Antasari tagih Polda Metro ungkap ancaman SMS yang mandek 6 tahun
Antasari meminta Polda mengungkap dalang dan pelaku yang menggunakan nomor telepon selulernya untuk menebar ancaman. Menurutnya, pengungkapan kasus ini sangat penting untuk mengetahui dalang dan pelaku yang mengirim SMS ancaman.
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar berencana mendatangi Polda Metro Jaya untuk menagih penyelesaian laporan ancaman melalui pesan singkat (SMS) yang pernah disampaikannya pada 2010. Antasari meminta Polda mengungkap dalang dan pelaku yang menggunakan nomor telepon selulernya untuk menebar ancaman.
Antasari mengatakan, laporan itu tak pernah diusut penyidik sejak pertama kali dilaporkan. Padahal fakta persidangan mengatakan dia tidak pernah mengirim SMS berisi ancaman kepada Nasrudin Zulkarnaen.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Hasjim Ning lahir? Lahir pada 22 Agustus 1916, Hasjim memang dikenal sebagai pengusaha dengan julukan Raja Mobil Indonesia.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Bagaimana Pangeran Antasari memimpin Perang Banjar? Dalam perang ini, Pangeran Antasari muncul sebagai tokoh utama dalam memimpin perang melawan penjajah Belanda ini.
-
Kapan Pangeran Antasari wafat? Saat menjadi Sultan Banjar, Pangeran Antasari terus melanjutkan perjuangannya melawan Belanda. Di tengah perlawanan tersebut, Pangeran Antasari jatuh sakit terserang penyakit cacar dan paru-paru hingga akhirnya wafat pada 11 Oktober 1862.
"Tahun 2010 dulu saya laporkan ke Polda Metro soal SMS ancaman, alhamdulillah sampai sekarang tak pernah diusut. Habis tiga bulan ini saya datangi Polda minta diusut," ungkap Antasari saat menggelar syukuran dan silaturahmi di Universitas Sriwijaya Palembang, Selasa (22/11).
Menurutnya, pengungkapan kasus ini sangat penting untuk mengetahui dalang dan pelaku yang mengirim SMS ancaman. Sebab, saksi yang dihadirkan dari pihak provider telekomunikasi selaku penyedia layanan seluler pada persidangan, menyatakan Antasari tak pernah mengirim SMS ancaman tersebut.
"Artinya, ada orang yang menggunakan nomor saya untuk mengirimnya (SMS). Siapa yang melakukan, sampai ke ujungnya, diatasnya, dalangnya, saya minta diproses secara hukum," ujarnya.
Dalam acara syukuran ini, Antasari memotong tumpeng dan dianugerahi tanjak (ikat kepala adat Palembang) oleh Sekretaris Daerah Sumsel, Mukti Sulaiman. Dalam waktu bersamaan, Antasari menjadi pembicara tunggal dalam diskusi yang dihadiri ratusan mahasiswa dan rekan semasa kuliah.