Antisipasi kericuhan, Kapolda Sumut ingatkan mahasiswa tertib saat berdemo
Kapolda Sumatra Utara Irjen Agus Andrianto mendengarkan keluhan dari mahasiswa BEM dan Ormawa UMN Al-Washliyah, Sumatra Utara terkait bentrok saat unjuk rasa pada 20 September 2018.
Kapolda Sumatra Utara Irjen Agus Andrianto mendengarkan keluhan dari mahasiswa BEM dan Ormawa UMN Al-Washliyah, Sumatra Utara terkait bentrok saat unjuk rasa pada 20 September 2018. Menurut Agus, polisi pasti mengamankan jalannya demo yang berjalan tertib dan damai.
"Kejadian tanggal 20 itu sebenarnya polisi akan melayani masyarakat, kita ini kan warga terdidik. Kalau ada hal yang tidak baik sampaikan saja, pasti kita layani, kalau perlu kita amankan," kata Agus melalui keterangannya, Senin (15/10).
-
Siapa Mbak Dewi? Atha Dewi Prihantini (38) jadi salah satu pelestari adrem yang belakangan mulai terangkat ke permukaan.
-
Siapa Dewi Rengganis? Legenda Dewi Rengganis penjaga Gunung Argopuro Diceritakan bahwa Dewi Rengganis, putri dari Kerajaan Majapahit, diasingkan ke puncak gunung bersama enam dayangnya.
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
-
Apa yang menjadi tuntutan utama mahasiswa dalam demonstrasi tersebut? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya2. Rombak Kabinet Dwikora3. Turunkan Harga-Harga
-
Siapa Naja Dewi? Berikut adalah gambar Naja Dewi Maulana, anak tunggal Armand Maulana dan Dewi Gita.
-
Di mana Syawalan Morodemak digelar? Syawalan Morodemak merupakan sebuah ritual sedekah laut yang digelar di Pantai Morodemak, Kecamatan Bonang.
Agus menjelaskan aparat kepolisian tidak melarang masyarakat termasuk mahasiswa yang ingin unjuk rasa asalkan tidak menggangu orang lain Karena, kata Agus, yang punya hak bukan hanya mahasiswa yang unjuk rasa saja menyampaikan pendapatnya tapi juga masyarakat lain.
"Sepanjang pelaksanaan unjuk rasa dengan aman dan baik, bukan hanya adik-adik yang punya hak, orang lain haknya juga tolong dijaga. Jadi, kalau adik sama-sama bisa diproses dan perlakuannya adil, harus sama. Silakan unjuk rasa selama tidak mengganggu orang lain," ujarnya.
Menurut dia, kebersamaan itu yang membuat orang punya nyali untuk melakukan tindak kriminal. Agus menuturkan, mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa seharusnya memberikan hal terbaik untuk bangsa dan negara ini.
"Karena pada masa kedepan negara ini pasti berada di tangan adik-adik. Ini bukan basa-basi, yang harus dilindungi bukan hanya yang melakukan demonstrasi tapi juga yang melakukan pengamanan," jelasnya.
Di samping itu, Agus mengatakan polisi juga manusia dan kejadian itu tidak ada perintah untuk melakukan hal kekerasan.
"Negara ini punya banyak kelemahan, namun bagaimana cara kita untuk melakukan konstribusi dari kita," ucap Agus.
Sementara Rektor UMN Al Washliyah, H. Hardi Muliono mengaku sudah meminta kepada mahasiswanya untuk tidak melakukan aksi demonstrasi. Karena, mahasiswa menggunakan haknya tapi yang harus diperhatikan juga kewajiban untuk menjaga hak orang lain.
"Informasi saya dengar bahwa Propam juga melakukan pemeriksaan terhadap personil yang melakukan hal itu. Saya tegaskan kepada mahasiswa UMN untuk menegakkan disiplin dan etika, silahkan melakukan unjuk rasa dengan baik dan miliki peraturan," tandasnya.
Diketahui, unjuk rasa massa pro dan kontra pemerintahan Jokowi di Medan diwarnai bentrok, Kamis (20/9). Kerusuhan terjadi saat polisi membubarkan kelompok yang mengatasnamakan mahasiswa.
Baca juga:
Sudah 4 tahun mangkrak, gedung DPRD Tangsel disegel mahasiswa
Baru orasi, mahasiswa demo kritik Jokowi di USU dibubarkan
Demo tagih janji Gubernur Banten, mahasiswa baku pukul dengan polisi
HUT Provinsi Banten ke 18, mahasiswa tuntut janji Gubernur
Kasus demo berujung ricuh di UIN Yogya, 4 mahasiswa divonis 5 bulan 15 hari bui
3 Polwan masih terbaring di RS pasca bentrok di gedung DPRD Riau