK, saya meminta untuk menahan diri, sepanjang aparat kepolisian bertindak maksimal dan segera mendapatkan pelakunya. Kalau tidak didapatkan, kita yang akan mencari," tegasnya.
Sementara polisi menyatakan telah melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus penganiayaan itu. Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan, pihaknya tidak akan segan-segan memberikan tindakan tegas kepada para pelaku.
"Doakan segera terungkap. Saya pastikan polisi akan mengejar mereka," kata Agus, Minggu (3/2) malam.
Baca juga:
3 Terduga Pengeroyok Anggota Ormas di Medan Ditangkap
Tangkap Empat Pengeroyok Anggota IPK Medan, Polisi Buru Otak Penyerangan
ICW Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Penganiayaan Pegawai KPK
KPK Percaya Polri Profesional Tangani Laporan Pemprov Papua
KPK Terus Usut Dugaan Korupsi Meski 2 Penyelidiknya Dianiaya
Dua Pegawai Dianiaya, KPK Tegaskan 'Alasan Apapun, Tidak Boleh Main Hakim Sendiri'